Kementan Dorong Korporatisasi Pertanian Berbasis Pesantren
Kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani yang Digelar oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Secara Daring.

Kementan Dorong Korporatisasi Pertanian Berbasis Pesantren

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong korporatisasi pertanian berbasis pesantren untuk meningkatkan rantai pasok produk pertanian Tanah Air. Sebagai salah satu pusat kegiatan pendidikan, pesantren dinilai juga dapat memainkan perannya dalam pengembangan pertanian, yakni pemberdayaan petani, santri dan masyarakat sehingga melahirkan rantai pasok yang bermanfaat bagi perekonomian sekitar pesantren.


Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang merupakan salah satu pondok pesantren berbasis pertanian. Karena tak hanya membekali santri dengan mengaji saja, namun juga pengetahuan wirausaha.


KH Ahmad Habibul Amin, Pendiri Pesantren Fathul Ulum menuturkan pesantren adalah lembaga yang memiliki 3 fungsi yaitu lembaga pendidikan, lembaga dakwah dan lembaga pemberdayaan masyarakat. Dalam pendidikan, pesantren punya ciri khas karena di pesantren bukan hanya transfer pendidikan, tapi juga amal dan ketaqwaan. Ini adalah kelebihan dari pesantren.


“Maka dari itu, dengan fondasi moral dan fondasi keagamaan yang mereka miliki, mereka pulang menjadi generasi yang bermanfaat sesuai dengan passion mereka masing-masing,” kata KH. Ahmad Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani yang digelar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Selasa (21/6/2022).



“Visi kami sebenarnya mengantarkan generasi yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat. Jadi anak-anak pulang bisa berguna di masyarakat. Artinya, mondok gak harus jadi kyai, bukan kegagalan jika mondok tidak menjadi ustad atau kyai. Di level apapun, dikeahlian apapun, gagalnya santri setelah pulang tidak bermanfaat. Maka selain kajian agama, kita berikan juga berbagai skill untuk mereka,” sambungnya.


Lebih lanjut KH. Ahmad menjelaskan untuk menjadi pesantren yang berdaulat, alam mencukupi kebutuhan makanan semua santri Ponpes Fathul Ulum tidak membeli dari luar, melainkan memproduksi sendiri dari hasil pertaniannya. Bahkan mampu menjual sebagian kelebihan dari hasil pertaniannya.


“Kami pesantren yang mengajarkan mereka berdaulat, beras gak usah beli harus tanam sendiri, kalau lebih baru di jual, berasnya harus sehat, kita punya pupuk sendiri tanpa residu kimia, sayur butuh tanam sendiri beli di kantin dari santri kalau lebih di sodaqohkan dan dijual di luar. Itulah konsep-konsep yang kita bangun disemua, jadi pesantren itu berdaulat urusan pangan selesai,” jelasnya.


Moh. Salapuddin, peneliti Pusat Studi Pesantren mengatakan pesantren dan pertanian memiliki hubungan yang sangat erat. Keterkaitan itu terlihat dari faktor lokasi pesantren yang biasa dibangun di wilayah yang berada dipelosok desa di tengah hutan dan berhimpitan di lahan-lahan pertanian dan perkebunan, serta profil Kyai dan wali santri yang kebanyakan memiliki mata pencaharian sebagai petani.


“Pesantren adalah lembaga pendidikan yang memiliki ikatan sosial yang kuat di masyarakat lokal dan beberapa dari mereka menerapkan kegiatan kewirausahaan di sektor pertanian. Pesantren memiliki tantangan untuk memperkuat sistem ketahanan pangan dengan inovasi-inovasi baru, gabungan literatur klasik, tradisi masyarakat dan sains,” terangnya.


Sementara itu, Akademisi Sekolah Vokasi IPB University, Prima Gandhi mengatakan, memang di perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi pertanian, pesantren belum terlalu dioptimalkan untuk calon petani-petani milenial. Jumlah petani muda saat ini hanya mencapai 12% dan dengan karakteristik di pesantren ini adalah sesuatu yang harus didukung untuk ke depannya menghasilkan generasi petani milenial yang bermanfaat bagi pertanian.


“Pendidikan di pesantren ini kurikulumnya lebih merdeka dibandingkan lembaga pendidikan lain, dan ini bisa dimasukkan kurikulum khusus untuk pertanian. Kedepannya berharap ada final projek yang bisa dibentuk melalui kerja sama,” tuturnya.


“Meskipun dikenal dengan bertani di Indonesia dikatakan apapun ditanam bisa tumbuh, tetapi ketika kita berbicara tentang pertanian modern, maka efisiensi dan efektivitasnya perlu kita utamakan. Hal tersebut bisa kita ajarkan pada santri melalui kurikulum,” imbuh Prima.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Pilarpertanian – Indonesia melesat menuju kemandirian pangan dengan langkah luar biasa. Per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tembus 3.701.006 ton, menandai rekor tertinggi sejak BULOG berdiri pada 1969. Sekejap setelah Presiden Prabowo Subianto mengucapkan “tidak ada lagi impor beras” pada awal 2025, impor benar-benar stop, menandai era baru ketahanan […]

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi capaian luar biasa petani milenial asal Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abimayu, yang sukses mengelola pertanian modern dan meraup pendapatan hingga Rp 24 juta per bulan. Abimayu merupakan bagian dari Brigade Pangan yang dibentuk melalui program Petani Milenial sejak tahun 2023. “Kami terharu ada petani […]

Petani Muda Jambi Raup Rp20 Juta per Bulan, Brigade Pangan Kementan Jadi Langkah Strategis Regenerasi dan Swasembada

Petani Muda Jambi Raup Rp20 Juta per Bulan, Brigade Pangan Kementan Jadi Langkah Strategis Regenerasi dan Swasembada

Pilarpertanian – Program Brigade Pangan (BP) yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2023 terus menunjukkan dampak signifikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, khususnya generasi muda. Salah satu kisah sukses datang dari Awalludin Fajar (31), pemuda asal Desa Simpang Datuk, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Sebagai Ketua Brigade Simpang Datuk 3, Awalludin memimpin 15 […]

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Pilarpertanian – Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum BULOG per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 3,7 juta ton, menjadikannya angka tertinggi sepanjang sejarah bahkan sejak badan ini berdiri pada 1969. Bahkan dalam beberapa hari ke […]

Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN

Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN

Pilarpertanian – Sektor pertanian Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia diproyeksi menyentuh angka 34,6 juta ton, tumbuh 4,8% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah ini menempatkan Indonesia di atas negara-negara ASEAN lainnya dalam produksi beras. Di bawah Indonesia, Vietnam menempati urutan kedua dengan produksi beras sebesar […]

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Pilarpertanian – Sektor ketahanan pangan nasional kembali mencatatkan pencapaian luar biasa. Bertepatan dengan HUT Bulog ke-58, hingga 10 Mei 2025, Perum Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal—angka tertinggi dalam sejarah serapan Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog. Hal ini tentu menjadi kabar baik dan kado istimewa bagi bangsa Indonesia. Pencapaian ini menandai […]

RI Punya 64 Balai Rahasia! Wamentan Sudaryono: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia

RI Punya 64 Balai Rahasia! Wamentan Sudaryono: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian melalui penguatan riset, inovasi, dan modernisasi. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Taman Sains Pertanian (TSP) Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar (BRMP TRI) di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Wamentan Sudaryono yang akrab […]

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menerima kunjungan Anggota DPD RI asal Kalimantan Barat (Kalbar), sekaligus petinju dunia, Daud Yordan, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta pada Kamis (8/5/2025). Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya di Kalimantan Barat. Dalam suasana hangat, Daud Yordan yang […]

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bangga melihat kemajuan sektor pertanian di Desa Gunung Mulia, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, saat ini para petani di wilayah tersebut sudah menerapkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern dalam pengembangan sektor pertanian utamanya untuk produksi pangan. “Model pertanian yang kita lakukan […]