Dorong Industri Pangan Lokal, Balitbangtan Kembangkan Teknologi Tepung Mocaf
Foto : Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) yang Dikembangkan Balitbangtan dengan Teknologi Bimo-CF (Biologically Modified Cassava Flour).

Dorong Industri Pangan Lokal, Balitbangtan Kembangkan Teknologi Tepung Mocaf

Pilarpertanian - Populasi penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 267 juta memerlukan dukungan pangan yang luar biasa. Pemenuhan pangan akan sangat berat jika hanya mengandalkan beras, sementara ketergantungan impor terigu semakin besar. Untuk itu, Indonesia perlu mengembangkan pangan lokal seperti ubi kayu, jagung, umbi-umbian dan lain-lain.


Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada saat meluncurkan Gerakan Diversifikasi Pangan Sumber Karbohidrat Non beras, Minggu (28/6).


“Diversifikasi pangan lokal adalah kekayaan dan budaya bangsa. Bukan hanya beras yang kita miliki. Tapi yang kita miliki berbagai pangan lainnya, ada ubi-ubian, jagung, sorgum, sagu, kentang, labu, dan lainnya,” ujar Mentan SYL.
Lebih lanjut Mentan SYL mengungkapkan, upaya sekecil apapun akan menjadi langkah untuk turut memperkuat ketahanan bangsa yang artinya kita memiliki kekuatan dan kemampuan bersama.


Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry pada kesempatan berbeda mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan teknologi produksi dan diversifikasi sumber karbohidrat.
“Saat ini pangan karbohidrat juga tidak hanya bertumpu pada beras dan harus didiversifikasi. Maka biodiversitas amat penting. Hampir semua tepung sudah dikuasai teknologinya”, jelasnya.



Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) Balitbangtan, Dr Misgiyarta mengatakan ubi kayu/kasava atau biasa juga disebut singkong, paling potensial sebagai sumber pangan lokal karena produktivitasnya tinggi. Pada tanah yang subur, varietas ubi kayu tertentu produktivitasnya bisa mencapai 50 ton/hektare. Tanaman ubi kayu juga bisa tumbuh dan menghasilkan umbi di tanah marjinal.


“Tanaman ubi kayu juga tersebar di seluruh Indonesia. Masyarakat telah mengenal teknologi budidaya maupun pengolahan pada tingkat sederhana. Karena itu, ubi kayu juga bisa mendukung kemandirian pangan, karena sangat cocok di ekosistem Indonesia,” kata Misgiyarto dalam Webinar Bincang Inovasi #Seri 1: Gali Geliat Industri Pangan Lokal Asal Ubi Kayu pada Kamis (13/8/2020).


Berdasarkan Statistik Pertanian tahun 2019, produksi ubi kayu pada 2014 mencapai di atas 23 juta ton, namun terus mengalami penurunan hingga 16 juta ton pada 2018. Rata-rata penurunan 15% setiap tahun. Salah satu penyebabnya karena penurunan produktivitas dan luasan lahan.


“Hal ini sangat mengkuatirkan dari sisi ketersediaan sumber pangan pokok. Di sisi lain, ubi kayu merupakan komoditas yang rentan fluktuasi harga di pasaran. Saat panen serentak, harga ubi kayu turun drastis,” terang Misgiyarta.


Sentra produksi ubi kayu di Indonesia ada di provinsi Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Biasanya ubi kayu segar diolah menjadi bahan baku tapioka atau tepung gaplek/singkong.


Namun, menurut Misgiyarta, tepung singkong memiliki sifat-sifat yang menyebabkan produk olahan tepung singkong kurang disukai konsumen dan nilai ekonominya rendah, diantaranya bau, kurang putih, pahit, kurang elastis, dan kurang mengembang.


“Untuk itu, Badan Pengembangan dan Penelitian Pertanian (Balitbangtan) mengembangkan teknologi pembuatan/produksi Mocaf dengan memperbaiki parameter-parameter kualitas tepung singkong,” terangnya. Teknologi tersebut adalah teknologi pembuatan tepung kasava termodifikasi secara biologi (Biologically Modified Cassava Flour/Bimo-CF).


Aplikasi teknologi ini menggunakan starter Bimo-CF yang terdiri dari bahan pembawa dan bahan aktif bakteri asam laktat. Starter Bimo-CF dibuat dari bahan baku pembawa berupa tepung ditambahkan bahan pengaya nutrisi konsentrasi tertentu untuk meningkatkan efektivitas dan stabilitas.


Misgiyarta mengatakan, berdasarkan struktur umbi, di bawah kulit tebal ubi kayu ada semacam lendir tempat konsentrasi HCN yang berpengaruh pada derajat putih, aroma dan rasa pahit sehingga kualitasnya rendah. Teknologi Mocaf (modified cassava flour) yang dikembangkan Balitbangtan bisa merekayasa untuk menghilangkan bau, meningkatkan derajat putih, mengurangi pahit, meningkatkan elastisitas, dan meningkatkan daya kembang.


Tepung kasava termodifikasi ini adalah tepung yang terbuat dari ubi kayu yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi. Fermentasi menggunakan starter Bimo-CF dapat mengubah karakteristik tepung yang dihasilkan menjadi lebih halus, mengembang dan flavour tepung netral disukai konsumen dan warna tepung lebih putih.


Aplikasi starter Bimo-CF yang dikembangkan Balitbangtan ini sederhana yaitu langsung ditaburkan pada air untuk merendam kasava. Dosisnya 1 kg starter Bimo-CF untuk 1 ton kasava kupas. Dengan starter ini, proses fermentasi sekitar 12 jam, lebih singkat dari fermentasi biasa yang memerlukan waktu 2-3 hari. Tepung Mocaf yang dihasilkan karakteristik tekstur tepung lebih halus, mengembang, tidak beraroma ubi kayu dan lebih putih.


Tepung mocaf ini lebih sehat karena tidak mengandung gluten, rendah protein, dan manfaatnya hampir menyamai tepung terigu. Tepung kasava termodifikasi ini cocok untuk aneka produk olahan kue, cake, bolu, biscuit, dan mie.


Selain lebih efektif, menurut Misgiyarta, teknologi ini juga zero waste. Limbah air, misalnya, dimanfaatkan untuk media untuk produksi Nata de Cassava dan substrat produksi asam laktat. Limbahnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman atau produksi biogas.


Misgiyarta mengatakan, teknologi produksi tepung Mocaf ini sudah diaplikasikan oleh mitra industri dan kelompok tani di beberapa daerah. Teknologi ini berpotensi dikembangkan secara komersial untuk industri dan pelaku usaha yang menyediakan bahan baku bagi industri pangan olahan. Ia berharap teknologi ini terus berkembang dan dimanfaatkan oleh masyarakat agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Webinar tersebut juga menampilkan Riza Azyumarridha Azra, pemilik Rumah Mocaf Indonesia yang telah menggeluti ubi kayu menjadi tepung Mocaf selama hampir 5 tahun. Melalui Rumah Mocaf dengan konsep sociopreneur, Riza berjuang mengubah image makanan berbahan baku ubi kayu dan meningkatkan ekonomi petani di Banjarnegara.


Pembicara lainnya adalah Prof. Dr. Tatiek Farianti Djaafar dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta yang membahas pengembangan diversifikasi produk ubi kayu di Yogyakarta, serta Dr. Muhammad Asegaf dari BPTP Maluku Utara yang memaparkan tentang inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah pangan lokal berbasis ubi kayu.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bangga melihat kemajuan sektor pertanian di Desa Gunung Mulia, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, saat ini para petani di wilayah tersebut sudah menerapkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern dalam pengembangan sektor pertanian utamanya untuk produksi pangan. “Model pertanian yang kita lakukan […]

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Pilarpertanian – Sektor ketahanan pangan nasional kembali mencatatkan pencapaian luar biasa. Bertepatan dengan HUT Bulog ke-58, hingga 10 Mei 2025, Perum Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal—angka tertinggi dalam sejarah serapan Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog. Hal ini tentu menjadi kabar baik dan kado istimewa bagi bangsa Indonesia. Pencapaian ini menandai […]

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Pilarpertanian – Indonesia melesat menuju kemandirian pangan dengan langkah luar biasa. Per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tembus 3.701.006 ton, menandai rekor tertinggi sejak BULOG berdiri pada 1969. Sekejap setelah Presiden Prabowo Subianto mengucapkan “tidak ada lagi impor beras” pada awal 2025, impor benar-benar stop, menandai era baru ketahanan […]

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menerima kunjungan Anggota DPD RI asal Kalimantan Barat (Kalbar), sekaligus petinju dunia, Daud Yordan, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta pada Kamis (8/5/2025). Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya di Kalimantan Barat. Dalam suasana hangat, Daud Yordan yang […]

Petani Muda Jambi Raup Rp20 Juta per Bulan, Brigade Pangan Kementan Jadi Langkah Strategis Regenerasi dan Swasembada

Petani Muda Jambi Raup Rp20 Juta per Bulan, Brigade Pangan Kementan Jadi Langkah Strategis Regenerasi dan Swasembada

Pilarpertanian – Program Brigade Pangan (BP) yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2023 terus menunjukkan dampak signifikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, khususnya generasi muda. Salah satu kisah sukses datang dari Awalludin Fajar (31), pemuda asal Desa Simpang Datuk, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Sebagai Ketua Brigade Simpang Datuk 3, Awalludin memimpin 15 […]

Serapan Beras Bulog Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jawa Barat Jadi Kontributor Terbesar Nasional

Serapan Beras Bulog Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jawa Barat Jadi Kontributor Terbesar Nasional

Pilarpertanian – Capaian luar biasa dicatatkan oleh Perum Bulog sepanjang musim panen 2025. Hingga awal Mei, serapan beras nasional telah menembus 2 juta ton, menjadikannya sebagai angka penyerapan tertinggi dalam kurun 57 tahun terakhir. Jawa Barat menjadi kontributor terbesar dalam pencapaian tersebut, dengan total penyerapan mencapai 352.680 ton, tertinggi sepanjang sejarah wilayah Bulog Jabar. Menteri […]

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Pilarpertanian – Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum BULOG per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 3,7 juta ton, menjadikannya angka tertinggi sepanjang sejarah bahkan sejak badan ini berdiri pada 1969. Bahkan dalam beberapa hari ke […]

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi capaian luar biasa petani milenial asal Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abimayu, yang sukses mengelola pertanian modern dan meraup pendapatan hingga Rp 24 juta per bulan. Abimayu merupakan bagian dari Brigade Pangan yang dibentuk melalui program Petani Milenial sejak tahun 2023. “Kami terharu ada petani […]

RI Punya 64 Balai Rahasia! Wamentan Sudaryono: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia

RI Punya 64 Balai Rahasia! Wamentan Sudaryono: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian melalui penguatan riset, inovasi, dan modernisasi. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Taman Sains Pertanian (TSP) Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar (BRMP TRI) di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Wamentan Sudaryono yang akrab […]