Dorong Pengembangan Sorgum, Kementan Siapkan Petani Gunung Kidul Sebagai Produsen Benih Sorgum
Kementerian Pertanian Terus Mendorong Penyediaan Benih Komoditas Tanaman Pangan, yaitu Benih Sorgum Varietas Bioguma 2 Agritan di Lokasi IF Kelurahan Bendung, Kapanewon Semin, Gunung Kidul, D. I. Yogyakarta

Dorong Pengembangan Sorgum, Kementan Siapkan Petani Gunung Kidul Sebagai Produsen Benih Sorgum

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong penyediaan benih Komoditas Tanaman Pangan yang dihasilkan oleh petani sendiri guna memenuhi kebutuhan benih, terkait itu beberapa waktu lalu Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul melakukan penanaman Benih Sorgum Varietas Bioguma 2 Agritan di Lokasi Integrated Farming (IF) Kelurahan Bendung, Kapanewon Semin, Kab. Gunung Kidul.


Selain sorgum, ditanami beberapa komoditas yakni, padi, jagung 3 varietas yaitu RK 457, Bisi-18, Piooner 6, tanaman hortikultura yakni bawang merah biji, terong, tomat, bawang daun dan kambing dengan total luas areal IF seluas 50 ha. Penangkaran benih sorgum seluas 1 ha di lokasi IF yang di ampu Lurah Didik Rubiyanto, merupakan salah satu upaya meningkatkan petani membuat benih sorgum secara mandiri mendukung tanaman pangan alternatif kepada masyarakat.


Wakil Bupati, Heri Susanto, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Kementan yang selalu mendukung dan mendampingi petani Gunung Kidul terutama dalam pengembangan sorgum, menurutnya Gunung Kidul sangat potensi untuk dikembangkan perbenihan sorgum mendukung pengembangan budidaya sorgum secara lebih luas lagi.


“Dengan menyiapkan perbenihan sorgum, petani Gunung Kidul diharapkan bisa mendukung kebutuhan benih untuk pengembangan sorgum sebagai solusi menghadapi permasalahan kebutuhan pangan,” ungkap Heri Susanto.



Sementara itu Catur Setiawan, Koordinator Pengawasan Mutu Benih, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, menjelaskan bahwa pada tahun 2023, Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ditarget pengembangan sorgum seluas 115 ribu ha, dilanjutkan tahun 2024 seluas 150 ribu ha. Menurut Catur, untuk mendukung rencana pengembangan sorgum tersebut, perlu disiapkan benih sorgum sebelum tanam tiba.


“Saya sangat mengapresiasi petani Gunung Kidul, yang berinisiasi menangkarkan benih sorgum. Kementan akan terus mendorong sepenuhnya penyediaan benih sorgum melalui kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) Tahun 2022 dan dilanjutkan kegiatan Mandiri Benih Pangan Tahun 2023,” ujar Catur.


“Diharapkan melalui kegiatan ini, akan diperoleh benih sorgum bersertifikat secara mandiri. Tentu ini butuh dukungan dan peran serta semua pihak mulai petani, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga ini dapat berjalan sesuai dengan yang ditargetkan,” tambahnya.


Secara terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, menerangkan bahwa pengembangan sorgum sebagai substitusi gandum arahan langsung dari Presiden RI, sebagai upaya menyediakan pangan alternatif di tengah ancaman krisis pangan global. Suwandi juga mengatakan bahwa sorgum tidak hanya sebagai pangan alternatif diversifikasi pangan pengganti beras dan gandum, tapi juga bermanfaat sebagai pakan ternak dan bahan dasar energi biodiesel atau ethanol. Menurutnya, sorgum sangat berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki beragam keuntungan.


“Di tengah ancaman krisis pangan global, kita perlu bahan pangan alternatif untuk menjaga ketahanan pangan nasional, sorgum ini sangat cocok sebagai substitusi gandum, selain itu sorgum juga kaya akan nutrisi yang melimpah, bermanfaat bagi kesehatan, kaya serat dan bebas gluten, pengontrol kadar gula darah, mengatasi celiac, bagus untuk diet, anti kolesterol, anti kanker dan sorgum mudah dibudidayakan meskipun di lahan marginal, tidak memerlukan biaya produksi tinggi, bahkan dapat berfungsi sebagai pembenah tanah terhadap logam berat yang dikandung tanah,” jelas Suwandi.


“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kita harus lebih baik dari hari kemarin, terus kembangkan inovasi-inovasi untuk kemajuan pertanian Indonesia dan sejalan dengan target Indonesia net zero emission di tahun 2060, Pemerintah mendorong pengembangan energi terbarukan dari bahan baku fosil nabati, seperti CPO (minyak sawit), sorgum, jagung dan singkong dengan produk turunan etanol,” tambahnya.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]