Kementan, UGM dan Pemerintah Daerah Canangkan Bangkitkan Kedelai Lokal Di Klaten

Kementan, UGM dan Pemerintah Daerah Canangkan Bangkitkan Kedelai Lokal Di Klaten
Kegiatan Tanam Kedelai dalam Rangka Peningkatan Produksi Melalui Penerapan Teknologi Smart Agriculture Enterprise (SAE) UGM di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian bersama Bupati Klaten, Wakil Dekan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Kelompok Tani Mardi Tani, melakukan kegiatan Gerakan Tanam Kedelai dalam rangka peningkatan produksi melalui penerapan Teknologi Smart Agriculture Enterprise (SAE) UGM, di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Sabtu (21/5/22).

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, yang hadir melalui daring selalu dengan semangat memberi motivasi kepada petani mengatakan pihaknya saat ini tengah menggenjot produksi dalam negeri, langkah tersebut dilakukan untuk mengamankan stok kedelai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. “Di tahun ini, Kementan sudah mempersiapkan lahan untuk meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri“ jelas Suwandi. Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan produksi pertanian.

Produksi kedelai Nasional terus ditingkatkan, mengingat saat ini minat petani untuk menanam kedelai mulai bergairah kembali. Hal ini didukung harga kedelai di tingkat petani yang sudah sangat menjanjikan (Rp10.000-Rp12.000). “Momen emas ini harus terus didorong agar kedelai dalam negeri dapat tumbuh dan berkembang sehingga kebutuhan kedelai sebanyak 3 juta ton dapat dipenuhi dari dalam negeri“ tambahnya.

Pengembangan kedelai Kabupaten Klaten Tahun 2021 seluas 1.860 ha dan alokasi Tahun 2022 sebesar 3.827 ha terdiri dari APBN reguler 700 ha dan rencana ABT seluas 3.127 Ha. Dukungan anggaran APBN untuk pengembangan kedelai pada Tahun 2021 seluas 144 ribu ha dan alokasi Tahun 2022 mengalami peningkatan seluas 352 ribu ha terdiri dari APBN reguler 52 ribu ha dan rencana ABT seluas 300 ribu Ha.

Bupati Klaten Sri Mulyani yang juga hadir mengatakan, “Saya selaku Pemerintah daerah sangat berterima kasih, menjadi Pilot Project tanaman kedelai yang pagi ini kita laksanakan, dan kami siap mensukseskan, Insha Allah kerja sama dengan UGM yang selalu memantau, melakukan pendampingan, pengawasan dari tanam sampai panen“ ungkapnya.

Di tempat yang sama, Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Yuris Tiyanto menetapkan personil dari unsur kelompok tani, TNI dan POLRI, PPL serta Petugas Dinas untuk menjadi Perintis Bangkit Kedelai yang disebut Tunas Bangkit Kedelai, ini pertama kalinya di Indonesia. “Kita membangkitkan kedelai melalui Klaten khususnya di Desa Burikan Kec Cawas dengan membentuk Tunas Bangkit Kedelai“ jelas Yuris. Lebih lanjut Yuris menjelaskan bahwa tunas-tunas bangkit kedelai ini akan mewakili mengembangkan kedelai ke seluruh wilayah Indonesia“ Kami berharap produksi kedelai ini akan selalu bangkit guna mengurangi impor kedelai yang sudah berjalan 25 tahun.” tegas Yuris.

Upaya pemenuhan kebutuhan kedelai nasional terus dilakukan dengan berbagai strategi dari Kementerian Pertanian, salah satunya dengan menggandeng off taker. “Saat ini Kementan telah berkomitmen dengan CV Java Agro Prima (JAP) selaku off taker pengembangan kedelai untuk membeli hasil panen kedelai yang ada di sini, jadi petani kedelai tinggal menanam saja dan jangan khawatir untuk menjual hasil panennya karena kami sudah menjamin itu dengan harga di atas Rp 9.000/kg, dan untuk petani yang membutuhkan modal sekarang sudah ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) bunganya kecil bayarnya setelah panen dan sekaligus mengkoordinir itu untuk memudahkan para petani.” Ungkapnya panjang lebar.

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc turut hadir menyampaikan, “Kita mengembangkan penanaman kedelai dengan Teknologi Smart Agricultural Enterprise (SAE) yang merupakan teknologi yang tetap memperhatikan kearifan lokal. Teknologi ini merupakan Feed Monitoring System yang kami pasang bisa mendeteksi kondisi tanah, kondisi cuaca sehingga nanti saat di aplikasi maka petani akan tahu kapan harus memupuk, mengairi dan sebagainya“ jelas Eni. Teknologi ini ada SOPnya mulai dari benih, budidaya sampai ke panen, pasca panen sampai ke gudang. Dalam kegiatan pendampingan telah dilakukan Demplot kedelai 10 Ha, sekolah kedelai sesuai tahapan budidaya kedelai mulai penyiapan lahan sampai panen serta pendampingan petani kedelai seluas 200 ha di Desa Burikan Kec Cawas Kab Klaten.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan