Di Tengah Pandemi Covid-19, Hasil Panen Petani Jeruk Keprok Asal Bengkulu Ludes Terjual
Foto : Jeruk Keprok yang Diminati Pasar dan Mampu Berdaya Saing Dengan Jeruk Impor

Di Tengah Pandemi Covid-19, Hasil Panen Petani Jeruk Keprok Asal Bengkulu Ludes Terjual

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Di tengah keprihatinan akibat Pandemi Covid-19 yang menghantam tanah air bahkan hampir seluruh dunia, justru hal ini membawa berkah tersendiri bagi petani jeruk keprok asal Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jika biasanya saat memasuki musim panen selalu diikuti dengan turunnya harga di tingkat petani. Namun tidak demikian dengan petani jeruk keprok di Rejang Lebong saat ini. Sejak Maret lalu daerah yang dikenal sebagai sentra produksi jeruk keprok unggul varietas Rimau Gerga Lebong (RGL) mendapatkan hasil panen yang sangat bagus, harga jualnya pun di tingkat petani tetap stabil. Bahkan para petani jeruk setempat mengaku kewalahan melayani permintaan pasar yang tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hasil produksi jeruk musim ini sangat menggembirakan, harganya juga bagus, antara Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu per kilogram di tingkat petani. Harga tersebut sesuai komitmen kontrak kemitraan kami dengan distributor besar di Jakarta yaitu PT Sewu Segar Nusantara (SSN). Kami diuntungkan karena harganya stabil. Jadi nyaris tidak ada kendala berarti untuk pemasarannya. Malah yang ada kami cukup kewalahan kalau harus memenuhi seluruh permintaan saat ini,” ujar Rohadin yang akrab dipanggil Adi, petani jeruk RGL saat dihubungi di rumahnya Desa Karanganyar, Kecamatan Curup Utara, Rejang Lebong, Selasa (14/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adi yang juga sebagai pengurus Kelompoktani Citrin Tani Mandiri, mengatakan pihaknya rutin mengirim jeruk RGL sebanyak 3,5 ton setiap pekan ke Jakarta melalui PT SSN.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Mereka sebenarnya minta 5 ton per minggu tapi petani kami baru sanggup memenuhi 3,5 ton. Mudah-mudahan kedepannya bisa kami penuhi,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, saat ini tidak kurang dari 500 hektar kebun jeruk keprok RGL ditanam oleh para petani di daerahnya. Dari jumlah tersebut sekitar 200 hektar sudah mulai memasuki musim panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Musim panen agung (panen raya-red) disini bulan Maret-Mei dan Oktober-November. Bulan-bulan selebihnya panen biasa,” imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adi bersama petani jeruk keprok RGL Rejang Lebong lainya mengaku berterimakasih atas dukungan pemerintah terutama Kementerian Pertanian (Kementan) diakuinya banyak membantu dalam pengembangan jeruk unggul tersebut khususnya di daerahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selama ini kami banyak dibantu Ditjen Hortikultura, Balitjestro, BPTP Bengkulu dan Dinas Pertanian Bengkulu. Bantuan benih unggul dan sarana produksi dari Kementan terus terang sangat membantu petani. Kami berharap ada pembinaan GAP dan GHP supaya pemeliharaan dan penanganan pascapanen jeruk RGL disini bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Buah dan Florikultura, Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman menegaskan Kementan saat ini sangat mendukung pengembangan jeruk RGL di Bengkulu. Terlebih, jeruk keprok RGL tergolong unggul dan sangat diminati pasar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Secara penampilan maupun rasa, jeruk RGL ini bagus sekali, bahkan mampu mengalahkan jenis jeruk impor. Bobot dan ukuran buahnya cukup besar, kandungan air lebih banyak, rasanya kombinasi asam, manis dan segar. Cocok dikonsumsi untuk asupan vitamin. Produktivitasnya juga lumayan tinggi bisa mencapai 535-617 buah per pohon,” kata Liferdi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Liferdi, jeruk sangat cocok dikonsumsi pada kondisi pandemi Covid-19 ini guna meningkatkan imunitas tubuh, karena karena kandungan zat gizi makro dan mikronya yang lengkap.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jeruk mengantongi beragam senyawa tumbuhan, yaitu golongan fenolik dan karotenoid. Baik fenolik maupun karotenoid sama-sama memiliki sifat antioksidan yang berperan dalam pengendalian radikal bebas. Beberapa contoh senyawa fenolik yaitu hesperidin dan antosianin, dan contoh dari karotenoid yaitu likopen dan beta-cryptoxanthin,” terang Liferdi yang juga dikenal sebagai peneliti buah tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tingginya permintaan jeruk terlebih saat pandemi Covid-19 diakui Liferdi menjadi keuntungan sekaligus tantangan tersendiri bagi para petani. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura terus mendorong pengembangan kawasan jeruk di berbagai sentra diantaranya Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Bali hingga Nusa Tenggara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kurun 5 tahun terakhir, secara nasional tidak kurang dari 10 ribu hektar sudah kita kembangkan. Khusus untuk Rejang Lebong sekitar 100 hektar yang sudah dialokasikan. Kalau untuk wilayah Bengkulu kita fokuskan untuk varietas Keprok Rimau Gerga Lebong (RGL) karena terbukti adaptif disana,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia menempati urutan ke-3 dunia produsen jeruk di kelompok mandarin dan tangerine dengan produksi 2 juta ton per tahun. Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jeruk keprok/siam nasional tahun 2019 mencapai 2,44 juta ton yang berasal dari hampir semua provinsi, meningkat 1,3% dibandingkan tahun 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Daerah penghasil jeruk terbesar adalah Jawa Timur dengan 985.455 ton kemudian Bali 348.756 ton, Sumatera Utara 296.934 ton, Kalimantan Barat 257.774 ton dan Kalimantan Selatan 168.762 ton. Sementara pantauan harga jeruk RGL di pasar retail DKI Jakarta saat ini mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram, sementara untuk jenis jeruk medan di kisaran Rp 30 ribu per kilogram. (bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Menteri Segudang Prestasi, Amran Sulaiman Berbenah Kejar Target Peningkatan Produksi

Menteri Segudang Prestasi, Amran Sulaiman Berbenah Kejar Target Peningkatan Produksi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produksi pangan strategis utamanya padi dan jagung. Di antaranya dengan penggunaan teknologi, pendampingan petani melalui penyuluh, mekanisasi pertanian, penggunaan benih unggul serta optimalisasi lahan marjinal seperti lahan rawa mineral. Potensi lahan rawa mineral yang ada di Indonesia menurut Mentan Amran ada […]

Kementan Tingkatkan Ekonomi Nasional Dari Perkebunan Dengan PASTI

Kementan Tingkatkan Ekonomi Nasional Dari Perkebunan Dengan PASTI

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan tidak hentinya berupaya mengembalikan kejayaan perkebunan Indonesia, tentu dalam pengembangannya butuh kolaborasi bersama antara pemerintah dengan semua insan perkebunan. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, meminta jajarannya agar terus meningkatkan kualitas mutu komoditas perkebunan yang bernilai tambah dan berdaya saing. Terkait […]

Mentan Amran Ajak Kader ICMI Garap Pertanian Untuk Wujudkan Swasembada

Mentan Amran Ajak Kader ICMI Garap Pertanian Untuk Wujudkan Swasembada

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para kader Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Salah satunya dengan mengoptimalkan lahan pertanian yang belum tergarap. Mentan menjelaskan contoh rawa siap digarap yang saat ini mencapai 10 juta hektare dan tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Amran, 10 juta lahan […]

Bimtek Pengembangan Nurseri Aneka Sayuran dengan Teknologi Soil Block

Bimtek Pengembangan Nurseri Aneka Sayuran dengan Teknologi Soil Block

Pilarpertanian – Ditjen Hortikultura dalam persiapan tanam aneka sayuran untuk TA 2024, telah melakukan Bimtek Nurseri dalam rangka persiapan benih tanam aneka sayuran. Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pengawalan kepada kelompok tani penerima manfaat yang mendapatkan bantuan fasilitasi pengembangan nurseri sayuran dengan teknologi soil block berikut sarana dan prasarananya (greenhouse/rumah semai, overhead irrigation, […]

Demi Meningkatkan Produk Hortikultura di Indonesia, Kementerian Pertanian Bersiap Menjalankan Program HDDAP Tahun Depan

Demi Meningkatkan Produk Hortikultura di Indonesia, Kementerian Pertanian Bersiap Menjalankan Program HDDAP Tahun Depan

Pilarpertanian – Proyek Pengembangan Hortikultura di Daerah Kering (HDDAP) yang dikelola oleh Kementerian Pertanian siap berjalan mulai 2024 – 2028 dengan alokasi dana mencapai Rp 1,87 triliun. Kegiatan yang dibiayai oleh pinjaman Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) ini memiliki peluang besar untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan rantai nilai produk […]

Mangga Indonesia Siap Menembus Pasar Dunia

Mangga Indonesia Siap Menembus Pasar Dunia

Pilarpertanian – Mangga, salah satu kekayaan buah-buahan Indonesia, semakin menunjukkan potensinya untuk dipasarkan ke luar negeri. Permintaan yang tinggi datang dari negara-negara tujuan, seperti Jepang, Korea Selatan, Rusia, Armenia dan Taiwan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor mangga pada tahun 2022 mencapai 312 ton, dengan tujuan utama ke Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab dan […]

Kementan Gelar Rakor Percepatan CPCL AKABI Bersama Dinas Pertanian Jabar di Bogor

Kementan Gelar Rakor Percepatan CPCL AKABI Bersama Dinas Pertanian Jabar di Bogor

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Rapat Koordinasi Percepatan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) berkolaborasi dalam mempersiapkan kegiatan Tahun 2024 dengan menggelar Rapat Koordinasi Percepatan CPCL 2024 dan Sosialisasi Sistem Pelaporan Si-Akabi di Sentul, Bogor (31/10/2023). Dinas Pertanian Provinsi […]

Indonesia Miliki 10 Juta Hektare Lahan Potensial, Mentan Amran Optimistis Swasembada Pangan

Indonesia Miliki 10 Juta Hektare Lahan Potensial, Mentan Amran Optimistis Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Dunia saat ini sedang dihadapkan pada krisis pangan akibat kondisi geopolitik dunia dan dampak perubahan iklim. Setiap negara fokus untuk menyediakan kebutuhannya masing-masing sehingga persaingan ketat untuk mengimpor dari negara sentra produksi. Maka karena itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan Indonesia harus mampu swasembada, bahkan menyiapkan diri untuk menjadi lumbung pangan bagi […]

Fokus Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Lakukan Percepatan Tanam Di Kabupaten Banyumas

Fokus Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Lakukan Percepatan Tanam Di Kabupaten Banyumas

Pilarpertanian – Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus mengejar percepatan tanam sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi padi. Sabtu 4/11/23 Direktur Jenderal Tanaman Pangan melakukan kunjungan di Desa Kedung Wuluh Lor Kec. Patikraja, Kab. Banyumas. Dalam kunjungannya, Suwandi melakukan penyemaian benih padi varietas inpari 32 di Kelompok Tani Petai Sari, Desa Kedung Wuluh Lor […]