Gerakan Tanam dan Panen Jagung Di Aceh, Mentan Targetkan Produksi Surplus Hingga Ekspor

Gerakan Tanam dan Panen Jagung Di Aceh, Mentan Targetkan Produksi Surplus Hingga Ekspor
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Saat Melakukan Tanam dan Panen Jagung di Kelompok Tani Camar Putih, Desa Punie, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, NAD.

Pilarpertanian - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan tanam dan Panen Jagung di Poktan Camar Putih Desa Punie Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Pada Selasa 6 Februari 2024. Penanam jagung dilakukan di lahan milik TNI seluas 5 hektar. Gerakan tanam ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kebutuhan stok jagung nasional dan kembali mengulang sejarah untuk swasembada.

Di Provinsi Aceh, produktivitas tanaman pangan seperti jagung terus ditingkatkan. Saat ini Aceh menghasilkan produksi jagung sebesar 68 ribu ton dengan luas panen 12 ribu hektare. Bahkan Menteri Pertanian menargetkan di Aceh produksi jagung harus swasembada bahkan ekspor.

“Ini gerakan untuk pangan Indonesia, tidak hanya untuk konsumsi tapi juga gerakan sosial untuk disumbangkan, manakala jagung kita ke depannya surplus. Saat ini sudah ada hilal, tanda-tanda untuk stop impor. Mengapa kami yakin? karena kami sudah keliling 15 provinsi, untuk memastikan semua pertanaman berjalan dengan baik,” tegas Amran.

Tak hanya itu, Menteri Pertanian juga memberikan pembinaan berupa bimbingan teknis kepada petani, penyuluh dan babinsa. Di hadapan ribuan peserta, Menteri Pertanian mengatakan kita semua harus yakin dan optimis bahwa Indonesia bisa kembali mewujudkan swasembada pangan seperti 5 tahun lalu, menurutnya hal tersebut semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi saat ini Presiden Joko Widodo sudah menambah alokasi pupuk subsidi sebesar Rp 14 Triliun.

“Jumlah pupuk subsidi sudah ditambah oleh Bapak Presiden Jokowi sebesar Rp 14 Triliun, sudah tidak dipersulit pupuk sudah bisa ditebus dengan hanya menggunakan KTP. Kalau penanaman jagung berhasil, harus dijaga harganya agar menguntungkan petani. Aceh harus menjadi pelopor akselerasi peningkatan produksi pangan, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Oleh sebab itu Kita wajib untuk berjuang bersama petani.” katanya.

Ditempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyampaikan bahwa Provinsi Aceh menduduki peringkat 11 produsen beras nasional dan peringkat 16 produsen jagung nasional. “Kepada seluruh petani untuk tidak berhenti menanam agar produktivitas jagung di Aceh, naik kelas menjadi 10 besar nasional”.

Suwandi menambahkan, gerakan tanam harus segera dilakukan. Apalagi pada momen musim hujan saat ini. “Sehingga ini harus dimanfaatkan dengan maksimal agar hasil juga maksimal,” ujarnya.

Suwandi berharap para petani di Indonesia untuk ikut bersama-sama melaksanakan gerakan tanam serentak ini.

“Ini harus dijalankan secara bersama. Karena harapan kami tidak hanya meningkatnya produktivitas tapi juga sejahteranya para petani,” tandas Suwandi.

Sebagai informasi, total bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian ke Aceh tahun 2024 adalah Rp 170,9 M dengan rincian: hortikultura Rp 1,4 M, tanaman pangan padi & jagung Rp 22,5 M dan perkebunan Rp 6,3 M, peternakan Rp 15,4 M, PSP Rp 125,3 M.(PW)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan