Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah

Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama Komisi IV DPR RI Kegiatan Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Pangan di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pilarpertanian - Dalam rangka peningkatan SDM pertanian di Provinsi Jawa Tengah, Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro, dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP), Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) melaksanakan Bimtek kegiatan kedelai dan tanaman pangan lainnya serta praktek pembuatan Biosaka di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen pada 7-9 Agustus 2023.

Direktur Akabi Enie Tauruslina Amarullah yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan, “untuk terus semangat dalam mengembangkan tanaman pangan serta mempercepat tanam, terlebih saat ini sedang menghadapi iklim El Nino. Maksimalkan penanaman kedelai dengan pola tanam tumpang sari, tumpang sisip dengan komoditi lain contohnya jagung. Selain itu manfaatkan pelatihan Biosaka ini dalam rangka penerapan inovasi yang murah dan praktis untuk mendukung peningkatan produktivitas.

Kegiatan bimtek adalah kegiatan yang penting, strategis, karena berkaitan langsung dengan petani sebagai salah satu penopang ketersediaan pangan.
Harapannya sinergitas antara Komisi IV dan Kementan dapat memberikan peran dan kontribusi positif untuk pertanian khususnya di Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen, kata Kepala dinas Pertanian yang pada saat menyampaikan sambutannya.

Perwakilan Komisi IV menambahkan, “akan terus berkomitmen dalam mendorong program-program yang menyasar langsung kepada petani untuk kemajuan pertanian Indonesia terutama bidang tanaman pangan. Hadirnya anggota Komisi IV diharapkan dapat menjadi jembatan antara petani dengan pemerintah pusat untuk memajukan bidang pertanian, perikanan dan kehutanan”, jelasnya.

Praktek pembuatan Biosaka sebagai elisitor tanaman disambut antusias oleh peserta karena merupakan inovasi yang mudah untuk diaplikasikan di lapangan. Salah satu peserta mengatakan bahwa Biosaka hasil praktek ini akan langsung diaplikasikan pada tanaman mereka bahkan akan dicoba untuk aplikasi pada hewan ternak.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan, “bahwa saat ini kita harus kreatif dan inovatif dalam melakukan usaha tani untuk meningkatkan nilai tambah atau keuntungan bagi petani. Biosaka merupakan contoh inovasi yang lahir atau berasal dari petani kita yang perlu disebarluaskan demi kemajuan pertanian Indonesia”, tutupnya.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan