Gandeng 21 Pelaku Usaha Komoditas Peternakan, Kementan Tingkatkan Produksi dan Ekspor
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Saat Memberikan Sambutan pada Acara Penandatanganan Naskah Kerjasama Program Super Prioritas pada Rapat Koordinasi Teknis Nasional Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Tangerang, Banten.

Gandeng 21 Pelaku Usaha Komoditas Peternakan, Kementan Tingkatkan Produksi dan Ekspor

Pilarpertanian - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong pelaku usaha bidang peternakan untuk bersama-sama memperkuat produksi guna penyiapan ketersediaan pangan dan meningkatkan ekspor. Hal tersebut disampaikan saat menyaksikan Penandatanganan Naskah Kerjasama Program Super Prioritas pada Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, di Tanggerang, Selasa (08/03).


“Kita semua tahu ketersediaan pangan kita cukup, namun kita perlu menunjukkan dimana keberadaan sentra-sentra produksi kita, sehingga masyarakat mudah mengaksesnya,” kata Mentan SYL.


“Ia berharap kepada pelaku usaha agar bekerjasama untuk meningkatkan produksi dan ekspor komoditas peternakan,” ucapnya menambahkan.


Lebih lanjut Mentan SYL, dalam konteks penguatan produksi pangan, sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing produk, maka pada tahun 2022 Kementan melanjutkan Program Super Prioritas Pertanian pengembangan kawasan berbasis Korporasi Petani, dengan meningkatkan investasi di sektor pertanian baik pada sisi hulu maupun hilir.



“Saya minta ekspor kita diperbanyak, Agustus ada Merdeka Ekspor. Petakan daerah yang berpotensi, pergunakan KUR. Negara ini cukup tinggal memerlukan kebersamaan semua pihak,” kata Mentan SYL.


Seperti diketahui ekspor kumulatif sektor pertanian tahun 2021 mencapai Rp. 625,04 triliun atau meningkat 38,69% dibandingkan tahun 2020.


“Kami memberikan apresiasi atas capaian peningkatan ekspor sektor pertanian yang menunjukkan kinerja yang menggembirakan,” ucap Mentan.


Ia menjelaskan untuk merealisasikan target ekspor tersebut dibutuhkan sinergitas dengan semua pihak. “Saya meminta Ditjen PKH agar segera mengimplementasikan Programnya, yaitu (1). Pengembangan sapi model Tapos; (2). Korporasi kambing/domba; dan (3). Pengembangan sarang Burung Walet (SBW) terintegrasi,” tutur Mentan SYL.


Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan, Program Pengembangan Sapi Model Tapos, merupakan investasi pelaku usaha, yang dalam pengembangannya akan disinergikan dengan kewenangan, kebijakan, program pemerintah (APBN) dan Skim Pembiayaan lainnya (KUR). Terkait pengembangan Sarang Burung Walet, di tahun 2022 kegiatan akan difokuskan pada intervensi terkait pengolahan dan pemasaran di provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara.


Sedangkan, untuk Desa Korporasi Kambing/Domba, Nasrullah mengatakan program ini merupakan investasi pelaku usaha (masyarakat atau swasta). “Maka nantinya akan didukung oleh pemerintah pusat dan daerah, melalui fasilitasi KUR dan juga untuk mendapat kemudahan dalam ekspor, sekaligus diharapkan dapat untuk menumbuh kembangkan mitra potensial disekitarnya dalam pengembang usaha yang saling menguntungkan,” tutur Nasrullah.


“Kami akan mengimplementasikan Pengembangan Korporasi Kambing dan Domba ini di Provinsi Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Barat,” jelas dia.


Dalam kegiatan Raktorteknas ini, dilakukan Penandatanganan Naskah Kerjasama Program Super Prioritas Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dilaksanakan oleh 21 (Dua Puluh Satu) Pelaku Usaha untuk komoditas sapi, kambing dan domba, serta walet. Hal ini sebagai wujud Sinergi dan Komitmen dalam pencapaian target pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional.


Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan secara simbolis dengan diwakili oleh delapan pelaku usaha. Adapun beberapa pelaku usaha yang melakukan penandatanganan adalah PT. Asia Beef Bio Farm Indonesia dan PT Sulung Ranch, sebagai perwakilan kerja sama yang mendukung Program Program Pengembangan Sapi Berbasis Integrasi Sapi-Sawit dan Padang Penggembalaan.


Kemudian, Bulungan Mandiri Farm dan PT Agro Investama sebagai perwakilan kerja sama yang mendukung Program Pengembangan Korporasi Kambing Domba. Serta Pemda Kabupaten Minahasa Selatan, dan CV. Ading Walet sebagai perwakilan kerja sama yang mendukung Program Pengembangan Sarang Burung Walet.


Selain penandatanganan antara pemerintah dengan pelaku usaha, pada acara ini juga dilakukan penandatanganan Pengembangan Kerjasama Investasi di Bidang Peternakan antara PT. Baladna Food Industries (Qatar Q.P.S.C) dengan PT. Berdikari senilai USD 500 juta, dan penandatanganan kerja sama dengan perbankan untuk fasilitasi pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan PT. BNI.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan SYL Minta Jajaran FKPPI Bangun Sektor Pertanian Sebagai Kekuatan Bangsa

Mentan SYL Minta Jajaran FKPPI Bangun Sektor Pertanian Sebagai Kekuatan Bangsa

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak jajaran Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) untuk sama-sama membangun sektor pertanian sebagai kekuatan utama ekonomi bangsa. Demikian disampaikan SYL saat menghadiri Rakernas dan Rapimnas FKPPI di Jakarta, Senin, 11 September 2023. “Saya mengajak jajaran FKPPI untuk memperkuat sektor pertanian […]

Tak Hanya Tingkatkan Produksi, Kementan Pun Kejar Pendapatan Petani Naik

Tak Hanya Tingkatkan Produksi, Kementan Pun Kejar Pendapatan Petani Naik

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen dalam meningkatkan produksi komoditas pertanian melalui berbagai program terobosan seperti penyediaan bibit unggul terutama menghadapi El Nino (kemarau panjang), perluasan areal tanam baru, mekanisasi pertanian, pencegahan alih fungsi lahan dan lainnya. Namun demikian, juga mengejar peningkatan pendapatan petani guna meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian semakin kokoh sebagai bantalan […]

Produksi dan Konsumsi Seimbang, Harga Bawang dan Cabai Saat Ini Stabil di Kisaran Rp20.000-an

Produksi dan Konsumsi Seimbang, Harga Bawang dan Cabai Saat Ini Stabil di Kisaran Rp20.000-an

Pilarpertanian – Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto melakukan kunjungan ke Pasar Setono Betek di Kediri, Jawa Timur pada Sabtu (9/9). Kunjungan ini bertujuan untuk mengecek langsung kondisi harga bawang, aneka cabai dan sayuran di pasaran. Berdasarkan hasil kunjungan, harga bawang, aneka cabai, dan sayuran saat ini cenderung stabil. Menurut Prihasto, ini menunjukkan adanya […]

Dies Natalis ke 67, Mentan SYL Ajak Keluarga Besar Unhas Jaga Sektor Pangan Indonesia

Dies Natalis ke 67, Mentan SYL Ajak Keluarga Besar Unhas Jaga Sektor Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menghadiri upacara dies natalis Universitas Hasanuddin ke 67 di ruang Baruga A Pettarani Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan. Mentan datang sebagai tamu kehormatan sekaligus melaunching program Jagung Jago Kerjasama Unhas dan Kementan. Dalam kesempatan ini, SYL mengajak insan dan alumni Unhas untuk sama-sama menjaga sektor […]

Wakil Gubernur Kaltim dan Ketum KTNA Nasional Launching Hortikultura Estate di Wilayah IKN Samboja

Wakil Gubernur Kaltim dan Ketum KTNA Nasional Launching Hortikultura Estate di Wilayah IKN Samboja

Pilarpertanian – Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi didampingi Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional M Yadi Sofyan Noor, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni dan Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana menghadiri Gebyar Lengkeng dan Launching Kampung Hortikultura Estate, ditandai dengan makan Lengkeng secara bersama-sama, di Pantai Ambalat […]

Mentan SYL Launching Jagung Jago Hasil Kolaborasi Unhas-Kementan

Mentan SYL Launching Jagung Jago Hasil Kolaborasi Unhas-Kementan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau sekaligus melaunching program varietas jagung Jago hasil kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memenuhi kebutuhan jagung nasional. Menurut SYL, benih jagung Jago ini diperkirakan mampu berproduksi hingga kurang lebih 7 ton per hektare. Angka panen tersebut bisa […]

Pemantauan Sebagai Salah Satu Upaya Antisipasi Kekeringan di Kecamatan Belitang Jaya Kabupaten Oku Timur

Pemantauan Sebagai Salah Satu Upaya Antisipasi Kekeringan di Kecamatan Belitang Jaya Kabupaten Oku Timur

Pilarpertanian – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa diperkirakan pada Bulan Agustus – September merupakan puncak musim kemarau 2023. Selain itu adanya fenomena El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan yang parah di beberapa wilayah Indonesia dan berdampak pada sektor pertanian khususnya Subsektor Tanaman Pangan. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) Provinsi Sumatera Selatan […]

Kementan Respon Cepat Lakukan Pemantauan Lahan Kekeringan di Areal Persawahan Kab. OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan

Kementan Respon Cepat Lakukan Pemantauan Lahan Kekeringan di Areal Persawahan Kab. OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan

Pilarpertanian – Dampak fenomena El Nino yang terjadi di Musim Kering 2023 benar-benar menunjukkan efeknya, lahan pertanian di Provinsi Sumatera Selatan umumnya dilanda kekeringan sejak awal Bulan Agustus 2023. Kab. OKU Timur menjadi salah satu kabupaten yang terdampak kekeringan dan dampaknya dirasakan oleh petani. Tipe lahan yang umumnya merupakan lahan tadah menjadi faktor utama kekeringan […]

Kolaborasi Alumni UB dan Kementan Gencarkan Penanaman Buah Unggul Tropis

Kolaborasi Alumni UB dan Kementan Gencarkan Penanaman Buah Unggul Tropis

Pilarpertanian – Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) menggelar kegiatan bertajuk “Brawijaya Agro Science (BAS)” di Desa Kedak Kecamatan Semen Kabupaten Kediri (9/9). Acara yang diikuti para alumni UB lintas tahun dan generasi tersebut ditandai dengan penanaman serentak 3.000 batang benih buah-buahan bersama petani setempat. Hingga saat ini, program BAS telah melibatkan setidaknya 300 orang […]