Kampung Perlindungan Hortikultura di Solok Sebagai Tonggak Produksi Nasional dan Peningkatan Ekspor Bawang Merah
Direktorat Jenderal Hortikultura Mengadakan Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Bawang Merah Ramah Lingkungan di Solok, Sumatera Barat.

Kampung Perlindungan Hortikultura di Solok Sebagai Tonggak Produksi Nasional dan Peningkatan Ekspor Bawang Merah

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) akan fokus pada pengembangan Kampung Perlindungan Hortikultura di Kampung Bawang Merah Lembah Gumanti, Solok, Sumatera Barat. Potensi produksi bawang merah di lokasi ini diharapkan dapat menjadi sentra penyangga produksi wilayah Sumatera dan nasional, serta berpotensi meningkatkan skala ekspor.


Terkait produksi bawang merah, beberapa waktu lalu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Solok akan menjadi sentra bawang merah nasional. “Kita harus optimis bisa meningkatkan produksi bawang merah di seluruh sentra produksi, termasuk di Solok ini,” tegasnya.


Lembah Gumanti, yang dulunya dikenal sebagai Lembah Tengkorak akibat penggunaan pestisida berlebihan, kini akan menjadi area pelaksanaan program unggulan Kampung Perlindungan Hortikultura Bawang Merah dengan potensi luasan bawang merah sekitar 15.000 hektar.


Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra, optimis bahwa program ini akan berjalan dengan baik. “Kita harus berani meninggalkan kebiasaan buruk menggunakan pestisida kimia secara berlebihan. Kita harus sepakat tidak melewati Batas Maksimum Residu (BMR) yaitu 15%, karena kita perlu menanam dengan sehat,” ujar Jekvy. Ia menambahkan bahwa meskipun sulit menerapkan sistem pertanian 100% organik, penggunaan pestisida harus dikurangi karena sudah mencapai level bahaya.



Senada dengan Jekvy, Kepala Dinas Pertanian Solok, Kennedy Hamzah, meyakini bahwa program kampung perlindungan ini adalah upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. Berbagai langkah nyata telah dilaksanakan, termasuk penyediaan fasilitas penanganan hama dan perlindungan tanaman hortikultura. “Ini menjadi terobosan kami dalam melakukan adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim di Solok. Kami akan mendongkrak perekonomian lokal dengan pertanian hortikultura yang ramah lingkungan,” tegas Kennedy.


Program Kampung Perlindungan Hortikultura di Kabupaten Solok fokus pada peningkatan nilai ekonomi masyarakat melalui penjualan hasil panen bawang merah baik di pasar dalam negeri maupun internasional. Produksi bawang merah tahun 2023 di Kabupaten Solok mencapai 216.148 ton dengan produktivitas 16 ton per hektar dan luas panen 13.510 hektar.


Program kampung perlindungan ini juga memiliki dampak positif dalam menghapus stigma negatif terkait pertanian bawang merah di Lembah Gumanti. “Stigma lembah tengkorak atau lembah kematian perlahan-lahan akan berubah menjadi lembah surgawi,” ujar Kennedy.


Dengan adanya program kampung hortikultura, diharapkan pertanian bawang merah dapat menjadi lebih berkelanjutan dan aman bagi masyarakat serta lingkungan. Kementan telah memberikan bantuan berupa pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang ramah lingkungan, seperti pestisida biologi, feromon seks, dan perangkap kuning, untuk lahan seluas 45 hektar di Solok.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Walikota Sabang dan Batam Menghadap Mentan Jam 6 Pagi, Dapat Solusi Permanen

Walikota Sabang dan Batam Menghadap Mentan Jam 6 Pagi, Dapat Solusi Permanen

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi permanen bagi penguatan sektor pertanian di dua wilayah strategis Indonesia, yakni Sabang dan Batam. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan Walikota Sabang dan Walikota Batam yang berlangsung pukul 06.00 WIB di Jakarta, Rabu (26/11/2025). “Kita diskusi penuh keakraban, kekeluargaan, dan menghasilkan solusi […]

Kadin: Langkah Mentan Amran Tindak Beras Impor Sudah Tepat dan Sesuai Aturan Presiden

Kadin: Langkah Mentan Amran Tindak Beras Impor Sudah Tepat dan Sesuai Aturan Presiden

Pilarpertanian – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ikut memberikan penjelasan terkait kebijakan impor beras. Wakil Ketua Umum Wilayah Sumatera I Kadin Indonesia, Ivan Batubara, menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk menyegel gudang beras impor ilegal asal Thailand tersebut sudah tepat. Sebab, impor beras sepenuhnya berada di bawah kewenangan Presiden Prabowo Subianto […]

Mentan Amran : Beras Ilegal Ditindak, Sebelum Bersandar Di Batam

Mentan Amran : Beras Ilegal Ditindak, Sebelum Bersandar Di Batam

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menunjukkan tindakan tegas terhadap masuknya beras ilegal. Setelah sebelumnya menyegel 250 ton beras ilegal di Sabang, kini Mentan Amran menyegel 40,4 ton beras ilegal di Batam. Kapal yang membawa beras itu bahkan belum sempat bersandar penuh di Pelabuhan Tanjung Sengkuang ketika aparat sudah bergerak mengamankan seluruh […]

Sejahterakan Petani, Wamentan Sudaryono : RUU Komoditas Strategis Bakal Ubah Peta Ketahanan Pangan RI

Sejahterakan Petani, Wamentan Sudaryono : RUU Komoditas Strategis Bakal Ubah Peta Ketahanan Pangan RI

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya peran negara dalam mengendalikan komoditas strategis yang terkait langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Komoditas Strategis yang dapat memberi landasan hukum kuat agar negara mampu bertindak cepat ketika terjadi kelangkaan atau gejolak […]

Wamentan Sudaryono Dorong IPB Jadi Pusat Inovasi Pembangunan Pertanian Nasional

Wamentan Sudaryono Dorong IPB Jadi Pusat Inovasi Pembangunan Pertanian Nasional

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya posisi Institut Pertanian Bogor (IPB) University sebagai institusi paling strategis dalam mengarahkan masa depan pertanian Indonesia. Penegasan itu disampaikan dalam Food Agriculture Summit ke-5 yang digelar Himpunan Alumni IPB di Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/11/2025). Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, menyebut IPB sejak […]

Akui Beras Ilegal di Batam Tanpa Dokumen Resmi, Akhmad Rosano Minta Maaf ke Mentan Amran

Akui Beras Ilegal di Batam Tanpa Dokumen Resmi, Akhmad Rosano Minta Maaf ke Mentan Amran

Pilarpertanian – Pengusaha Batam, Akhmad Rosano, menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas pernyataan-pernyataan yang sebelumnya ia sampaikan dalam video yang sempat viral. Rosano mengakui bahwa pernyataan yang ia sampaikan terkait klaim dokumen beras 40 ton yang masuk ke Batam dan peruntukannya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan pernyataan […]

Pengamat: Indonesia Swasembada Beras, Stok Dunia Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Global Anjlok

Pengamat: Indonesia Swasembada Beras, Stok Dunia Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Global Anjlok

Pilarpertanian – Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati menegaskan bahwa Indonesia saat ini telah mencapai swasembada beras dengan produksi nasional yang diproyeksikan menembus 34,77 juta ton gabah kering giling pada akhir 2025, cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan 286 juta penduduk. Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menutup total keran impor beras sejak Januari 2025 bukanlah […]

Walikota Sabang dan Batam Terima Kasih kepada Mentan Amran

Walikota Sabang dan Batam Terima Kasih kepada Mentan Amran

Pilarpertanian – Wali Kota Sabang Zulkifli H. Adam dan Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas dukungan besar Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat sektor pertanian di wilayah masing-masing. Kedua kepala daerah menilai respons cepat dan solusi permanen yang diberikan Mentan Amran menjadi dorongan signifikan […]

Mentan Amran: Aceh Surplus Beras 871.000 ton, Tidak Perlu Impor

Mentan Amran: Aceh Surplus Beras 871.000 ton, Tidak Perlu Impor

Pilarpertanian – Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Provinsi Aceh berada dalam kondisi surplus beras yang sangat besar, sehingga tidak ada alasan bagi siapa pun untuk melakukan impor, apalagi secara ilegal. Pernyataan ini disampaikan setelah penyegelan 250 ton beras ilegal di Sabang pada Minggu (23/11/2025). Mentan Amran menjelaskan […]