Kementan Siapkan Tenaga Medis Terlatih Khusus Tangani PMK
Kementerian Pertanian Mengadakan Pelatihan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Secara Daring.

Kementan Siapkan Tenaga Medis Terlatih Khusus Tangani PMK

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) siapkan tenaga medis terlatih yang tanggap tangani PMK. Untuk mendukung hal tersebut, Kementan melakukan transfer of knowledge atau transfer pengetahuan kepada SDM peternakan melalui pelatihan pengendalian PMK.


Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Pelatihan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ditegaskannya, masyarakat tidak perlu panik karena PMK bisa ditanggulangi.


“Pelatihan ini memiliki arti penting sebagai salah satu upaya dalam mengendalikan dan menangani PMK melalui peningkatan kualitas kompetensi SDM Pertanian/Peternakan, para peserta pelatihan yang meliputi Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Koordinator BPP, Penyuluh Peternakan dan Pengelola P4S,” katanya saat membuka Pelatihan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kamis (12/05/2022).


Mentan SYL menjelaskan PMK adalah penyakit menular pada hewan dan sangat ditakuti oleh hampir semua negara di dunia. Utamanya negara-negara pengekspor ternak dan produk ternak, termasuk Indonesia.



“Indonesia pertama kali tertular PMK tahun 1887 di daerah Malang, Jawa Timur. Upaya pemberantasan dan pembebasan PMK di Indonesia terus dilakukan sejak tahun 1974 hingga 1986. Pada tahun 1990, penyakit tersebut benar-benar dinyatakan hilang dan secara resmi Indonesia telah diakui bebas PMK oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia atau Office International des Epizooties (OIE),” katanya.


Ia menambahkan, keberhasilan Indonesia bebas dari PMK pada tahun 1990 merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, didukung kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan sehingga memudahkan dalam melokalisasi penyakit ini. PMK menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar, bukan hanya mengancam kelestarian populasi ternak di dalam negeri, tetapi juga mengakibatkan hilangnya peluang ekspor ternak dan hasil ternak.


“Oleh karena itu, peran aktif dari berbagai pihak diperlukan bagi pencegahan dan penanganan penyakit tersebut di Indonesia, melalui pengetahuan yang cukup tentang PMK dan langkah-langkah yang perlu diambil,” ujarnya.


Mentan menambahkan merebaknya kasus PMK di sejumlah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dan Aceh, memerlukan upaya nyata untuk segera mengendalikan, salah satunya dengan memanfaatkan transfer of knowledge bagi petugas pendamping mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan PMK secara cepat dan masif.


“Untuk itu, kualitas pelatihan yang dilaksanakan di UPT harus lebih ditingkatkan. Sehingga, menghasilkan purnawidya-purnawidya yang berkualitas untuk dapat segera menangani dan mengendalikan PMK dan potensi kendala-kendala lainnya. Petugas pendamping peternakan juga harus dapat menambah wawasan pengetahuan dalam mengedukasi petani/peternak, serta meningkatkan kesejahteraan petani/peternak di wilayah binaannya,” katanya.


Mentan pun memberikan apresiasi secara maksimal terhadap langkah konkret dan jelas dalam penanggulangan PMK diantaranya upaya membentuk satgas dan gugus tugas, agenda sos atau darurat, langkah temporer, dan agenda recovery atau pemulihan. Mentan mendorong adanya tindakan penentuan 3 zona bagi wilayah terdampak, diantaranya zona merah, kuning dan hijau.


“Kita perlu terus waspada serta gerak cepat menanggulangi PMK ini jangan sampai timbul kepanikan di tengah masyarakat kita. Distribusi obat-obatan serta vaksin harus terus digencarkan, supaya semuanya aman dan fenomena PMK ini semakin menurun,” ujarnya.


Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4026/Kpts/OT.140/4/2013, PMK telah ditetapkan sebagai salah satu penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang bersifat eksotik.


“Penyakit ini berpotensi muncul dan menimbulkan kerugian ekonomi yang disebabkan kematian ternak dan tingginya angka kesakitan, adanya hambatan perdagangan, terganggunya industri pariwisata, operasional pemberantasan penyakit, serta gangguan terhadap aspek sosial budaya dan keresahan masyarakat,” katanya.


Dedi juga menegaskan, BPPSDMP akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge untuk mendukung upaya penanggulangan PMK. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan penyakit mulut dan kuku (PMK), sekaligus mengurangi penyebaran PMK.


“Untuk menanggulangi PMK ada berbagai cara, ada berbagai teknik, ada berbagai pendekatan. Jadi pelatihan ini sangat penting dan urgent,” ujarnya.


Tata cara dan tahapan dalam menanggulangi PMK perlu diketahui pasti. Wajib hukumnya memahami apa itu PMK, bagaimana cara dan tahapan menanggulanginya.


“Dengan pertimbangan itu, Kementan melaksanakan pelatihan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK). Pada saat ini kita harus bahu-membahu bersinergi secara harmonis menanggulangi PMK,” katanya.


Tampil sebagai narasumber dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dan Aceh, Badan Karantina Hewan, serta Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara dan Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Produksi Naik, Presiden Prabowo Pastikan Indonesia Siap Swasembada

Produksi Naik, Presiden Prabowo Pastikan Indonesia Siap Swasembada

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmennya untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. Dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025 yang digelar di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Presiden menekankan bahwa kemandirian pangan tidak hanya ditargetkan secara nasional, tetapi juga harus dicapai di tingkat daerah agar masing-masing wilayah mampu memenuhi kebutuhan pangannya […]

Transformasi Pertanian Lewat Hilirisasi, Mentan Amran Optimis Indonesia Bisa Jadi Negara Superpower

Transformasi Pertanian Lewat Hilirisasi, Mentan Amran Optimis Indonesia Bisa Jadi Negara Superpower

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa hilirisasi produk pertanian merupakan jalan cepat Indonesia untuk menjadi negara mandiri dan berpengaruh secara global, bahkan menjadi negara superpower. Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan kuliah umum tentang Perkembangan dan Kebijakan Pembangunan Pertanian di AAS Building, Makassar, di hadapan mahasiswa program Magister dan Doktoral Universitas Hasanuddin […]

Sidak Pasar Tembok Surabaya, Mentan Amran: Produksi Kuat, Harga Harus Terkendali

Sidak Pasar Tembok Surabaya, Mentan Amran: Produksi Kuat, Harga Harus Terkendali

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tembok, Surabaya, Jawa Timur, guna memantau langsung harga dan ketersediaan beras. Dalam kunjungannya, Mentan Amran berdialog dengan pedagang dan memastikan pasokan beras dalam kondisi aman dan harga beras sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Saya diskusi dan bincang-bincang dengan Ibu Ria, salah […]

Rayakan Idul Adha, Mentan Amran Tegas Soal Mafia Pangan

Rayakan Idul Adha, Mentan Amran Tegas Soal Mafia Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunjukkan keteladanan dalam perayaan Iduladha 1446 H dengan membagikan 62 ekor hewan kurban ke berbagai daerah di Indonesia. Hewan kurban tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan lainnya. “Sebanyak 62 ekor, kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang […]

Kementan Awasi Distribusi dan Penyembelihan Sapi Kurban dari Presiden

Kementan Awasi Distribusi dan Penyembelihan Sapi Kurban dari Presiden

Pilarpertanian – Presiden Prabowo Subianto memberikan bantuan berupa 578 ekor sapi kurban ke 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia. Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan proses distribusi dan penyembelihan hewan kurban berjalan sesuai syariat dan prinsip kesejahteraan hewan. “Ini bukan tugas ringan. Kita harus pastikan bahwa hewan kurban dalam kondisi sehat, dipotong secara benar, dan dagingnya […]

Produksi Beras-Jagung Melimpah, Presiden Prabowo Bersyukur Didampingi Tokoh Patriotik Seperti Mentan Amran

Produksi Beras-Jagung Melimpah, Presiden Prabowo Bersyukur Didampingi Tokoh Patriotik Seperti Mentan Amran

Pilarpertanian – Presiden RI, Prabowo Subianto mengaku bersyukur atas kehadiran tokoh-tokoh berjiwa nasional seperti Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam jajaran kabinetnya, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi program prioritas utama. Menurut Presiden Prabowo, keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi dalam negeri tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Kementerian Pertanian (Kementan) maupun Polri, […]

Idul Adha 1446 H, Kementan Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Yang Aman, Sehat, dan Sesuai Syariat

Idul Adha 1446 H, Kementan Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Yang Aman, Sehat, dan Sesuai Syariat

Pilarpertanian – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kesiapan stok hewan kurban dalam pelaksanaan kurban kali ini dalam kondisi aman, sehat, dan sesuai syariat. Sebagai bentuk komitmen dan keteladanan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut menyalurkan hewan kurban ke berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan data proyeksi Direktorat Jenderal Peternakan […]

Mentan Amran Beberkan 6 Strategi Kunci Capai Swasembada Gula Nasional

Mentan Amran Beberkan 6 Strategi Kunci Capai Swasembada Gula Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman beberkan strategi kunci pemerintah dalam mencapai swasembada gula nasional. Strategi-strategi ini difokuskan pada peningkatan produktivitas, efisiensi budidaya, pemberdayaan petani secara berkelanjutan dan peningkatan pendapatan petani tebu. “Alhamdulillah pangan kita sudah cukup. Stok kita tertinggi selama merdeka yaitu 4 juta ton. Jadi sekarang kita mulai melihat komoditas perkebunan […]

Kolaborasi Dengan Akademisi, Kementan Percepat Transformasi Pertanian Modern

Kolaborasi Dengan Akademisi, Kementan Percepat Transformasi Pertanian Modern

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong kolaborasi lintas sektor, khususnya dengan kalangan akademisi, untuk mempercepat transformasi pertanian Indonesia menuju sistem yang lebih modern, berbasis teknologi, dan berdaya saing tinggi. Salah satu mitra strategis Kementan dalam hal ini adalah Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) IPB, yang dinilai turut kontribusi dalam mendukung pengembangan inovasi dan peningkatan kapasitas […]