Dukung Peningkatan Produksi Pangan Nasional, Sulawesi Barat Gencar Lakukan Gerakan Tanam Padi
Pilarpertanian - Meskipun bukan merupakan provinsi sentra produksi padi, tidak menghentikan semangat petani Sulawesi Barat dalam memberikan kontribusinya bagi peningkatan produksi padi nasional. Kegiatan gerakan tanam padi gencar dilakukan sepanjang bulan Februari ini hingga bulan Maret ke depan oleh petani-petani di seluruh Kabupaten yang ada di Sulawesi Barat.
Syamsul Ma’arif yang merupakan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat menyampaikan capaian tanam sejumlah komoditas tanaman pangan di wilayahnya. “Hingga periode Oktober 2023 sampai dengan Februari 2024 telah terealisasi capaian tanam kami seluas 34.430 Ha untuk komoditas padi dan 18.315 Ha untuk komoditas jagung. Kami terus melakukan upaya-upaya untuk peningkatan produksi melalui sejumlah langkah antara lain identifikasi dan ground check potensi lahan bera, bekas panen, dan lahan non LBS (Lahan Baku Sawah) seperti lahan kering, tadah hujan, tumpang sari sawit atau kelapa. Lahan-lahan tersebut kami upayakan untuk dioptimalkan pemanfatannya untuk melakukan pertanaman padi atau jagung”, sebut Syamsul.
“Selain itu, kami juga terus mendampingi petani dan mengawal kegiatan pertanaman dengan menyiapkan saprodi dan alsintan yang dibutuhkan, dan gerakan tanam bersama kelompok tani di lapangan. Seluruh Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Barat kini sedang gencar melakukan gerakan tanam padi yang akan terus berlangsung sepanjang bulan Februari ini. Salah satunya ada di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene yang melakukan gerakan tanam padi biofortifikasi seluas 8 Ha. Gerakan tanam terluas pada bulan Februari ini terdapat di Kabupaten Mamasa yang luasnya mencapai lebih dari 1.000 Ha”, lanjut Syamsul.
Ike Widyaningrum yang merupakan Kepala Tim Kerja dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sekaligus Liaison Officer (LO) untuk kegiatan pertanaman di Provinsi Sulawesi Barat mengapresiasi geliat gerakan tanam padi di provinsi tersebut. “Kami terus mendorong dan mendukung upaya-upaya untuk percepatan tanam dan peningkatan produksi pangan di daerah. Meskipun Sulawesi Barat bukan merupakan sentra produksi komoditas padi, namun tetap diharapkan mampu memberikan kontribusi positif untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Kami juga memberikan dukungan pada upaya peningkatan produksi komoditas tanaman pangan diantaranya yaitu 2.000 Ha untuk bantuan benih padi inbrida, reproritas untuk komoditas jagung seluas 10.000 Ha, reguler padi seluas 1.800 Ha dan reguler jagung seluas 2.000 Ha”, ungkap Ike.
Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi berpesan agar seluruh stakeholder pertanian baik di pusat dan daerah terus gencar melakukan upaya peningkatan produksi pangan di tahun 2024 ini. “Hal ini sesuai kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang memberi petunjuk untuk mengejar peningkatan produksi pangan seperti padi, jagung dan komoditas pangan lainnya. Sehingga segera dilakukan berbagai jurus peningkatan luas tanam dan produktivtas. Semua mesti bergerak cepat dan produksi harus ditingkatkan”, tegas Suwandi.(BB)