Kesinergisan dan Komitmen yang Kuat, Salah Satu Kunci Mensukseskan Program Kostratani

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Syahrul Yasin Limpo (SYL) setelah dilantik menjadi Menteri Pertanian tancap gas dengan meluncurkan gagasannya untuk progres 100 harinya dengan program Kostratani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini, SYL meminta segera disosialisasikan gagasannya tersebut ke 13 provinsi secara serentak yang waktunya hampir bersamaan seperti yang dilaksanakan di Jawa Barat pada saat ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sosialisasi Kostratani di Provinsi Jawa Barat diselenggarakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Kayu Ambon. Sosialisasi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan ucapan selamat datang yang disampaikan oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Kayu Ambon, Ir. Kemal Mahfud, MM, kemudian dilanjutkan dengan Pembukaan dan penyampaian materi sosialisasi oleh Direktur Buah dan Florikultura Dr. Liferdi Lukman, SP, MSi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peserta yang hadir berjumlah 200 orang, berasal dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Pelatihan Pertanian, BPTP Lembang, Kepala Dinas Pertanian dari 12  Kabupaten,  Pimpinan BPP dan Camat dari 60 Kecamatan di 12 Kabupaten tersebut serta Widyaiswara, Peneliti, Penyuluh, Fungsional Umum di BBPP Kayu Ambon Lembang dan BPTP Lembang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setelah Penyampaian Sosialisasi langsung dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Dr. Ir. Siswoyo, MP selaku Direktur Polbangtan Bogor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam sosialisasinya, Dr. Liferdi Lukman menyampaikan bahwa Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian disingkat BPP dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jadi, Kostratani merupakan gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan, lokus gerakan pembangunan pertanian. Ada paramedik, pengawas benih, pengawas bibit, dan fungsional lainnya yang jumlahnya ada 16 tenaga fungsional. dan Poskonya di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Liferdi Lukman, dalam sosialisasinya juga menyampaikan bahwa BPP berperan sebagai tulang punggung dari Agriculture War Room (AWR) dan Single Data Agriculture di Kementerian Pertanian RI, yang digagas Mentan SYL sebagai pusat pengendalian dan pemantauan kinerja locus pertanian berbasis kecamatan di bawah koordinasi Sistem Komando Strategis Pembangunan Pertanian di Jakarta ke provinsi/kabupaten/kota hingga kecamatan melalui revitalisasi peran BPP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kostra Tani yang merupakan implementasi dari penguatan BPP di kecamatan akan disokong oleh sinergi dan koordinasi Kostra Tani daerah di tingkat kabupaten/kota; Kostra Tani wilayah di tingkat provinsi dan Kostra Tani nasional di tingkat pusat, Kementerian Pertanian RI di Jakarta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penguatan peran BPP di kecamatan akan diperkuat tugas dan fungsinya melalui dukungan prasarana dan sarana khususnya teknologi informasi seperti internet plus kapasitas ketenagaan yang akan di-support penuh oleh Kementan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Fokus pertanian adalah kecamatan, maka data-data pertanian setiap kecamatan harus tersedia di Kostra Tani, khususnya dari hasil Verval Simluhtan sehingga Mentan dan seluruh eselon satu Kementan bekerja bahu-membahu mendukung BPP mewujudkan kedaulatan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Perbenihan Hortikultura, Ir. Sukarman mengatakan, di beberapa Wilayah BPP akan dibuat demplot sesuai produk unggulan daerah, dengan harapan beberapa BPP sekitarnya dan masyarakat sekitarnya dapat belajar dari demplot tersebut dan dapat menirunya untuk selanjutnya diharapkan diterapkan di BPPnya masing masing. Demikian juga masyarakat sekitarnya dapat menerapkannya di rumah tangga masing-masing (family farming).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. Ir. Siswoyo, MP selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyampaikan bahwa 5 peran kostratani itu 1. Pusat data dan Informasi, 2. Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian, 3. Pusat Pembelajaran, 4. Pusat Konsultasi Agribisnis dan 5. Pusat Pengembangan Jejaring Kemitraan, harus benar benar dapat diwujudkan. Selanjutnya Kepala BBPP Kayu Ambon, Ir. Kemal Mahfud, MM menambahkan, bahwa Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) akan banyak menangani peran no. 3 yaitu Pusat Pembelajaran, dan no. 4 yaitu Pusat Konsultasi Agribisnis. Sedangkan Eselon I lainnya akan banyak mendukung peran nomor 1, 2 dan 5. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, yang akan mensupport inovasi dan teknologinya yang disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing wilayah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI), Dr. Mardison, STP, MSi, akan mensupport modernisasi pertanian dan menghasilkan petani milenial di seluruh Indonesia.Polbangtan akan mengawal pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas SDM di 2 BPP dengan menggerakkan mahasiswanya. Demikian juga PEPI akan mengawal 2 BPP di Tangerang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. Liferdi juga menyampaikan tahun depan tidak ada bagi-bagi alsintan, tetapi silahkan mengajukan sesuai kebutuhan daerah, tentunya akan disesuaikan dengan anggaran. Demikian juga terkait kebutuhan SDM akan dipikirkan juga. Keterlibatan Camat, KTNA sangat diperlukan sekali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kostratani ini sangat memerlukan sinergitas dari berbagai pihak, baik lingkup Kementerian Pertanian sendiri maupun Kementerian lain bahkan kelembagaan lainnya.Terkait alih funsi lahan, diharapkan ada Perda untuk menindaklanjuti pertanian berkelanjutan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kostratani ini disambut baik oleh peserta sosialisasi dengan penuh syukur dan harapan.Kegiatan sosialisasi akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pelatihan terkait Kostratani.(DYN)