Kementan Kembangkan Tanaman Pangan Presisi Teknologi Digital 4.0
Pemanfaatan Teknologi Drone untuk Mengembangkan Smart Farming Pertanian Presisi Teknologi Digital 4.0 untuk Pemupukan dan Membantu Pengendalian Hama.

Kementan Kembangkan Tanaman Pangan Presisi Teknologi Digital 4.0

Pilarpertanian - Smart farming pertanian presisi dasarnya adalah smart farming digital 4.0 konsep membangun pertanian berdasarkan sinergis atau terintegrasi dengan IT, teknologi digital dan informatika didalamnya berisi alat-alat IOT ada sensor, ada robotik, analisis data semua itu dihubungkan dengan Big Data untuk memproses seluruh data-data yang masuk.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, bahwa kelebihan menggunakan digital 4.0, “Data itu real time. Data apa saja yang bisa masuk di situ, bagaimana kebutuhan agro input, data pupuk, benih, pestisida bahkan kebutuhan air terkontrol pas itu presisi, kapan waktunya, kebutuhannya tidak boros dan tidak kurang,” jelas Suwandi.


“Juga didukung dengan drone untuk pemupukan dan membantu pengendalian hama,” tambahnya. Seluruh lahan dilakukan pemetaan dengan polygon by name by address, sehingga perkembangan tanaman terkontrol, jadwal traktor, jadwal tanam, jadwal panen, jadwal combine terkontrol dengan baik.


Menurut Suwandi, tujuan dengan adanya smart farming digital 4.0 pertanian presisi adalah meningkatkan produksi dan produktivitas. “Sekarang pengembangan smart farming pada tanaman-tanaman yang nilai komersialnya tinggi, investasi tinggi,” katanya.



Lebih lanjut Suwandi mengatakan bagaimana untuk tanaman padi dan jagung murah meriah lahan sempit harus berskala ekonomis, “Harus bersama-sama petani tidak boleh jalan sendiri-sendiri, bisa 500 ha bersama offtaker atau 1.000 ha.”


Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian untuk tanam 1.000 ha, dan sudah dimulai persiapan untuk Kabupaten Klaten, Sragen, Bantul dan Pinrang masing-masing 1.000 ha. Yang lainnya ada 40-50 ha di Jawa Tengah dan Jawa Timur ada sekitar 3.000 ha.


Pesan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) teknologi-teknologi inilah yang bisa menjaga kita untuk naik kelas. Ketergantungan alam, iklim ekstrem bisa diminimalisir dengan adanya teknologi smart farming pertanian presisi sehingga segala sesuatu bisa terkontrol dengan baik, dengan teknologi kita bisa menggeser kurva produksi lebih baik. “Tapi ini harus sejalan SDM, ilmu pengetahuan, infrastruktur dan kolaborasinya,” pinta SYL.


Pada kesempatan yang sama, Bambang dari Kemenperin menjelaskan, dukungan kebijakan pemerintah secara terintegrasi memegang peranan penting dalam keberhasilan inisiatif industri 4.0, ‘’Negara-negara berkembang maupun negara maju meyakini pentingnya dukungan kebijakan pemerintah yang holistik sebagai pilar penting keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi digital dan industri 4.0,‘’ ujarnya.


Ketersediaan dan kualitas infrastruktur digital, kesiapan regulasi, ketersediaan SDM unggul, akses permodalan dan kematangan konsumen adalah pilar penting ekonomi digital 4.0,” tambah Bambang.


Samid dari Pupuk Kaltim, menerangkan bahwa sistem rekomendasi pemupukan berbasis data satelit merupakan inovasi untuk meningkatkan efisiensi pemupukan, dimana efeknya adalah menekan cost atau biaya produksi dan tentunya akan meningkatkan produksi maupun produktivitas pertanian.


‘’Kebermanfaatan dari rekomendasi ini adalah memberikan informasi kondisi dekat waktu nyata atau biasa disebut real time status unsur hara, pemantauan kondisi dinamika nutrisi tanaman secara periodik, memberikan rekomendasi kebutuhan tanaman, membuat formulasi tanaman sesuai pemantauan untuk peningkatan efisiensi pemupukan dan ketepatan sesuai kebutuhan, mempersingkat waktu pemantauan nutrisi dan tentunya menghemat biaya operasional,” jelas Samid panjang lebar.


Dari PT Mitra Sejahtera yang diwakili oleh Vitri Juniati, menjelaskan bahwa masalah bertani saat ini diantaranya metode bertani yang masih berdasarkan kebiasaan atau perkiraan, serangan hama dan penyakit, minimnya akses informasi yang akurat serta rantai distribusi yang panjang. ‘’Terobosan baru dengan adanya aplikasi RiTx Bertani yang merupakan aplikasi Android berbasis IoT yang terintegrasi dengan berbagai teknologi smart farming 4.0‘’Jelas Vitri. Saat ini sudah lebih dari 10.000 petani di seluruh Indonesia yang terkoneksi dengan aplikasi RiTx Bertani.


‘’RiTx mengajak petani Indonesia untuk menjadi petani pintar dengan menerapkan pertanian presisi, bertani yang berbasis data dan informasi, membantu menerapkan budidaya yang tepat sesuai kondisi lahan dan kebutuhan tanaman sehingga produktivitas hasil panen lebih optimal,” lanjutnya.


Saat ini sudah lebih dari 10.000 petani di seluruh Indonesia yang terkoneksi dengan aplikasi RiTx Bertani. Aplikasi RiTx Bertani merupakan aplikasi Android berbasis IoT yang terintegrasi dengan berbagai teknologi smart farming 4.0 seperti : Jinawi (sistem Pintar Rekomendasi Pemupukan, Bathara (Sistem Pintar Pengendalian Hama), Amerta (Sistem Pintar Irigasi dan Fertigasi Presisi).(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Mentan Amran Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun dengan Pompanisasi

Mentan Amran Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun dengan Pompanisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menargetkan petani Lamongan yang tadinya hanya mampu satu atau dua kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali setahun dengan program pompanisasi. Saat memimpin Apel Siaga Alsintan wilayah Jawa Timur baru baru ini (18/4), Mentan Amran memberi bantuan 3700 mesin pompa untuk Jawa Timur, dan 67 unit […]

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka mengantisipasi potensi darurat pangan di Provinsi Aceh, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda, menggelar rapat koordinasi strategis (17/04/24). Dalam rapat yang digelar di Markas Pangdam Iskandar Muda, kedua belah pihak membahas langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan darurat […]

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya. Salah satunya dengan mengerahkan 3.700 unit pompa air. Dengan pengerahan mekanisasi secara maksimal ini, diharapkan target produksi beras di Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebanyak 2.000.000 ton tercapai. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bantuan alsintan untuk Jatim […]

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan Mentan usai meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. “Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju […]

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) canangkan gerakan pompanisasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Salah satunya di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang baru saja dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. “Saat ini kami tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target […]

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Pilarpertanian – Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Pidie, Aceh, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), melakukan kunjungan lapangan pada Kamis (18/04/24), yang bertujuan untuk mendorong program pompanisasi bagi petani setempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mempercepat proses tanam di wilayah Desa Arun, […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]