Dirjen Hortikultura Suwandi Pantau Produksi Cabai Pasok Jakarta Hingga Lebaran

Dirjen Hortikultura Suwandi Pantau Produksi Cabai Pasok Jakarta Hingga Lebaran
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Suwandi menegaskan pasokan cabai menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan di DKI Jakarta. Ini dibuktikan dengan sehari setelah dilantik langsung ke lapangan di Magelang dan sekitarnya untuk memantau produksi aneka cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini kami cek dan pantau kesiapan pertanaman cabai untuk memasok DKI pada saat Ramadhan dan Idul Fiitri 2018”, demikian tegas Suwandi di Magelang, Selasa (27/3/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia mengungkapkan berdasarkan hasil pantauan, produksi cabai di Magelang dan Temanggung siap untuk memasok pada bulan Mei hingga Juni 2018 sebesar 20 ton per hari. Sementara Boyolali akan memasok 5 sampai 10 ton perhari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Wilayah yang akan memasok cabai ke DKI yaitu 17 kabupaten tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan produksi cukup aman bahkan berlebih untuk memenuhi kebutuhan DKI pada Mei-Juni 2018 untuk cabai rawit sekitar 2,738 ton dan Cabai Merah 3.252 ton,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Suwandi menjelaskan pemantauan langsung di lapangan ini sesuai arahan Menteri Pertanian, agar pasokan cabai, bawang merah dan lainnya cukup. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bahkan harga harus stabil minimal sama dengan diraih pada Ramadhan dan Idul Fitri 2017,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Catur Wahyudi mengatakan perkiraan produksi cabai rawit Jawa Tengah bulan Mei 2018 sebesar 15.073 ton dan Juni 29.000 ton. Untuk cabai besar Mei 2018 sebesar 17.392 ton dan Juni 20.173 ton. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini berarti surplus memenuhi kebutuhan konsumsi di Jawa Tengah,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tata kelola cabai dibangun dengan pola kemitraan. Kemitraan petani dengan rumah makan, produsen bubuk cabai, produsen sambal maupun langsung ke konsumen lewat Toko Tani. Para petani juga bermitra dengan petani andalan atau champion.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saat ini sudah ada 50 Champion di 17 kabupaten, diantaranya 12 Champion ada di Jawa Tengah. Para champion menjual cabai dari petani langsung ke pasar dan horeka sehingga bisa memotong 3 hingga 4 rantai pasok,” ujar Catur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, petani champion dari Magelang, Tunov Mondro Atmojo mengatakan total pertanaman di Magelang saat ini 6.600 hektar. Selama ini memasok cabai ke pasar induk, juga ke 90 restoran di DKI hingga Bali sebesar 0,5 ton perhari. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, Harga mengikuti pasar, namun bila harga jatuh, restoran memberi harga minimal Rp 15.000/kg. Bahkan bulan Agustus nanti rencana akan eskpor cabai untuk rumah makan ke Malaysia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tanam cabai 2018 ini lebih luas dibandingkan 2017. Kami sudah memiliki rencana tanam hingga September 2018 detil per petani per wilayah,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini kami sanggup memasok 20 persen dari seluruh kebutuhan DKI. Harga di petani saat ini Rp 22.000 sampai 25.000 per kilogram. Ini harga bagus. Sementara harga di Pasar Induk Kramatjati Rp 31.000,” sambung Tunov.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan