Jokowi dan Syahrul Sudah Lama Bekerja Sama Hingga Terjalin Persahabatan
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Memiliki Riwayat Persahabatan, Kerja Sama dan Relasi yang Panjang Sejak Sebelum Menjabat sebagai Presiden dan Menteri.

Jokowi dan Syahrul Sudah Lama Bekerja Sama Hingga Terjalin Persahabatan

Pilarpertanian - Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah memiliki riwayat persahabatan, bekerja sama dan kerelasian yang panjang. Keduanya berhubungan bukan hanya ketika Presiden Jokowi menunjuk Syahrul Yasin Limpo menjadi Menteri Pertanian sejak Oktober 2019, namun riwayat hubungan dan kerja samanya terjalin sejak lama, jauh sebelum Jokowi menjadi presiden dan Syahrul Yasin Limpo menjadi menteri.


“Hubungan Jokowi dengan Syahrul Yasin Limpo bukan sebatas atasan dan bawahan, tapi memang sudah terjalin sejak lama,” kata adik kandung Syahrul, Irman Yasin Limpo, Senin (2/1/2023) pagi.


Berikut beberapa fakta hubungan dekat Jokowi dan Syahrul Yasin Limpo


1. Sama-sama di APPSI



Hubungan Syahrul Yasin Limpo dengan Jokowi semakin intens di Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Keduanya sama-sama menjadi gubernur, dimana Syahrul Yasin Limpo jadi Gubernur Sulsel selama 10 tahun, 2008 hingga 2018, setelah sebelumnya 5 tahun jadi Wakil Gubernur Sulsel dan 10 tahun jadi Bupati Gowa.


Syahrul Yasin Limpo terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) untuk periode 2011-2015 di Semarang, Desember 2011. Setelah beberapa bulan Syahrul Yasin Limpo memimpin APPSI, Joko Widodo terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 diselenggarakan pada Rabu, 11 Juli 2012.


Otomatis, Joko Widodo menjadi anggota APPSI bersama 32 gubernur lainnya di Indonesia. Selama di APPSI, hubungan Jokowi dengan Syahrul Yasin Limpo terjalin sangat baik. Syahrul Yasin Limpo kemudian terpilih lagi jadi Ketua APPSI periode kedua 2015-2019, secara aklamasi dalam Munas APPSI di Makassar pada 26 November 2015.


Syahrul Yasin Limpo memimpin pengurus APPSI menghadap Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (25/6/2015) siang. Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, pertemuan itu dimaksudkan untuk melaporkan suasana daerah dan beberapa poin-poin penting yang harus disampaikan kepada Presiden terkait hasil Rakernas APPSI di Maluku yang lalu, khususnya terhadap bagaimana memacu perputaran ekonomi kita agar bisa lebih cepat dari sekarang.


Salah satu yang utama, kata Syahrul Yasin Limpo adalah harapan agar pemerintah mendorong perbankan, khususnya bank pemerintah atau Bank Pembangunan Daerah (BPD), untuk lebih terlibat dalam kredit-kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Presiden Jokowi lalu mengukuhkan Syahrul Yasin Limpo dan jajarannya menjadi Ketua dan Pengurus APPSI 2015-2019 Senin malam, 30 Januari 2017.


2. Sama-sama atasi krisis beras di DKI Jakarta


Beberapa pekan setelah Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ibu Kota Negara mengalami krisis beras. Saat harga beras naik drastis, Jokowi yang sudah mengenal Syahrul sebagai ketua umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) langsung terbang ke Makassar. Saat itu Jokowi langsung meminta bantuan beras untuk digelontorkan di pasar Jakarta agar harga stabil. Syahrul Yasin Limpo mengirim beras ke Jakarta 5 kontainer dalam semalam.


“Waktu itu Jokowi baru jadi gubernur (DKI Jakarta), baru beberapa bulan. Nah terjadi lah persoalan dengan beras, katakanlah di DKI tiba-tiba melonjak keras (harga beras),” ungkap Syahrul kepada wartawan di Jakarta, Oktober 2019, beberapa hari setelah dilantik menjadi menteri pertanian.


Kala itu, Syahrul Yasin Limpo bercerita Jokowi meminta dua kontainer beras untuk dikirim ke Jakarta. Namun, Syahrul mengatakan pihaknya memberikan lebih, hingga lima kontainer beras hanya untuk dikirim ke Jakarta.


“Jokowi terbang ke Makassar menemui saya, dia minta dua kontainer (beras) segera dikirimkan untuk menutup kekurangan yang ada. Dia minta dua kontainer saya kasih lima kontainer,” kisah Syahrul.


Tidak sampai di situ, Syahrul juga pernah diajak Jokowi mengunjungi pasar di Jakarta. Dia melihat saat itu pasar Jakarta kekurangan daging. Syahrul pun menawarkan kembali bantuan pangan ke Jakarta setelah beras. Karena kekurangan daging, Syahrul menyarankan Jokowi untuk menggantinya dengan ikan, akhirnya dikirimkan lah ikan dari Makassar.


“Terus saya cek masuk ke pasarnya, dia sama saya ke sini ke Jakarta. Saya lihat, ‘wah kamu kurang daging juga’. Udah lah nggak usah makan daging, makan ikan saja. Saya kirim lah ikan tuna kemarin,” cerita Syahrul.


Bagi Syahrul momen itu sangat dalam dan berarti baginya. Menurutnya, kemungkinan kisah itu juga yang membuatnya dipercaya mengemban amanah sebagai Menteri Pertanian.


“Itu lah yang paling dalam. Mungkin itu juga yang dia (Jokowi) ingat ke saya, bahwa saya mengeksekusi lebih dari apa yang diharapkan orang, mungkin saja,” kata Syahrul.


3. Rumah pertama didatangi di Sulsel sebagai capres


Hubungan Jokowi dan Syahrul Yasin Limpo semakin kental setelah keduanya berkolaborasi mengatasi krisis beras di DKI Jakarta. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, termasuk sosok yang kerap berbagi pesan, nasihat atau pengalaman lewat media sosial. Hingga Jokowi menjadi calon presiden (capres), Syahrul Yasin Limpo tetap menjalin hubungan dengan sang sahabat.


Maka, ketika Jokowi memutuskan ke Sulsel untuk silaturahmi dan bertemu tokoh, sebagai capres, maka Syahrul Yasin Limpo termasuk yang pertama dihubungi. Foto Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi se-Indonesia (Appsi) itu memajang fotonya bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Begitu tiba di Makassar, Jokowi dan rombongan langsung ke kediaman ibunda Syahrul Yasin Limpo di Jl. Haji Bau, Makassar, Sabtu (10/5/2014).


Jokowi melaksanakan Sholat Maghrib di ruang tamu rumah orangtua Syahrul Yasin Limpo. Di rumah yang berjarak sekitar 300 m sebelah timur rumah pribadi Jusuf Kalla itulah, Jokowi mengumuman kriteria calon wakilnya.


“Di situlah, untuk pertama kalinya Pak Jokowi mengumumkan bahwa calon wakilnya dari Sulsel,” ujar Irman Yasin Limpo.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian siap menggelar Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’ bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada 2-4 Mei 2024 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]