Kepala Balitbangtan Dilantik Menjadi Ketua Komtek Pangan dan Pertanian DRN

Kepala Balitbangtan Dilantik Menjadi Ketua Komtek Pangan dan Pertanian DRN
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melantik 74 Anggota Dewan Riset Nasional (DRN) Periode 2019-2022 yang dibagi dalam sembilan komisi teknis (Komtek).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satunya adalah Komtek Pangan dan Pertanian yang diketuai Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menristekdikti menugaskan 74 anggota DRN untuk mengawal dan menerapkan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) kepada para mitra DRN, sehingga RIRN dapat mengarusutamakan inovasi dalam perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai Ketua Komtek Pangan dan Pertanian DRN, Fadjry berharap Badan Litbang Pertanian, Kementan bisa lebih berperan aktif dalam penyusunan kebijakan Prioritas Riset Nasional khusus pangan dan pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Juga diharapkan kiprah Badan Litbang Pertanian dalam membumikan hasil inovasi teknologi ke pengguna lebih luas,” kata Fadjry seusai Pelantikan Anggota DRN 2019-2022 pada Kamis (4/7/2019) di Auditorium Lantai 2 Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anggota Komtek Pangan dan Pertanian DRN terdiri dari Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si (Kementan),Dr. Ngakan Timur Antara (Kementerian Perindustrian), Prof. Dr. drh. Herdis, M.Si (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Ir. Utama Kajo (Kamar Dagang Indonesia), Dr. Ir. Bambang Setiadi, IPU (Badan Restorasi Gambut), Dr. Ir. I Wayan Budistra, M.Agr (Institut Pertanian Bogor), Dr. Ir. Agus Somamihardja (PT. Kawan Kita Mitra Lestari), dan Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc (Universitas Gadjah Mada).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan tersebut, Menristekdikti mengungkapkan harapan yang tersembunyi pada anggota DRN agar inovasi menjadi tulang punggung bangsa untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, memacu pertumbuhan ekonomi Negara dengan menghasilkan nilai tambah (added value) untuk ekonomi Indonesia dari berbagai bidang. Hal ini sudah tertuang dalam Perpres Rencana Induk Riset Nasional (RIRN).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Mudah-mudahan RIRN ini bisa diimplementasikan dengan baik oleh Bapak-Ibu sekalian sebagai 'think tank' nya Indonesia, untuk memikirkan bagaimana inovasi bisa terwujud di setiap sektor dan pelosok negeri ini,” ungkap Menristekdikti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain melalui RIRN yang didukung dan dipromosikan oleh DRN, Kemenristekdikti saat ini mengupayakan ada integrasi yang lebih dalam penelitian dan penciptaan inovasi melalui (draft) Rancangan Undang-Undang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (RUU Sisnas Iptek).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menristekdikti berharap riset ke depan tidak lagi tercecer (tersebar) di  Kementerian teknis, pada lembaga-lembaga pemerintah non kementerian (LPNK). Riset ke depan harus terintegrasi menjadi satu dalam wadah (media) yang lebih strategis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya sudah menjelaskan kepada Bapak Presiden, agar idea strategis ini akhirnya dituangkan dalam RUU Sinas Iptek. Saya akan mengandalkan para insinyur kita, para expert kita yang luar biasa. Kita punya resources (SDM) yang luar biasa. Kadang-kadang saya bicara di luar negeri, insinyur dan atau para diaspora kita (Indonesia) di sana luar biasa, tapi tidak bisa dikembangkan di dalam negeri. Situasi ini harus kita coba perbaiki tahap demi tahap,” harap Menteri Nasir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua DRN Periode 2015 – 2018 Bambang Setiadi memberikan catatan penerapan riset selama DRN bekerja pada periode 2015 – 2018. Bambang menyampaikan riset yang didanai pemerintah kini perlu lebih banyak menghasilkan manfaat bagi publik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Catatan kami mengenai riset sebagai berikut. Pertama, riset mengalami tekanan untuk mengubah kinerja dan efisiensi dampak riset. Kedua, tekanan utamanya riset yang didanai publik harus bisa bermanfaat lebih dari sekadar peningkatan pengetahuan. Tiga, riset harus berperan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan yang berguna, mendukung dan merancang interaksi sosial, menciptakan industri baru, menyediakan pengetahuan sosial humanitas, dan untuk menjamin kualitas kehidupan sosial,” pungkasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain Komtek Pangan dan Pertanian, anggota DRN terbagi dalam Komtek Energi; Komtek Teknologi, Informasi dan Komunikasi; Komtek Transportasi dan Maritim; Komtek Pertahanan dan Keamanan; Komtek Kesehatan dan Obat; Komtek Material Maju; Komtek Sosial, Humaniora, Pendidikan, Seni dan Budaya; serta Komtek Lingkungan dan Kebencanaan.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan