Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani Milenial Melalui Pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR

Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani Milenial Melalui Pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR
Pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR bagi Petani Milenial di PPMKP Ciawi, Jawa Barat.

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Smart Farming guna menggenjot pembangunan pertanian yang menghasilkan produksi pertanian bernilai jual tinggi.

Salah satu strategi yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah melakukan penguatan kapasitas SDM pertanian. Melalui program Youth Enterpreneurship Supporting Services (YESS), Kementan menggelar Pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR Batch 1 bagi petani milenial di Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, 11 Maret – 18 Maret 2023.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), meyakini kemajuan pertanian turut didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

“Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan start-up pertanian,” tegas Mentan Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan permodalan melalui KUR akan mendukung petani meningkatkan produktivitasnya. Apalagi ditambah pemanfaatan teknologi smart farming yang akan mendukung keberlangsungan sektor pertanian.

“Membangun agribisnis itu selain mengandalkan inovasi teknologi era 4.0 dan smart farming, kita juga mesti mempunyai KUR sebagai modal menggerakkan roda pembangunan agribisnis kita,” kata Dedi.

Pengembangan smart farming bagi petani milenial dilaksanakan secara berkelanjutan melalui kegiatan pendampingan pasca pelatihan, untuk memastikan implementasi oleh peserta pelatihan dan tercapainya tujuan utama dalam menghasilkan usaha agribisnis modern berbasis smart farming.

Smart farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kualitas dan kuantitas, memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti menjelaskan pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR Batch 1 yang diikuti oleh 45 peserta yang berasal dari empat provinsi lokasi Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) berlangsung selama delapan hari bertempat di PPMKP Ciawi.

“Kegiatan pelatihan agribisnis smart farming merupakan upaya membangun ekosistem pemberdayaan milenial melalui pembinaan dan pengembangan ekosistem pertanian digital (IoT) dari hulu ke hilir,” kata Santi. saat membuka Pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR, Senin (13/3).

Selama pelatihan, peserta akan mendapatkan pembelajaran dari fasilitator yang berasal dari unsur widyaiswara, akademisi dan praktisi.

“Harapannya ialah peningkatan kapasitas yang signifikan dari peserta pelatihan yang mampu dapat mengimplementasikan smart farming dengan indikator akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta membentuk kemitraan usaha Agribisnis Modern” tandas Santi.(ES/BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan