Hand Sanitizer dari Batang Sorgum Manis
Foto : Hand sanitizer dengan Berbahan Tanaman Sorgum

Hand Sanitizer dari Batang Sorgum Manis

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Sejak mewabahnya Covid-19 yang disebabkan virus corona baru, produk hand sanitizer atau pembersih tangan mulai langka di pasaran. Hal tersebut dikarenakan permintaan yang cukup tinggi sedangkan produksi dan bahan bakunya mengalami kelangkaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahan baku untuk membuat hand sanitizer adalah alkohol jenis etanol yang aman untuk kulit dan kesehatan. Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni atau alkohol absolut. Bukan alkohol jenis metanol yang mempunyai sifatnya mudah menguap, mudah terbakar, dan beracun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Indonesia sebagai negara agraris memiliki beragam komoditas dan hasil pertanian yang mampu menjawab kelangkaan bahan baku etanol sebagai bahan dasar hand sanitizer. Sorgum manis (sweet sorghum) salah satu diantara berbagai komoditas pertanian yang potensial menghasilkan etanol.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegunaan batang sorgum manis sama dengan tebu, karena mengandung kadar gula (brix) tinggi, yang dapat menghasilkan etanol melalui proses fermentasi. Sorgum dengan kandungan gula pada batang yang tinggi mampu menghasilkan etanol 6.000-7.000 liter/hektare (ha). Di Indonesia, kemampuan tanaman sorgum menghasilkan etanol berkisar antara 3.000-6.600 liter/ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Marcia Pabendon, peneliti pada Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), Badan Litbang Pertanian menyampaikan bahwa untuk mengatasi kelangkaan alkohol jenis etanol, maka masyarakat dapat membuatnya sendiri dari tanaman sorgum.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Cara membuatnya cukup mudah yaitu memisahkan nira dari batang sorgum dengan cara diperas, kemudian proses fermentasi dan nira dipanaskan pada suhu tinggi dan melalui proses penyulingan akan menjadi alkohol,” ujar Marcia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adapun tahapan pembuatan etanol adalah batang sorgum segar yang sudah dipotong dimasukkan ke dalam alat pemeras sehingga diperoleh nira. Nira sorgum hasil pemerasan dikentalkan dengan sistem wajan masak tertutup (closed pan) sehingga kadar brix meningkat dan siap untuk difermentasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nira sorgum tersebut dicampur dengan biakan ragi atau dry yeast, kemudian diaerasi selama 4 jam. Selanjutnya dilakukan proses penyulingan atau destilasi bertingkat hingga menghasilkan etanol dengan konsentrasi 90%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balitsereal, Muhammad Azrai mengatakan pembuatan alkohol jenis etanol dari batang sorgum manis mudah dilakukan, karena dilihat dari sisi teknologi dan keekonomisan sangat mudah dilakukan dalam skala kecil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Azrai menyampaikan, Badan Litbang Pertanian telah melepas tiga varietas sorgum manis dengan nama Numbu, Super-1, dan Super-2. Namun hanya dua varietas yang layak dijadikan bahan baku etanol yaitu Varietas Super-1 dan Super-2, karena kadar gulanya yang cukup tinggi sehingga etanol yang dihasilkan oleh kedua varietas tersebut cukup tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam luasan 1 hektar batang sorgum manis Varietas Super-1 dan Super-2 potensi hasilnya mencapai 2.300 liter dengan kadar 90%. Apabila sesuai harga sekarang yang per liternya mencapai Rp. 90.000, maka petani mendapatkan hasilnya sebesar Rp. 207 juta” ujar Azrai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) Haris Syahbuddin menambahkan bahwa langkanya alkohol jenis etanol di pasaran menjadi momentum baik bagi petani sorgum. Selain dapat menjual biji sorgumnya, petani juga dapat mengolah batang sorgum manis menjadi alkohol jenis etanol yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, tutupnya. (bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]