Kementerian Pertanian Terus Mendorong Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan
Kementerian Pertanian Menggelar Gerakan Pengendalian Menggunakan Agens Hayati di Desa Cawang Lama, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Kementerian Pertanian Terus Mendorong Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan

Pilarpertanian - Penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara intensif dan berlebihan memicu terjadinya kerusakan lingkungan, pencemaran tanah, air, tanaman serta menurunnya kesuburan tanah karena semakin rendahnya populasi dan keragaman mikroorganisme tanah yang berperan dalam kesuburan biologi tanah. Upaya-upaya pemanfaatan sumber daya lokal sebagai sarana produksi pertanian ramah lingkungan terus dilakukan di berbagai daerah. 


Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mendorong penerapan pertanian ramah lingkungan melalui berbagai kegiatan yang mendukung pemanfaatan sumber daya lokal secara intensif sebagai salah satu sarana pengelolaan tanaman pangan ramah lingkungan.  Pertanian ramah lingkungan merupakan teknik pertanian yang dalam pelaksanaannya menggunakan mikroorganisme menguntungkan serta bahan organik lainnya sehingga agroekosistem menjadi seimbang baik di bawah tanah maupun di atas tanah. Keseimbangan ekosistem di bawah tanah akan meningkatkan populasi dan keragaman mikroorganisme tanah yang berperan penting dalam kesuburan tanah, kesehatan tanaman dan ketahanan tanaman terhadap gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Keseimbangan ekosistem di atas permukaan tanah akan berdampak pada peningkatan populasi dan keragaman musuh alami serta serangga bermanfaat lainnya yang berperan penting dalam penyerbukan tanaman dan dalam menekan serangga hama pada tanaman. Penerapan pertanian ramah lingkungan dilaksanakan dalam rangka menuju pembangunan pertanian yang berkelanjutan. 


Kegiatan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yang mendukung pertanian ramah lingkungan antara lain Budidaya Tanaman Sehat (BTS), Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT (P4), Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT), peningkatan kualitas Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) melalui sertifikasi dan akreditasi ISO 17025, peningkatan kualitas pelayanan kepada petani melalui peningkatan kegiatan perbanyakan agens hayati, pestisida nabati dan bahan organik lainnya, pemberdayaan kelompok-kelompok Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH), Konservasi musuh alami untuk pengendalian tikus dengan pendirian Rumah Burung Hantu (RUBUHA), Pemantauan Logistik Agens Hayati dan pemanfaatannya serta Gerakan Pengendalian secara preemtif dengan menggunakan agens-agens hayati, pestisida nabati dan penggunaan pupuk organik baik cair maupun padat. Gerakan pengendalian secara preemtif saat ini secara intensif dilaksanakan diberbagai daerah di Indonesia untuk mencegah perkembangan OPT agar berada dalam aras keseimbangan dan tidak melampaui batas ambang kendali. Agens hayati yang digunakan dalam gerakan pengendalian preemtif berasal dari hasil perbanyakan LPHP, kelompok-kelompok tani pengembang agens hayati dan kelompok-kelompok tani yang mendapat alokasi kegiatan P4. Kegiatan pengembangan dan pemanfaatan agens hayati dan sarana produksi ramah lingkungan lainnya dilaksanakan di seluruh Provinsi termasuk Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan. Hal tersebut antara lain diwujudkan dalam gerakan pengendalian menggunakan agens hayati yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2023. 


Di Provinsi Bengkulu, kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Rejang Lebong, Desa Cawang Lama yang tahun 2022 mendapat alokasi kegiatan Budidaya Tanaman Sehat dan terus menerapkannya meskipun sudah tidak lagi mendapat bantuan sarana produksi ramah lingkungan dari pemerintah.  Agens hayati yang digunakan dalam gerakan pengendalian tersebut adalah cendawan entomopatogen Metarhizium annisopliae dan Beuveria bassiana untuk pengendalian hama pada pertanaman padi di lahan tanaman padi milik Kelompok Tani Sepakat di Desa Cawang Lama, Kabupaten Rejang Lebong.



Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong, Zulkarnaen dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih kepada petani di Desa Cawang yang konsisten menerapkan Budidaya Tanaman Sehat dengan menggunakan sarana produksi ramah lingkungan hasil perbanyakan LPHP dan petani secara mandiri. Dari kegiatan BTS tahun 2022, menunjukkan peningkatan hasil produksi padi sehingga petani konsisten akan terus menerapkan penggunaan sarana produksi ramah lingkungan seperti agens hayati, pestisida nabati dan pupuk organik.  Selain itu juga sudah saatnya petani mulai merubah pengelolaan usaha taninya menuju pertanian ramah lingkungan atau pertanian organik. Upaya petani menuju pertanian ramah lingkungan ini juga didukung oleh pemerintah daerah setempat melalui dukungan anggaran desa sebesar 20% dialokasikan untuk mendukung kegiatan pertanian ramah lingkungan” tutur Zulkarnaen.


Selain di Provinsi Bengkulu, di hari yang sama gerakan pengendalian preemtif menggunakan agens hayati juga dilaksanakan di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Gerakan Pengendalian dilaksanakan di lahan sawah Kelompok Tani Primordia di Kelurahan Sumber Harta, Kecamatan Sumber Harta, Kabupaten Musi Rawas dengan luas hamparan 31,5 hektar. Agens hayati yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah cendawan entomopatogen Beauveria bassiana untuk pengendalian hama Wereng Batang Coklat (WBC). Agens hayati yang digunakan berasal dari hasil perbanyakan LPHP Musi Rawas dan perbanyakan oleh kelompok tani secara mandiri. 


Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sumatera Selatan, Yosi Utami dalam sambutannya menyampaikan agar petani dapat memanfaatkan sarana produksi ramah lingkungan yang berasal dari sumber daya lokal, baik berupa mikroorganisme hasil eksplorasi spesifik lokasi, pestisida nabati maupun pupuk organik untuk mengurangi biaya produksi, meningkatkan keseimbangan agroekosistem dan lingkungan serta meningkatkan hasil produksi tanaman pangan. “Kita harus mulai menjaga kesuburan tanah dan keseimbangan ekosistem pertanian agar bisa mewariskan tanah yang subur kepada generasi mendatang” tutur Yosi.


Senada dengan hal tersebut, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi, dalam sambutannya menyatakan sangat bangga dan berterima kasih kepada para petani pejuang pangan yang antusias untuk menerapkan Pengendalian Hama Secara Terpadu (PHT) melalui pemanfaatan agens hayati dan bahan-bahan ramah lingkungan lainnya. “Sudah saatnya kita kembalikan kesuburan tanah dan kesimbangan ekosistem pertanian dengan menggunakan sarana produksi yang ramah lingkungan. Penggunaan bahan-bahan kimia secara terus-menerus dalam jangka panjang telah menyebabkan kesuburan tanah dan keseimbangan ekosistem pertanian semakin menurun, dan hal ini berpengaruh terhadap ketahanan tanaman dan juga secara langsung berpengaruh terhadap produksi. Oleh karena itu, untuk keberlangsungan usaha tani dengan hasil yang maksimal dan lingkungan yang sehat, kita harus menerapkan pertanian yang ramah lingkungan” tutup Takdir.


Ditempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan mengingatkan untuk jangan lengah dalam menjaga pertanian dan terus meningkatkan produksi pertanian dengan mempertimbangkan aspek keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan.


Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bahwa semua jajaran Kementerian Pertanian harus berkomitmen dalam mengawal dan menyelesaikan masalah-masalah pertanian, termasuk serangan OPT dan DPI agar ketahanan pangan tetap terjaga.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Komitmen Wajib Tanam dan Produksi Di Dalam Negeri oleh Penerima RIPH untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Dalam Negeri

Komitmen Wajib Tanam dan Produksi Di Dalam Negeri oleh Penerima RIPH untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Dalam Negeri

Pilarpertanian – Sekitar 100 pelaku usaha impor bawang putih, penerima Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) tahun 2023–2024, mengikuti kegiatan evaluasi dan asistensi realisasi komitmen wajib tanam dan produksi bawang putih yang digelar Direktorat Jenderal Hortikultura – Kementerian Pertanian di Hotel Eastparc Yogyakarta. Sebagaimana diketahui, importir pemegang rekomendasi dan ijin impor bawang putih telah membuat komitmen […]

Di Kebumen, Plt Sekjen Prihasto Dorong Optimalkan Lahan Tadah Hujan Melalui Pompanisasi

Di Kebumen, Plt Sekjen Prihasto Dorong Optimalkan Lahan Tadah Hujan Melalui Pompanisasi

Pilarpertanian – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah bergerak bersama agar kondisi pangan tidak bergejolak terutama di bulan Agustus, September, dan Oktober. Hal itu disampaikan Plt Sekretaris Jenderal Kementan saat melakukan serangkaian kunjungan kerja di Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. Oleh karena itu, pihaknya terus […]

Estafet Agropreneur Muda Wagir Menjadi Maju Mandiri dan Modern

Estafet Agropreneur Muda Wagir Menjadi Maju Mandiri dan Modern

Pilarpertanian – Semakin bertambah pesat perkembangan teknologi dan inovasi dalam segala bidang akan menimbulkan pengaruh yang dirasakan oleh masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung serta berpengaruh positif atau sebaliknya. Hal ini juga yang dihadapi oleh sektor pertanian, dan masih banyak faktor lain yang bisa berpengaruh terhadap perkembangan sektor pertanian. Pesatnya perkembangan teknologi juga akan […]

Kementan Mendorong UPSUS Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Kementan Mendorong UPSUS Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Antisipasi Darurat Pangan Nasional dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan fokus pada komoditas padi dan jagung nasional sebagai antisipasi krisis pangan global sebagai akibat fenomena el nino dan la nina. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementan yaitu optimalisasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip padi gogo. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan kekhawatirannya soal stok […]

Mentan Minta Wartawan Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Mentan Minta Wartawan Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak berbagai pihak untuk mengawasi jalannya pendistribusian pupuk subsidi yang saat ini sudah bertambah 100 persen. Mentan ingin, saluran pupuk tidak terhambat oleh kenakalan distributor, pengecer maupun pihak tertentu yang dapat merugikan petani dalam berproduksi. “Kalau nanti ada yang mempersulit lapor ke wartawan biar cepat sampai ke […]

Cara Mentan Amran Gaet Anak Muda Bandung, Bangun Klaster Pertanian Modern

Cara Mentan Amran Gaet Anak Muda Bandung, Bangun Klaster Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare. Sebagai langkah awal, pembangunan tersebut akan dimulai di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan akan melibatkan banyak pihak termasuk perguruan tinggi dari berbagai kampus. “Kami ingin membuat klaster di Jawa Barat 5.000 sampai 10.000 hektare. Jadi nanti semuanya menggunakan teknologi […]

SPI Dukung Penuh Gebrakan Pompanisasi Ala Mentan Amran

SPI Dukung Penuh Gebrakan Pompanisasi Ala Mentan Amran

Pilarpertanian – Serikat Petani Indonesia (SPI) mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam menjalankan solusi cepat atau program pompanisasi sebagai upaya pemerintah dalam mengantisipasi musim kering alias el nino panjang. Terkait hal ini, Ketua SPI, Henry Saragih meminta anggotanya di seluruh Indonesia agar menggunakan fasilitas pompa sebagai upaya meningkatkan indeks pertanaman dari […]

Apel Pompanisasi di Bandung, Mentan Amran Jelaskan Pompanisasi Hidupkan Perekonomian Desa

Apel Pompanisasi di Bandung, Mentan Amran Jelaskan Pompanisasi Hidupkan Perekonomian Desa

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan program pompanisasi yang saat ini digulirkan bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif. Berdasarkan hitung-hitungannya, petani bahkan bisa memperoleh keuntungan 15 triliun dalam satu tahun atau 150 triliun dalam 10 tahun. “Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektar, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa […]

Sumedang Menjadi Andalan dalam Proyek Pengembangan Hortikultura di Daerah Kering

Sumedang Menjadi Andalan dalam Proyek Pengembangan Hortikultura di Daerah Kering

Pilarpertanian – Sumedang telah dipilih sebagai salah satu lokasi pengembangan proyek Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) yang dikelola oleh Kementerian Pertanian. Proyek ini berlangsung dari tahun 2024 hingga 2028 dengan pendanaan dari Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Menurut Jekvy Hendra, Direktur Perlindungan Hortikultura yang juga menjadi Project […]