Kementan Dukung Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi Untuk Jaminan Mutu Produk Pertanian
Kementan Dukung Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi Untuk Jaminan Mutu Produk Pertanian

Kementan Dukung Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi Untuk Jaminan Mutu Produk Pertanian

Pilarpertanian - Penerapan sistem manajemen terintegrasi memberikan manfaat dan keuntungan bagi organisasi dalam menjalankan sejumlah standar yang ditentukan terutama terkait penjaminan mutu untuk produk pertanian. Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1076 dengan tema “Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi Untuk Jaminan Mutu Produk Pertanian” (Senin/08-01-2024).


Puri Wulandari Rahayu dari Badan Standardisasi Nasional menjelaskan mengenai sistem manajemen terintegrasi dan manfaatnya bagi sebuah organisasi. “Sistem manajemen terintegrasi adalah sebuah sistem manajemen yang mengelola berbagai aspek kinerja organisasi untuk memenuhi persyaratan lebih dari satu standar manajemen pada tingkat integrasi tertentu. Sistem manajemen dapat terdiri dari sistem gabungan yang menambahkan sistem manajemen terpisah untuk setiap rangkaian kriteria/standar audit menjadi sistem manajemen terpadu, berbagi sistem dokumentasi, elemen sistem manajemen, dan tanggung jawab”, jelas Puri.


“Manfaat sistem manajemen terintegrasi antara lain meningkatkan fokus organisasi, menghindari konflik dalam penerapan sistem manajemen khususnya dalam hal dokumentasi, mengurangi duplikasi terutama dalam hal informasi terdokumentasi, memanfaatkan sumber daya yang tersedia, meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu, audit internal dan sistem manajemen”, lanjut Puri.


Rista Marliza dari Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Lampung menceritakan pengalaman institusinya dalam menjalankan beberapa standar dalam satu sistem manajemen terintegrasi. “Di Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Lampung, kami melaksanakan sejumlah standar yaitu SNI ISO 9001:2015 (sistem manajemen mutu), SNI ISO/IEC 17025:2017 (persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi), SNI ISO 37001:2016 (sistem manajemen anti penyuapan), dan UU No. 25 Tahun 2019 (standar pelayanan publik). Standar-standar tersebut kami jalankan dalam sistem manajemen terintegrasi “, ujar Rista.



Corry Wastu Lingga Putra dari UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan Provinsi Jawa Timur turut menyampaikan keberhasilan UPT-nya dalam mengimplementasikan sistem manajemen terintegrasi. “Pembangunan sistem terintegrasi di UPT kami telah dilakukan sejak tahun 2019. SNI ISO 9001:2015 yang bertujuan pada penerapan sistem manajemen mutu dalam layanan pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan kepada produsen benih selaras dengan pengelolaan laboratorium pengujian mutu benih sesuai standar SNI ISO/IEC 17025:2017. Keuntungan implementasi sistem manajemen mutu terintegrasi yaitu peningkatan durasi layanan sertifikasi, dokumentasi lebih efisien dan efektif, serta kepercayaan pengelolaan anggaran meningkat”, ungkap Corry.


Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menceritakan contoh sistem manajemen integrasi yang sudah dijalankan yaitu terkait perbenihan. “Kita memiliki sistem perbenihan yang di dalamnya ada subsistem yang saling terkait dan terintegrasi satu sama lain yaitu subsistem hulu yang mencakup pemuliaan benih dan penemuan varietas-varietas unggul baru, subsistem produksi benih yaitu bagaimana benih diproduksi/diperbanyak melalui penangkaran, dan terakhir sistem distribusi benih sampai dengan ke pasar dan pemanfaatan oleh petani. Di dalam sistem perbenihan, kita harus memberikan jaminan bahwa benih itu bermutu dan memenuhi standar-standar yang ditentukan serta harus diberi tanda”, jelas Suwandi.


“Dengan sistem yang terintegrasi dan penerapan IoT, menjadikan proses menjadi lebih mudah, praktis, cepat, dan memiliki jangkauan luas. Sebagai contoh pemanfaatan benih oleh petani sekarang sudah mulai menggunakan QR Code. Petani bisa menggunakan ponselnya untuk mengecek kondisi benih yang akan digunakan, darimana produsennya, umur benih dan tanggal kadaluarsanya, varietasnya, dan lain sebagainya sehingga syarat traceability dapat terpenuhi”, sebut Suwandi.


“Sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar kita semua fokus dan bergerak untuk peningkatan produksi pangan, terutama pada produktivitas padi dan jagung, juga kualitas hasil guna mensejahterakan petani”, pungkas Suwandi.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Wamentan Sudaryono Ajak Kadin Perkuat Industri Peternakan untuk Kemandirian Pangan

Wamentan Sudaryono Ajak Kadin Perkuat Industri Peternakan untuk Kemandirian Pangan

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk memperkuat kolaborasi dengan peternak ayam petelur dan sapi pedaging dalam rangka mempercepat tercapainya kemandirian daging di Indonesia. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan bahwa peran organisasi pengusaha seperti KADIN sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap […]

Sidak ke Pasar Cipinang, Mentan Amran : Tidak Ada Alasan Harga Naik, Produksi Berlimpah

Sidak ke Pasar Cipinang, Mentan Amran : Tidak Ada Alasan Harga Naik, Produksi Berlimpah

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), kembali turun ke lapangan pada hari kedua Ramadan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Sidak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan stabilitas harga pangan selama bulan Ramadan serta menjaga pasokan agar tetap mencukupi kebutuhan masyarakat. Dalam kunjungannya, Mentan […]

BPS: Produksi Beras Januari – April Tertinggi Selama 7 Tahun, ASEM

BPS: Produksi Beras Januari – April Tertinggi Selama 7 Tahun, ASEM

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras pada Januari hingga April 2025 diperkirakan sebesar 13,95 juta ton. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa potensi produksi di periode ini akan menjadi yang tertinggi dalam sejarah produksi beras nasional selama 7 tahun terakhir. Angka ini masih merupakan angka sementara (ASEM) yang […]

Kementan dan UNS Perkuat Kolaborasi Riset untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Kementan dan UNS Perkuat Kolaborasi Riset untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima audiensi dari Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Hartono, pada Senin, 3 Maret 2025, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan. Pertemuan ini membahas sinergi antara Kementan dan UNS dalam mendukung pengembangan pertanian berbasis riset dan inovasi. Dalam audiensi tersebut, Mentan Amran menegaskan pentingnya kolaborasi […]

Mentan Amran dan Gubernur Maluku Utara Bahas Optimalisasi Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan

Mentan Amran dan Gubernur Maluku Utara Bahas Optimalisasi Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan

Pilarpertanian – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, bertemu dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk membahas langkah strategis dalam memaksimalkan potensi tanaman pangan, peternakan, dan perkebunan di Maluku Utara guna mewujudkan swasembada pangan di wilayah tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Sherly menekankan pentingnya pemetaan wilayah Maluku Utara yang memiliki potensi lahan pertanian agar dapat […]

Wamentan Sudaryono:  Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Wamentan Sudaryono: Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya peran penyuluh pertanian dalam upaya percepatan swasembada pangan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Penyerapan Gabah serta Sosialisasi Inpres Pendayagunaan Penyuluh Pertanian di Ballroom Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang, yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 penyuluh pertanian. Menurut Wamentan Sudaryono atau […]

Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional

Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Sumatera Selatan (Sumsel) masuk dalam tiga besar provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia. Target ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Penyerapan Gabah serta Sosialisasi Inpres Pendayagunaan Penyuluh Pertanian untuk Mendukung Percepatan Swasembada Pangan, yang dihadiri oleh 2.000 penyuluh pertanian di Sumatera Selatan. “Dulu […]

Teken MoU, Mentan Amran dan Menaker Yassierli Siapkan SDM Handal untuk Klaster Pertanian Modern

Teken MoU, Mentan Amran dan Menaker Yassierli Siapkan SDM Handal untuk Klaster Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama dalam klaster pertanian modern. Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian sekaligus menyerap tenaga kerja muda di Indonesia. Sebagai langkah awal, kerja sama akan difokuskan untuk meningkatkan keterampilan petani muda dalam menghadapi tantangan pertanian modern, […]

Mentan Amran: Praktik Ayam Gelonggongan Harus Ditindak Tegas, Jangan Main-main dengan Kesehatan Masyarakat

Mentan Amran: Praktik Ayam Gelonggongan Harus Ditindak Tegas, Jangan Main-main dengan Kesehatan Masyarakat

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa praktik ayam gelonggongan, yakni ayam yang disuntik air untuk menambah berat sebelum dijual, harus ditindak tegas. Hal ini menyusul adanya penangkapan oleh aparat penegak hukum terhadap pelaku yang diduga menjual ayam gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Menurutnya, praktik tersebut tidak […]