Ekspor Perdana Karantina Jamin 30 Ton Bawang Merah Tujuan RDTL
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Ekspor Perdana Karantina Jamin 30 Ton Bawang Merah Tujuan RDTL

Pilarpertanian - Motamasin (12/10), Indonesia kembali melaunching ekspor produk pertaniannya, yaitu bawang merah sebanyak 30 ton dari rencana 200 ton ke Republic Democrate of Timor Leste (RDTL) dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, NTT. Badan Karantina Pertanian sebagai otoritas yang menjamin kesehatan produk pertanian yang dilalulintaskan juga turut mendukung upaya tersebut. Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, drh. Nur Hartanto, MM. yang juga hadir dalam kesempatan itu menyatakan bahwa karantina mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan ekonomi di perbatasan melalui sertifikasi produk pertanian ke petani dan menjalin komunikasi dengan karantina negara tujuan agar perayaratannya dapat dipenuhi. Ia menyatakan bahwa, potensi lahan di Malaka yaitu sekitar 3.000 sd 4.000 ha harus bisa dioptimalkan. Tidak hanya berproduksi untuk saat ini tapi juga harus menjaga keberlajutan dan peningkatan produksi serta menjaga kualitasnya hingga ke konsumen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rempah yang diekspor dalam acara launching tersebut berasal dari Kabupaten Malaka (10 ton) dan Atambua (20 ton). Guna jaminan kualitasnya, sebelum dikirim, petugas karantina telah melakukan pemeriksaan baik secara fisik untuk memastikan produk tersebut bebas hama dan penyakit. Nur Hartanto dan jajarannya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk terus melakukan sosialisasi terutama penanganan setelah panen berupa pengemasan dan penanganan yang benar, seperti harus bebas dari unsur tanah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski low risk atau masuk dalam kategori resiko rendah penyebaran hama penyakit, tapi petugas karantina tetap melakukan pemeriksaan sesuai prosedur. Menurut Nur Hartanto, ini adalah harga diri bangsa yang harus kita junjung. Jangan sampai, hubungan persahabatan dua negara ini terganggu karena adanya investasi hama dan penyakit pada produk pertanian yang diekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Acara launching berlangsung meriah, diisi dengan tari budaya adat setempat dan dihadiri oleh kementerian pertanian dari dua negara, jajaran pemerintah NTT, Kabupaten Malaka dan Atambua juga masyarakat setempat.(RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Akademisi: Food Estate Penting untuk Jaga Ketahanan Pangan Nasional

Akademisi: Food Estate Penting untuk Jaga Ketahanan Pangan Nasional

Pilarpertanian – Keberadaan program Food Estate memiliki konsep dan tujuan yang positif untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Terlebih di tengah ancaman krisis pangan di masa mendatang, menjadi wajar apabila pemerintah menggencarkan program tersebut. Hal ini sebagaimana diungkapkan pengamat pertanian yang juga Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Dr. Sujarwo. Menurutnya, jika Food Estate diperankan sebagai […]

DPR Bilang Food Estate Punya Dampak Bagus Buat Petani Kalteng

DPR Bilang Food Estate Punya Dampak Bagus Buat Petani Kalteng

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI, Bambang Purwanto menilai program food estate di wilayah Kalimantan Tengah sudah berjalan optimal. Program tersebut bahkan memberi dampak besar terhadap pendapatan petani, terutama setelah Kementerian Pertanian melakukan intervensi alsintan. Hanya saja, kata Bambang, program ini tidak semudah membalikkan telapak tangan karena sesuai dengan RPJMN, program tersebut membutuhkan waktu […]

KTNA Sodorkan Data Riil Food Estate Padi Kalteng

KTNA Sodorkan Data Riil Food Estate Padi Kalteng

Pilarpertanian – Ketua Umum KTNA (Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan) Yadi Sofyan Noor, mengapresiasi program Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau (Pupis) dan Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah (Kalteng). Menurutnya, pengembangan kawasan food estate merupakan program yang layak di tengah maraknya alih fungsi lahan di pulau Jawa. “Saat meninjau ke lapangan, saya menyaksikan dengan kepala […]

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Kawal Pengelolaan Pupuk Bersubsidi

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Kawal Pengelolaan Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajarannya mengawal pengelolaan pupuk bersubsidi. Menurutnya, semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan pupuk bersubsidi sampai kepada petani, tanpa ada kekurangan. “Jangan sampai ada penyelewengan dan penyimpangan, boros di sana dan di sini. Tolong jaga dengan baik,” ungkap SYL saat membuka kegiatan Training of Trainers […]

Pemprov Kalteng: Food Estate Bukan Program Kaleng-kaleng, Dampaknya Besar Terhadap Kesejahteraan Petani

Pemprov Kalteng: Food Estate Bukan Program Kaleng-kaleng, Dampaknya Besar Terhadap Kesejahteraan Petani

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) memastikan program food estate berjalan sesuai target. Bahkan tahun ini, produktivitas di blok A5 pada lahan demplot BWS II PUPR sudah mencapai 4,2 ton per ha. Perkembangan ini termasuk yang paling cepat mengingat sebagian lahan di sana adalah lahan baru atau garapan yang dibuka empat tahun lalu. […]

Mentan SYL Dorong Pengembangan Integrated Farming di Bogor

Mentan SYL Dorong Pengembangan Integrated Farming di Bogor

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong pengembangan pertanian terpadu (integrated farming) dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan nilai tambah usaha tani. Ini dapat diwujudkan salah satu dengan mengoptimalkan eksistensi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), seperti yang dilakukan P4S Swen Inovasi Mandiri di Bogor. “Ibu Sri adalah contoh orang yang […]

Gubernur Kalteng: Keberlanjutan Food Estate Memperkuat Pangan Indonesia

Gubernur Kalteng: Keberlanjutan Food Estate Memperkuat Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran menilai keberlanjutan food estate harus dikerjakan bersama untuk menguatkan pangan Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta agar semua pihak meninggalkan kepentingan politiknya dan fokus terhadap proses pembangunan food estate di Kalimantan. “Jika kita ingin berhasil mewujudkan food estate dan membangun Kalteng untuk Indonesia, tanggalkan kepentingan politik, jangan […]

Perlu Sinergi Membangun Food Estate

Perlu Sinergi Membangun Food Estate

Pilarpertanian – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, program food estate yang dicanangkan pemerintah harus menjadi tanggung jawab bersama dalam kesuksesannya. Dia menilai, jika kegiatan merawat ketahanan pangan menuntut mekanisme kerja lintas sektoral, gagasan tentang food estate menjadi relevan. Dia menjelaskan, inisiatif food estate sebagai antisipasi terhadap gangguan ketahanan pangan nasional telah dimunculkan dalam […]

Pemanfaatan Agens Pengendali Hayati (APH) Dalam Gerakan Pengendalian Preemtif Amankan Pangan di Bantul

Pemanfaatan Agens Pengendali Hayati (APH) Dalam Gerakan Pengendalian Preemtif Amankan Pangan di Bantul

Pilarpertanian – Dalam rangka menerapkan pertanian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan agens hayati dan nabati sebagai bahan pengendali OPT, Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah dan stakeholder pertanian terus melakukan upaya-upaya salah satunya melalui dana desa untuk perbanyakan agens pengendali hayati dan nabati kepada kelompok-kelompok tani di salah satu desa di Kabupaten Bantul yang mendukung perbanyakan […]