Kementan Dukung Pengembangan Singkong di Indonesia
Singkong sebagai Pangan Alternatif untuk Mendukung Penganekaragaman dan Kemandirian Pangan di Indonesia.

Kementan Dukung Pengembangan Singkong di Indonesia

Pilarpertanian - Singkong merupakan salah satu pangan lokal yang memiliki potensi besar dikembangkan sebagai pangan alternatif untuk mendukung penganekaragaman dan kemandirian pangan di Indonesia. Hal tersebut tergambar dalam Bimtek Propaktani Episode 1054 dengan tema “Urgensi Pengembangan Singkong Sebagai Komoditas Strategis Nasional Untuk Bahan Pangan, Pakan dan Bioindustri” (Kamis/30-11-2023).


Arifin Lambaga selaku Ketua Umum Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) menyampaikan pentingnya pengembangan pangan alternatif seperti singkong. “Singkong sudah menjadi pangan masyarakat Indonesia sejak lama. Singkong sangat mudah dibudidayakan dan produktivitasnya sangat tinggi. Dalam sekali panen, singkong bisa menghasilkan 40 s.d 50 ton/ha. Biaya budidaya singkong juga jauh lebih rendah dan lebih efisien dibandingkan komoditas pangan seperti beras/padi”, ungkap Arifin.


“Nilai bisnis tanaman singkong bisa mencapai hingga 100 triliun rupiah, sehingga dari sisi ekonomi pun komoditas singkong sangat layak untuk dikembangkan. Yang dibutuhkan untuk pengembangan singkong adalah sentuhan dan perhatian dari pemerintah untuk menjadikan singkong sebagai komoditas strategis nasional”, sebut Arifin.


Jarot Indarto yang merupakan Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas menjelaskan pentingnya pengembangan pangan lokal yang menjadi salah satu fokus kemandirian pangan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). “Keanekaragaman konsumsi masyarakat Indonesia masih rendah karena kurangnya konsumsi untuk umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur dan buah. Di sisi lain, konsumsi pangan untuk komoditas padi-padian justru masih sangat tinggi. Keanekaragaman konsumsi pangan sangat penting untuk peningkatan kualitas konsumsi dan juga untuk keanekaragaman aktivitas ekonomi yang bisa diusahakan oleh petani dan nelayan di Indonesia”, jelas Jarot.



“Berdasarkan data BPS produksi singkong nasional mencapai 19 juta ton/tahun dengan nilai perdagangan bahan baku singkong mencapai Rp. 20 Triliun/tahun. Pemanfaatan singkong pun sangat banyak pada berbagai industri yaitu makanan, minuman, pakan, agrokimia, kimia, farmasi dan kosmetik, energi terbarukan, kertas, tekstil, dan lain-lain. Pada agenda RPJMN 2025-2029 terkait kemandirian pangan adalah salah satunya berfokus pada pengembangan pangan lokal dan kami yakin singkong bisa masuk di dalamnya tergantung dari potensi dan kapasitas produksinya di Indonesia”, ujar Jarot.


Rinna Syawal selaku Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional memaparkan besarnya potensi singkong untuk mendukung penganekaragaman konsumsi pangan di Indonesia. “Kami mendorong agar konsumsi masyarakat dapat diarahkan pada potensi pangan di daerahnya masing-masing sehingga dapat mandiri pangan. Ketersediaan singkong di Indonesia cukup melimpah akan tetapi konsumsi per kapita masih tergolong rendah, sehingga diperlukan upaya untuk mendukung singkong dalam usaha penganekaragaman konsumsi pangan”, sebut Rinna.


Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi turut berpesan untuk fokus pada peningkatan produksi pangan salah satunya pada komoditas singkong. “Budidaya singkong ada di mana-mana di Indonesia, terluas ada di Sumatera Utara, Lampung, sebagian wilayah Jawa Barat seperti Sukabumi dan Cianjur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Yang menjadi tantangan bagaimana hilirisasi menjadi satu kesatuan dengan produksi. Pembangunan pabrik industri pengolahan singkong didekatkan dengan wilayah produksinya seperti contohnya di wilayah Lampung. Kami juga mendorong hal tersebut dapat dilakukan di wilayah lainnya misalnya di Sukabumi”, jelas Suwandi.


“Selain itu, kita harus fokus pada cara meningkatkan produktivitas dari singkong. Penggunaan berbagai macam teknologi untuk meningkatkan produktivitas kami dorong untuk dilakukan misalnya pemanfaatan teknologi Biosaka. Sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar kita semua fokus dan bergerak untuk peningkatan produksi pangan padi dan jagung serta pangan lokal lainnya seperti singkong juga kualitas hasil guna mensejahterakan petani”, pungkas Suwandi.


Sebagai informasi data Kementan bahwa luas panen singkong tahun 2023 diperkirakan mencapai 611 ribu hektar dengan produksi 18,28 juta ton.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Serapan Beras Bulog Januari–Mei Tertinggi dalam 57 Tahun, Tanpa Impor

Serapan Beras Bulog Januari–Mei Tertinggi dalam 57 Tahun, Tanpa Impor

Pilarpertanian – Stok cadangan beras pemerintah mencatatkan rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Tepat pada pukul 13.16 WIB, Minggu (4/5/2025) stok gudang Bulog mencapai angka 3,502.895 ton. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut pencapaian ini sebagai tonggak penting dalam sejarah ketahanan pangan nasional, sekaligus bukti keberhasilan kerja keras petani dan efektivitas kebijakan pemerintah yang […]

Tercapai Serapan 4 Juta Ton Beras, Pemerintah Gaspol Lanjutkan!

Tercapai Serapan 4 Juta Ton Beras, Pemerintah Gaspol Lanjutkan!

Pilarpertanian – Pemerintah tak mengendurkan langkah untuk memastikan swasembada beras bisa diraih secepat-cepatnya. Meski stok beras nasional di gudang Bulog nyaris menyentuh angka 4 juta ton, penyerapan gabah petani terus digenjot. Langkah ini ditegaskan sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi petani sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Pertanian, […]

Tercapai Serapan 4 Juta Ton Beras, Pemerintah Gaspol Lanjutkan!

Tercapai Serapan 4 Juta Ton Beras, Pemerintah Gaspol Lanjutkan!

Pilarpertanian – Pemerintah tak mengendurkan langkah untuk memastikan swasembada beras bisa diraih secepat-cepatnya. Meski stok beras nasional di gudang Bulog nyaris menyentuh angka 4 juta ton, penyerapan gabah petani terus digenjot. Langkah ini ditegaskan sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi petani sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Pertanian, […]

Wamentan Sudaryono Sambangi Kampus Top Dunia, Siapkan Jurus Sakti Hentikan Impor Pangan!

Wamentan Sudaryono Sambangi Kampus Top Dunia, Siapkan Jurus Sakti Hentikan Impor Pangan!

Pilarpertanian – Dalam upaya mempercepat transformasi pertanian nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, melakukan kunjungan strategis ke salah satu institusi riset pertanian terbaik dunia, Wageningen University and Research (WUR) di Belanda. Didampingi oleh Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, serta jajaran dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan […]

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kotawaringin Timur, Kementan Optimis Gapai Swasembada

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kotawaringin Timur, Kementan Optimis Gapai Swasembada

Pilarpertanian – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan swasembada pangan dengan melakukan berbagai langkah strategis, salah satunya program cetak sawah. Berlokasi di Desa Handil Sohor, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kementan melaksanakan tanam perdana di lahan seluas 745 hektare yang digarap oleh Kelompok Tani Karya Berkah Bersama dan Karya Baru 1. […]

Departemen Pertanian Amerika Serikat Ramalkan Produksi Beras Indonesia Tertinggi di ASEAN

Departemen Pertanian Amerika Serikat Ramalkan Produksi Beras Indonesia Tertinggi di ASEAN

Pilarpertanian – Laporan terbaru dari United States Department of Agriculture (USDA) mengungkapkan bahwa produksi beras Indonesia diperkirakan akan mencapai 34,6 juta ton pada tahun ini, mengalami lonjakan signifikan dibandingkan dengan angka produksi tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Indonesia berhasil meraih posisi tertinggi dalam produksi beras di kawasan ASEAN. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan […]

Produksi Beras Semester I/2025 Diprediksi Meningkat 11,17%, Kementan: Swasembada Semakin Dekat

Produksi Beras Semester I/2025 Diprediksi Meningkat 11,17%, Kementan: Swasembada Semakin Dekat

Pilarpertanian – Produksi beras nasional pada semester I tahun 2025 melonjak tajam sebesar 11,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut pencapaian ini sebagai bukti nyata bahwa swasembada beras yang menjadi cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto kian mendekati kenyataan. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, melaporkan bahwa produksi […]

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan Meski Keluarga Sendiri

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan Meski Keluarga Sendiri

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip meritokrasi sebagai landasan utama pengangkatan pejabat struktural di Kementerian Pertanian (Kementan). Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya saat melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kantor Pusat Kementan, Jumat (2/5/2025). “Ini ada kemarin, seharusnya saya lantik. Namun, tadi malam saudara saya mengirim pesan […]

Sri Mulyani Puji Reformasi Pupuk Subsidi, Berhasil Dongkrak Produksi Pangan

Sri Mulyani Puji Reformasi Pupuk Subsidi, Berhasil Dongkrak Produksi Pangan

Pilarpertanian – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi langkah reformasi distribusi pupuk subsidi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan), yang dinilai berhasil meningkatkan produktivitas petani dan mendongkrak kinerja produksi beras nasional sepanjang tahun 2024-2025. Menurut Sri Mulyani, kebijakan penyaluran pupuk subsidi yang dilakukan lebih dini dan tepat sasaran, ditopang oleh penyederhanaan regulasi oleh Kementan, telah berdampak […]