Swasembada Pangan, Kementan Perkuat BP dan Maksimalkan Program Oplah Kabupaten Bengkayang
Kegiatan Rapat Koordinasi Brigade Pangan dalam Mendukung Swasembada Pangan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Swasembada Pangan, Kementan Perkuat BP dan Maksimalkan Program Oplah Kabupaten Bengkayang

Pilarpertanian - Untuk mempercepat swasembada pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan program-program utamanya, salah satunya adalah program pendampingan Brigade Pangan (BP) di 12 provinsi seluruh Indonesia. Program BP dibentuk oleh Pemerintah sebagai terobosan untuk mempercepat transformasi di sektor pertanian guna mencapai swasembada pangan.


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Program BP tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan lahan, tetapi juga menjadi model pemberdayaan petani yang berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan perubahan nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.


“Brigade Pangan adalah pasukan terdepan yang melibatkan petani dengan dikawal oleh penyuluh pertanian, Babinsa, dan pegawai ASN Kementan, serta generasi muda untuk berkolaborasi dalam mengoptimalkan sektor pertanian kita. BP menjadi garda terdepan dalam rangka menggerakkan para petani untuk lebih produktif terutama bagi petani milenial,” ujar Mentan Amran.


Saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (23/01/2025), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan jika ini merupakan provinsi optimasi lahan (oplah) terakhir yang dikunjungi. Selanjutnya Kabadan Santi mengatakan jika kita harus bersama-sama mewujudkan swasembada pangan nasional. Bagaimana arahan Presiden dan Mentan Amran dapat dilaksanakan secara bersama-sama, yaitu harus bisa mewujudkan Indonesia menuju lumbung pangan dunia atau ekspor.



“Kita harus berswasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan menuju lumbung pangan dunia atau ekspor. Dalam berswasembada pangan sudah dapat dipenuhi melalui pertanaman reguler”, ucapnya.


Kabadan Santi menambahkan bahwa oplah dan BP adalah pahlawan-pahlawan menuju ekspor atau swasembada pangan. Semua pihak harus saling berkoodinasi, baik dengan mentor, pendamping, penyuluh maupun Babinsa agar dapat tercapai. Selain itu penyuluh dan Babinsa akan dilibatkan menjadi pendamping dan nantinya SK akan diproses di Pusat.


Rekan-rekan pendamping yang akan mendampingi selama 2-3 bulan ini adalah ASN baru di Kementan supaya mendapat pengalaman praktis, karena mereka bekerja di Kementan dan harus tahu program-program utama Kementan salah satunya adalah BP.


Kabadan Santi sangat berharap BP sudah bisa segera bekerja di lapangan, biarpun tidak semua areal pertanaman dapat dikelola. MoU agar segera diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Selain itu jadwal tanam dan analisis usaha taninya juga segera diselesaikan. Hal ini supaya dipastikan bahwa keuntungan yang diperoleh minimal Rp10 juta per bulannya.


Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang yang diwakili oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, Ana Mariyani mengungkapkan bahwa Kabupaten Bengkayang mendapatkan target oplah sebesar 500 hektar (Ha) dengan target 3 BP. Khusus di Kabupaten Bengkayang terbentuk 4 BP. Diantaranya adalah BP Pesisir Raya dengan luas lahan sejumlah 115 Ha dengan lima poktan, pada dua kecamatan yaitu Kec. Sungai Raya Kepulauan dan Sungai Raya. Lalu BP Perintis Muda dengan luas 115 Ha dengan 4 poktan, BP Lembah Salmon 125 Ha dengan 6 poktan, dan terakhir BP Sangkaro 145 Ha dengan 6 poktan.


BP di Kab Bengkayang agak sedikit berbeda karena lokasinya sangat berjauhan, sehingga untuk pengajuan alsintan sangat susah dan belum berani mengambil combine harvester karena kultur tanahnya tidak memungkinkan. Bantuan pompa ada tiga buah untuk 3 BP dan sudah dioperasikan.


Ana menambahkan, bahwa progres BP dan SK pembentukan sudah dibuat dan sudah diinput ke dalam SIMLUHTAN, untuk penanaman oplah sudah 100% diproses. Sedangkan pengajuan saprodi dan alsintan sudah dilaksanakan. Selain itu, usulan penyuluh pertanian pendamping sudah disampaikan, namun MoU peserta petani sampai saat ini belum dilaksanakan dan masih menunggu arahan lebih lanjut.


“Karena untuk meningkatkan IP menjadi 3 masih susah dengan berbagai faktor karena adat istiadat disini setelah tanam tidak tanam lagi untuk pembagian waktu tanam ketiga harus didiskusikan lagi”, ungkap Ana.


Sedangkan kendala yang dihadapi diantaranya adalah pemahaman tentang BP, sehingga perlu adanya bimtek khusus tentang BP dan penyuluh pertanian pendamping harus segera ditindaklanjuti.


Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan bahwa provinsi Kalbar telah menjadi salah satu provinsi yang menjadi sentra serta harapan Mentan Amran dan Presiden Prabowo untuk menuju swasembada pangan nasional, khususnya padi. Ini merupakan tuntutan dan harus benar-benar tercapai, kalau tidak tercapai akan menjadi masalah terkait dengan pangan.


Terkait tentang keterbatasan pangan sudah menjadi masalah global. Di Provinsi Kalbar sendiri sudah mulai bersiap-siap untuk memenuhi kebutuhan pangan dan harus mandiri menghasilkan pangan. Kalbar memiliki potensi luas lahan sawah eksisting cukup luas dan kering termasuk di Kabupaten Bengkayang. Potensi luas lahan sawah bisa mencapai 320.000 Ha yang selalu ditanam untuk memenuhi kebutuhan hidup oleh petani setiap tahunnya.


Sebagai gambaran umum untuk tahun ini, sekali menanam, total luas tanamnya mencapai 420.000 Ha sehingga melewati target dari luas lahan yang telah ditetapkan. Ini belum ditambahkan dengan PAT melalui oplah. Sehingga ini membuktikan bahwa Kalbar memiliki potensi yang sangat besar membantu menuju swasembada pangan nasional, ungkap Florentinus.


BP dibentuk untuk percepatan pencapaian target luas tanam, kalau semua ini dikawal secara bersama-sama, maka otomatis kita akan surplus dengan jumlah yang sangat luar biasa. Karena di Provinsi Kalbar sendiri, kebutuhan akan beras dalam setahun sangatlah tinggi. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) satu orang makan beras sebanyak sekitar 97,6 kg.


“BP di Kabupaten Bengkayang hadir untuk membantu petani dengan sistem 70% dan 30%, semua dalam upaya meningkatkan produksi sehingga petani akan sejahtera, tutupnya.(NF/BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Komisi IV DPR RI: Produksi Surplus 3,7 Juta Ton, Harga Beras Bukan Tugas Mentan Amran

Komisi IV DPR RI: Produksi Surplus 3,7 Juta Ton, Harga Beras Bukan Tugas Mentan Amran

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Riyono, mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang dinilai berhasil menjaga produksi dan stok pangan nasional tetap aman dengan surplus 3,7 juta ton beras. Ia menegaskan, fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan) memang menjaga ketersediaan dan produksi pangan, sementara urusan harga beras merupakan kewenangan lembaga […]

Mentan: Produksi Beras Nasional hingga Oktober 2025 Lampaui Capaian 2024

Mentan: Produksi Beras Nasional hingga Oktober 2025 Lampaui Capaian 2024

Pilarpertanian – Produksi beras nasional hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31,04 juta ton. Angka ini berhasil melampaui total produksi sepanjang tahun 2024 yang tercatat sebesar 30,62 juta ton, sekaligus menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 12,16 persen dibandingkan periode Januari–Oktober 2024 yang hanya mencapai 27,67 juta ton. Peningkatan produksi ini ditopang oleh meluasnya areal panen padi yang […]

BPS: Kesejahteraan Petani Meningkat Bulan Agustus 2025

BPS: Kesejahteraan Petani Meningkat Bulan Agustus 2025

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menyambut baik capaian sektor pertanian yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2025 mencapai 123,57, atau naik 0,76 persen dibandingkan Juli 2025 yang sebesar 122,64. Peningkatan ini tidak hanya menjadi sinyal positif bagi kesejahteraan petani melalui peningkatan daya beli, tetapi juga memperkuat optimisme terhadap stabilitas pangan […]

Mentan Amran Gagas Pasar Murah Beras, Jutaan Orang Menikmati

Mentan Amran Gagas Pasar Murah Beras, Jutaan Orang Menikmati

Pilarpertanian – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama sejumlah pihak menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak yang salah satunya fokus menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara masif hingga tingkat kecamatan. Program yang digagas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ini terbukti meringankan beban jutaan masyarakat di berbagai daerah. Antusiasme warga tampak jelas […]

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Dukung Penuh Mentan Amran Lawan Mafia Pangan

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Dukung Penuh Mentan Amran Lawan Mafia Pangan

Pilarpertanian – Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah strategis Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus memberantas praktik mafia pangan yang selama ini merugikan petani dan masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan Tamsil usai melakukan audiensi bersama Mentan Amran di Kantor Pusat Kementerian Pertanian […]

Ekspor Pertanian Melonjak, Andil Penting Dorong Surplus Perdagangan Indonesia

Ekspor Pertanian Melonjak, Andil Penting Dorong Surplus Perdagangan Indonesia

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor sektor pertanian Indonesia terus menunjukkan tren positif. Sepanjang Juli 2025, ekspor pertanian, kehutanan dan perikanan naik signifikan sebesar 15,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/Y-on-Y. Kenaikan ini terjadi pada saat sektor industri non migas lainnya mengalami penurunan. Dengan kenaikan tersebut, sektor pertanian […]

Harga Pangan Terkendali, Kementan Tuai Apresiasi Komisi IV DPR

Harga Pangan Terkendali, Kementan Tuai Apresiasi Komisi IV DPR

Pilarpertanian – Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi kepada kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satu yang disorot adalah keberhasilan pemerintah yang dinilai mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok khususnya beras. Hal ini disampaikan Heri Dermawan, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PAN. Ia melihat adanya koreksi atau […]

BPS: Produksi Beras Hingga Oktober 2025 Surplus 3,7 Juta Ton

BPS: Produksi Beras Hingga Oktober 2025 Surplus 3,7 Juta Ton

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa produksi beras nasional hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31,04 juta ton, melampaui kebutuhan konsumsi nasional yang pada periode yang sama diperkirakan sebesar 27,3 juta ton. Dengan capaian ini, Indonesia mencatat surplus produksi beras sekitar 3,7 juta ton. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan […]

Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik Seluruh Indonesia, Kementan Dapat Rekor MURI

Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik Seluruh Indonesia, Kementan Dapat Rekor MURI

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Perum Bulog, berhasil mencatat sejarah baru dalam menghadirkan pangan yang terjangkau bagi masyarakat. Melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak di seluruh Indonesia, pemerintah berhasil menyalurkan beras murah di 4.337 titik sekaligus. Atas capaian tersebut, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) resmi menganugerahkan penghargaan kepada […]