Indikator Kinerja Makro Subsektor Hortikultura Semakin Membaik
Foto : Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Saat Mengunjungi Lahan Pertanian Cabai Rawit Merah

Indikator Kinerja Makro Subsektor Hortikultura Semakin Membaik

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Berbagai kebijakan yang diluncurkan Kementerian Pertanian untuk memacu kinerja subsektor hortikultura tampak membuahkan hasil yang menggembirakan. Berbagai indikator makro tahun 2019 menunjukkan adanya peningkatan jika dibanding tahun 2018, diantaranya peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP), Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Hortikultura dan produktivitas tenaga kerja hortikultura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berdasarkan data BPS, Nilai Tukar Petani (NTP) Hortikultura tahun 2019 sebesar 102,44 atau naik 1,34 persen dibanding tahun 2018 yang mencapai 101,09. Nilai NTP diatas 100 dapat diinterpretasikan bahwa petani sejahtera, atau pendapatannya naik lebih besar dibanding pengeluarannya,” terang Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto saat dikonfirmasi di Jakarta (28/2). Prihasto menjelaskan nilai NTP-Hortikultura dapat digunakan sebagai indikator kemampuan tukar produk yang dijual petani hortikultura dengan produk yang dibutuhkan petani untuk kegiatan produksi dan konsumsi rumah tangganya. “Mudahnya, kalau nilai NTP-nya diatas 100, artinya indeks yang diterima lebih besar dr indeks yang dibayarkan,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
NTP hortikultura tahun 2019 meningkat dibanding tahun 2018, artinya kesejahteraan petani hortikultura juga meningkat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Hortikultura tahun 2019 diketahui meningkat yaitu sebesar 114,02 atau naik 1,16 persen dibanding tahun 2018 yang mencapai 112,71. Nilai NTUP tersebut menunjukkan adanya peningkatan insentif harga bagi usaha pertanian di subsektor hortikultura. “NTUP meningkat karena indeks harga yang diterima petani hortikultura meningkat lebih besar daripada peningkatan harga input usaha taninya. Dengan kata lain, usahatani di subsektor hortikultura semakin menguntungkan bagi petani. Prospek kedepannya semakin cerah,” ujar pria yang sering dipanggil Anton tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Anton menuturkan, Produktivitas tenaga kerja hortikultura tahun 2019 juga meningkat signifikan hingga Rp 46,3 juta, atau naik 5,87% dibanding tahun 2018 sebesar Rp 43,73 juta. “Angka produktivitas tenaga kerja subsektor hortikultura tersebut jauh lebih tinggi dibanding rata-rata produktivitas tenaga kerja sektor pertanian umumnya yang baru mencapai Rp 29,24 juta. Angka produktivitas tenaga kerja tersebut dihitung berdasarkan nilai PDB atas dasar harga konstan dibagi dengan jumlah tenaga kerja hortikultura. “Ini menandakan bahwa penggunaan tenaga kerja di subsektor hortikultura semakin efisien dan produktif, sehingga sanggup menghasilkan nilai tambah yang cukup besar. Terlihat dari PDB yang semakin tinggi pula,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan catatan BPS, PDB atas harga konstan dari subsektor hortikultura sebesar Rp 153,2 Triliun, naik 5,5% dibanding tahun sebelumnya Rp 145,1 Triliun. Jumlah tenaga kerja terserap di subsektor hortikultura mencapai 3.307.930 orang. Sementara, nilai PDB atas harga berlaku subsektor hortikultura tahun 2019 mencapai Rp 238,8 Triliun, naik 9,2% dibanding tahun 2018 sebesar Rp 218,7 Triliun. PDB Hortikultura berkontribusi 16,03 % terhadap PDB sektor pertanian keseluruhan yang mencapai Rp Rp 1.489,5 Triliun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anton meyakini, membaiknya berbagai indikator makro kinerja subsektor hortikultura tidak lepas dari berbagai kebijakan utama Kementerian Pertanian yang dinilai banyak kalangan semakin pro-petani. “Berbagai kebijakan out of the box Menteri Pertanian diakui menjadi pengungkit membaiknya kinerja pertanian. Contoh, kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait Single Data Pertanian berikut modernisasi teknologi informasi melalui AWR dan Kostratani-nya, membawa dampak bagi perbaikan sistemik kebijakan pertanian secara umum. Kebijakan tersebut juga mampu menjadi pemantik bagi kepastian berusaha dan berinvestasi di sektor pertanian,” tandas Anton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gerakan Tiga Kali Ekspor atau Gratieks yang digulirkan Mentan SYL, juga dinilai berhasil membangkitkan semangat kolektif petani dan pelaku usaha hortikultura untuk memperbaiki sistem budidaya dan pemasaran produk hortikultura. Fasilitasi akses KUR pertanian yang ditargetkan bisa terserap hingga Rp 50 Triliun (Rp 6,39 Triliun diantaranya khusus untuk hortikultura), terbukti turut menggairahkan agribisnis hortikultura. “Belum lagi munculnya trend petani muda milenial yang mulai banyak menggandrungi bisnis hortikultura, membuat subsektor ini semakin seksi dan prospektif,” pungkas Anton optimis. (bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Puluhan Ribu Petani dan Penyuluh Hadir di Soreang, Mentan Amran : Kalian adalah Pahlawan Pangan Indonesia

Puluhan Ribu Petani dan Penyuluh Hadir di Soreang, Mentan Amran : Kalian adalah Pahlawan Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menyelenggarakan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jawa Barat. Kegiatan yang dihadiri Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ini ditujukan untuk memaksimalkan dukungan penyuluh dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Provinsi Jawa Barat untuk kebutuhan nasional. Mentan Amran menyebut bahwa Petani dan Penyuluh adalah pahlawan pangan Indonesia. Ia […]

Bantuan Benih Ditjen Hortikultura untuk Pendapatan Masyarakat yang Lebih Baik

Bantuan Benih Ditjen Hortikultura untuk Pendapatan Masyarakat yang Lebih Baik

Pilarpertanian – Dalam rangka menjaga hutan, Ditjen Hortikultura memberikan bantuan 18 ribu batang benih buah-buahan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sukabumi. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk pelestarian hutan, tetapi juga diharapkan dapat membuka peluang baru untuk peningkatan pendapatan masyarakat. “Keberlanjutan hutan dan kesejahteraan masyarakat sangatlah terkait. Dengan menyediakan benih buah-buahan ini, kami berharap […]

Wamentan Serahkan Bantuan Alsintan untuk Genjot Produksi di Purworejo

Wamentan Serahkan Bantuan Alsintan untuk Genjot Produksi di Purworejo

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menyerahkan sejumlah bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk para kelompok tani di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bantuan tersebut sangat penting untuk mempercepat peningkatan produksi dan produktivitas pertanian usai terjadi perlambatan akibat cuaca ekstrem El Nino. “Kita lakukan percepatan, seperti di Purworejo ini kita lakukan pemberian bantuan […]

Semangat Petani Milenial di Bulukumba, Semangat Memajukan Pertanian Indonesia

Semangat Petani Milenial di Bulukumba, Semangat Memajukan Pertanian Indonesia

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan inovasi dan mengajak para petani muda (Petani Milenial) ikut dalam Bimbingan Teknis (Bimtek), untuk bekal mereka berkembang, khususnya di Bulukumba sebagai harapan pertanian Indonesia, bersemangat mengembangkan komoditi tanaman pangan. Hal tersebut tercermin dari antusiasme dalam kegiatan Bimtek Tanaman Pangan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kamis, (30/11) […]

Antisipasi Ledakan Hama Penyakit, Kementan Ajak Petani Bijak Gunakan Pestisida

Antisipasi Ledakan Hama Penyakit, Kementan Ajak Petani Bijak Gunakan Pestisida

Pilarpertanian – Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau petani komoditas hortikultura untuk tidak menggunakan herbisida dan pestisida secara berlebihan. Direktur Perlindungan Hortikultura, Dr. Jekvy Hendra menjelaskan, penggunaan herbisida dan pestisida yang tidak bijak bisa menyebabkan ledakan (outbreak) hama dan penyakit. “Ledakan hama penyakit itu terjadi dengan berbagai macam faktor. Pertama ketidaksesuaian lingkungan yang sudah […]

Sukses Tingkatkan Nilai Tambah Petani, DPR Apresiasi Program Mentan

Sukses Tingkatkan Nilai Tambah Petani, DPR Apresiasi Program Mentan

Pilarpertanian – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mengapresiasi program Mentan berupa Jalan Usaha Tani (JUT) yang dapat di lihat pada sepanjang ruas Jalan Raya Liungtutut Cimuncang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Apresiasi tersebut disampaikan langsung Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Slamet saat meninjau JUT, Jumat kemarin. “Program ini terbukti dapat memberikan kontribusi […]

Dua Pejabat Negara Putra Babinsa Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan

Dua Pejabat Negara Putra Babinsa Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Panglima TNI Agus Subiyanto adalah sama-sama putra babinsa yang kini menjalin kolaborasi mewujudkan swasembada pangan. Keduanya sepakat mengoptimalkan lahan rawa yang tersebar di seluruh Indonesia. Mentan dan Panglima pun langsung menekan tanda tangan MoU berisikan pelaksanaan pembangunan pertanian berkelanjutan. Dalam kesempatannya, Mentan ingin kolaborasi kedua institusi […]

Kejar Peningkatan Produksi Pangan, Kementan Tumbuhkan Minat Penangkar Benih

Kejar Peningkatan Produksi Pangan, Kementan Tumbuhkan Minat Penangkar Benih

Pilarpertanian – Benih adalah penciri produktivitas. Benih yang bagus akan menghasilkan produk yang bagus, sehingga dikarenakan posisi benih yang sangat strategis maka benih juga disebut pondasi pertanian. Hal tersebut tergambar dalam Bimtek Propaktani Episode 1059 dengan tema “Menumbuhkan Minat Penangkar Benih” (Kamis/7-12-2023). Sabri M. Amin dari Dewan Pertimbangan Organisasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional […]

Kementan Asistensi Teknologi di Lahan Food Estate Gunungmas Kalteng

Kementan Asistensi Teknologi di Lahan Food Estate Gunungmas Kalteng

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan asistensi dengan pendampingan teknologi pangan di lahan food estate Gunungmas, Kalimantan Tengah. Langkah ini merupakan sinergitas Kementan dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membangun lumbung pangan sebagai upaya mewujudkan cadangan pangan nasional. Pengembangan lumbung pangan di Gunungmas memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dalam proyeksi keberhasilan panen pada tanaman, masih […]