Kabupaten Kudus Tetap Panen Padi
Kegiatan Monitoring Perkembangan Tanaman Padi di Kelompok Tani Dampo Awang Rendeng, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Kabupaten Kudus Tetap Panen Padi

Pilarpertanian - Kabupaten Kudus dengan luas lahan pertanian 27.987 hektar terdiri dari lahan bukan sawah sebesar 7.847 hektar dan lahan sawah sebesar 20.140 hektar (BPS, 2021). Tanaman pangan menjadi salah satu sektor basis Kabupaten Kudus di masa mendatang dengan tingkat produktivitas (provitas) tanaman padi berkisar antara 6.3 – 8.6 ton per hektar (Antaranews.com). Pertanaman padi di Kabupaten Kudus tersebar di sembilan (9) Kecamatan, terdiri dari sawah irigasi teknis, tadah hujan, pasang surut dan rawa lebak yang keseluruhan luas sawah mencapai 20.140 hektar. Sebagian besar lahan sawah di Kabupaten Kudus tidak terkena dampak banjir, antara lain yang terletak di Kecamatan Kota Kudus, Kecamatan Dawe, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Bae serta beberapa wilayah lainnya. Luas lahan sawah yang terdampak bencana di Kabupaten Kudus kurang lebih sebesar 0.17% dari seluruh luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Kudus.


Kecamatan Bae, sebagaimana dilaporkan oleh Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Sucipto menyatakan bahwa luas lahan sawah mencapai 1.011 hektar, dan saat ini tanaman padi yang telah siap panen dengan perkiraan produksi antara 4 – 5 ton/ha, adalah seluas 6 hektar, sedangkan yang lainnya masih fase generatif. Demikian halnya di beberapa kecamatan lainnya yang bebas dari bencana banjir seperti Kecamatan Kota Kudus, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe.


Koordinator POPT Kabupaten Kudus, Sujiyanto dalam keterangannya menyampaikan bahwa di Kecamatan Dawe luas tanaman padi yang siap dipanen seluas 32 hektar dengan produksi rata-rata 6.1 ton per hektar. Sedangkan di Kecamatan Gebog yang memiliki luas lahan sawah 1.528 hektar pertanaman padi masih belum panen karena masih fase pertumbuhan vegetatif dengan umur tanaman berkisar antara 1 – 1,5 bulan setelah tanam. “Pertanaman padi yang masih fase vegetatif saat ini juga termasuk aman dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan intensitas serangan ringan dan masih dapat dikendalikan dengan menggunakan agens hayati maupun nabati dan juga aman dari Dampak Perubahan Iklim (DPI) seperti bencana banjir,” imbuh Sujiyanto.


Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi, menyampaikan bahwa pengamanan pangan dari gangguan OPT dan (DPI) seperti banjir dan atau kekeringan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun menjadi tanggung jawab bersama antara petani dan pemerintah. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui kegiatan di berbagai bidang untuk menjaga dan meningkatkan produksi terutama tanaman pangan. “Luas lahan sawah di Kabupaten Kudus ini cukup besar sehingga diperlukan kerja sama semua insan pertanian agar produksi padi di Kabupaten Kudus ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan cara-cara yang lebih ramah lingkungan dan menjaga kesimbangan alam untuk mengurangi terjadinya bencana akibat dampak perubahan iklim. Selain itu, untuk mengurangi kerugian petani akibat gangguan OPT maupun DPI, petani dapat memanfaatkan fasilitas Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang telah disiapkan oleh pemerintah,” tutup Takdir.



Sementara itu, ditempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyatakan bahwa penanganan DPI menjadi bukti konkret komitmen Kementan dalam menjaga produksi tanaman pangan. Keterlibatan stakeholder, POPT, PPL dan petani dalam penanganan DPI diperlukan sehingga penanggulangan dampak pasca banjir dapat terselesaikan dengan cara yang efektif dan efisien. “Kerja sama masyarakat, pemerintah daerah dan pusat secara komprehensif dibutuhkan untuk sama-sama mengamankan produksi pertanian dari gangguan DPI,” imbuh Suwandi. “Resiliensi mesti diciptakan dari sekarang untuk menghadapi DPI yang berdampak besar terhadap sektor pertanian,” pungkas Suwandi.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]