KEMENTAN dan PEMDA Garut Kembangkan Agrowisata Jeruk
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

KEMENTAN dan PEMDA Garut Kembangkan Agrowisata Jeruk

Pilarpertanian - Pilar – Kementerian Pertanian tengah fokus mendukung pengembangan komoditas strategis, salah satunya jeruk. Jeruk merupakan komoditas buah-buahan bernilai ekonomi tinggi yang permintaannya terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Selain itu, pengembangan kawasan jeruk lokal diharapkan mampu menyaingi jeruk impor. Salah satu daerah yang dipilih untuk pengembangan jeruk adalah Kabupaten Garut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirjen Hortikultura Suwandi menyampaikan bahwa Garut memiliki potensi dan agroklimat yang cocok untuk pengembangan Jeruk.”Garut memiliki potensi dan agroklimat yang cocok untuk pengembangan Jeruk. Di samping itu kemauan para petaninya sangat mendukung untuk melakukan budidaya sehingga perlu adanya perhatian dan sinergitas antara berbagai pihak. Pemerintah daerah, propinsi dan pemerintah pusat tentunya dalam pemengembangan kawasan Jeruk garut yang berorientasi ke arah agrowisata”, paparnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Diharapkan dengan peningkatan produksi jeruk melalui program pengembangan kawasan ini, jeruk lokal Indonesia akan mampu bersaing dengan jeruk impor”, jelas Sarwo Sarwo Edhy, Direktur Buah dan Florikultura. Dijelaskan oleh Sarwo bahwa sejak tahun 2012 hingga saat ini sudah lebih dari 18.000 hektare fasilitasi pengembangan kawasan jeruk di sentra-sentra produksi utama. “Dukungan yang dilakukan oleh Kementan ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi jeruk. Pada tahun 2012 sebesar 1,6 juta ton meningkat menjadi 2,2 juta ton pada tahun 2017 atau mengalami kenaikan sebesar 37,5%”, jelas Sarwo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Fasilitasi pengembangan kawasan jeruk dari Kementan yang akan disinergikan dengan dukungan Pemda Garut untuk membangun agrowisata jeruk sangat disambut baik kedua pihak. “Kami sangat mendukung daerah yang antusias mengembangkan jeruk, salah satunya adalah Garut, dan konsep pengembangan agrowisata ini dapat dijadikan sebagai percontohan daerah lain. Poin paling penting adalah bantuan dari pemerintah ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pendapatan petani. Pengembangan agrowisata ini tentunya akan memberikan nilai tambah bagi petani dan jeruk Garut akan semakin dikenal”, tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain jeruk, Kabupaten Garut terkenal dengan kerupuk kulit, comring Banjarwangi dan jaket kulitnya. Daerah ini menjadi salah satu idola destinasi wisata di wilayah Jawa Barat. Deretan tempat wisata indah mulai dari Gunung Papandayan, Gunung Cikuray, Situ Bagendit, Candi Cangkuang, Pemandian Air Panas Cipanas, Pantai Rancabuaya, Kampung Sampireun hingga Kawah Drajat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Garut merupakan salah satu kota priangan timur di daerah Jawa Barat yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung. Kabupaten ini salah satu daerah penyangga dan hitterland bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu kabupaten yang terkenal dengan produksi dodol ini mempunyai kedudukan strategis dalam memasok kebutuhan warga kota dan kabupaten Bandung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangan model agrowisata yang tengah digencarkan ini bertujuan agar kemajuan pariwisata tidak memudarkan pembangunan pertanian dan budaya agraris sekaligus tidak merusak kelestarian alam dan lingkungan. Tujuannya agar ke depan sektor primer (pertanian) tidak semakin terpinggirkan dan ditinggalkan oleh generasi muda. Sebaliknya semakin berkembang karena mendapatkan nilai tambah dari sentuhan sektor pariwisata.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari berbagai potensi agrowisata yang dimiliki, potensi unggulan utama pengembangan agrowisata berada di Kampung Garogol Desa Padaasih, Kec. Pasirwangi dengan komoditas jeruk. Tanaman jeruk, khususnya jeruk Siam, diusahakan oleh hampir seluruh penduduk desa sehingga menjadi mata pencaharian. Suhartono, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut menyampaikan bahwa kegairahan dan pendapatan petani jeruk akan semakin meningkat apabila kegiatan pertanian utama tersebut dijadikan sebagai basis pengembangan agrowisata dipadukan dengan berbagai potensi agrowisata lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Agrowisata jeruk yang memiliki luas kebun kurang lebih 2 hektare di Desa Padaasih ini diberi nama Wahana Kampung Jeruk. Pemda Kabupaten Garut telah memfasilitasi pembangunan Gazebo sebanyak 3 unit dan telah dbangun pagar-pagar dari bambu serta telah dibuat kontur lahan berundak untuk mempermudah pengunjung datang ke lokasi agrowisata ini”, ujar Suhartono.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di lahan ini terdapat kurang lebih 1.500 tanaman jeruk jenis Siem dan Keprok yang telah berumur lebih dari 10 tahun. H. Asep, pemilik kebun menyebutkan bahwa saat ini tanaman jeruknya perlu dilakukan peremajaan karena sudah memasuki umur kurang produktif. “Kami sangat menyambut baik rencana pemerintah melalui program pengembangan kawasan jeruk dari Ditjen Hortikultura untuk merehabilitasi kebun agrowisata ini”, tambah Asep.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada lokasi sentra jeruk lain yaitu Desa Cinta Rakyat Kecamatan Samarang, Deni Herdiana Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Garut menjelaskan bahwa di lokasi kebun jeruk seluas 1,5 Hektare ini rencananya juga akan dijadikan agrowisata jeruk seperti Wahana Kampung Jeruk di Kecamatan Pasirwangi. “Harapan ke depan akan semakin banyak dibangun agrowisata-agrowisata berbasis tanaman hortikultura lainnya selain jeruk, agar Garut semakin dikenal oleh wisatawan di Indonesia bahkan luar negeri,” tutupnya.(RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]