HARGA PANGAN TAHUN 2016 RELATIF STABIL. CABAI KARENA FAKTOR HUJAN

HARGA PANGAN TAHUN 2016 RELATIF STABIL. CABAI KARENA FAKTOR HUJAN
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian, Jakarta – Dalam tahun 2016, harga komoditas relatif stabil. Hanya cabai yang masih bergojolak tinggi sampai penghujung tahun ini, kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Gardjita Budi, pada konperensi pers menutup tahun 2016 di kantornya Kementan Jakarta Jum’at, (30/12).

Menurutnya stabilnya harga pangan pokok karena didukung oleh peningkatan produksi. Seperti padi tahun 2016 meningkat 4,96% yaitu dari 75,34 juta ton GKG tahun 2015 menjadi 79,14 juta ton GKG tahun 2017.

Jagung, meningkat 18,23% yaitu dari 19,61 juta ton tahun 2015 meningkat menjadi 23,18 juta ton tahun 2016. 

Sesungguhnya, hampir semua komoditas pangan produksinya meningkat tahun 2016, kecuali kedelai. Produksi daging sapi juga meningkat, tapi karena kita belum swasembada, kebutuhan daging dalam negeri masih di lakukan impor. Harga daging segar memang masih tinggi yaitu sekitar Rp115 ribu/kg, tapi stabil. Tapi tetap menyediakan daging impor di Toko Tani (TTI) yang harganya lebih murah yaitu sekitar Rp85 ribu sampai Rp90 ribu per-kg, termasuk daging kerbau, ungkapnya.

Kemudian soal melonjaknya harga cabai beberapa bulan belangkangan ini. Hal ini bukan karena produksi kurang, tapi karena faktor hujan. Petani tidak berani panen takut busuk. Biasanya begitu selesai panen, langsung dibawa ke pasar. Kendalanya hujan. Tapi insya Allah, di beberapa kota besar harga cabai sudah mulai turun, ungkapnya.

Masalah TTI yang sepi sebenarnya tidak tepat juga. Mungkin orang melihat ketika TTI sudah tutup. Memang contohnya TTI Center di depan SMA 28 Pasar Minggu tutupnya lebih cepat. Dulu jam 12 sudah tutup. Sekarang diperpanjang menjadi jam 14, ujarnya.

Sekarang TTI Center sudah ramai. Rata rata pengunjung 500 orang setiap hari karena jenis barang yang disediakan semakin banyak. Tapi bukan jumlah pengunjung yang jadi tolok ukur keberhasilan TTI, tapi fungsinya untuk menstabilkan harga pangan, terutama pangan pokok seperti beras, jagung, gula, kedelai, daging, bawang dan cabai, tegas Gardjita Budi.

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan