Komisi 4 Imbau Pemda Sumbawa Beri Perhatian terhadap Bawang Merah

Komisi 4 Imbau Pemda Sumbawa Beri Perhatian terhadap Bawang Merah
Foto. Ditengah pandemi Covid-19, petani bersama anggota DPR, Johan Rosihan tetap panen bawang merah di Desa Serading Kec. Moyo Hilir Kab. Sumbawa, NTB. Membuktikan kegiatan pertanian tetap berjalan.

Pilarpertanian - Dalam rangka mendukung produk hortikultura, khususnya bawang merah di provinsi Nusa Tenggara Barat, jajaran Pemerintah Kabupaten Sumbawa beserta anggota DPRI, Bapak Johan Rosihan antusias apresiasi petani sebagai pelaku utama dan penyuluh sebagai pendamping di lapangan dalam penyediaan kebutuhan komoditas hortikultura terutama bawang merah.

“Walau situasi pandemic Covid-19, petani dan penyuluh tetap bersemangat di lapangan berusaha tani agar ketersediaan pangan khususnya pengembangan bawang merah meningkat, mengingat bawang merah memiliki nilai ekonomis yang relatif tinggi jika dibudidayakan dengan baik sesuai anjuran disertai penanaman pada waktu yang tepat, maka keuntungannya tinggi sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani meningkat” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan ajakan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo yang mengimbau insan pertanian untuk tetap bekerja selama pandemi Covid-19, khususnya untuk mencegah terjadinya krisis pangan. “Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan pangan,” ungkapnya.

Didampingi oleh penyuluh Muh. Samsul SP, Poktan Buin Sepit di desa Serading, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa melaksanakan panen bawang merah seluas 225 ha yang dihadiri oleh salah satu anggota DPR RI : H. Johan Rosihan anggota DPR RI Fraksi PKS beserta jajaran pemerintahan Kabupaten Sumbawa diantaranya : Kadis Pertanian, Sekdis Pertanian, unsure Muspika Moyo Hilir, KUPT, Koordinator BPP, Penyuluh BPP Moyo Hilir, dan Tokoh Agama dan masyarakat serta petani / anggota / pengurus Poktan Buin Sepit.

Hasil panen bawang merah di Desa Serading menghasilkan produksi yang cukup menggembirakan yaitu 14 ton setiap hektarnya. Harga panen bawang cukup tinggi yaitu Rp. 32.000 per kilogram. Petani Serading cenderung menanam bawang varietas “Super Philip” yang lantaran cocok dengan kondisi lahan setempat, sekaligus menghasilkan produksi cukup tinggi.

“Serading bisa dijadikan sentra baru bawang merah, karena Serading berbeda dengan lokasi lain di Kabupaten Sumbawa, sehingga mampu menjadi sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi bagi perkembangan perekonomian daerah,“ ungkap H. Johan Rosihan, Senin (22/6/2020)

Johan Rosihan menambahkan, “Dengan bertambahnya luasan areal tanam bawang merah sebanyak 225 – 300 hektar dari total lahan seluas 3.000 an hektar, seharusnya pemerintah Kabupaten Sumbawa memberikan perhatian serius terhadap pengembangan komoditas bawang merah, terutama rantai pemasaran.”

Johan pun berharap agar para pengusaha dari Sumbawa ikut berperan aktif memasarkan atau menjual bawang merah produksi petani setempat sehingga brandnya tetap milik Sumbawa.

Johan Rosihan dalam kesempatan tersebut berterima kasih kepada para petani terutama anggota Poktan Buin Sepit Desa Serading beserta penyuluh pendamping yang telah bisa membuktikan bahwa petani lokal Sumbawa bisa dalam menanam dan mengembangkan komoditas bawang merah, Beliau juga berharap semoga kedepan menjadi lebih baik serta dapat perhatian oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dengan dukungan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan.

Semangat petani dan penyuluh sebagai garda terdepan dalam mewujudkan pertanian tidak pernah berhenti walau dalam situasi pandemic Covid-19 juga di apresiasi oleh Kepala BPPSDMP, Prof. Dedi Nursyamsi “Lahan Pertanian umumnya di zona hijau, didukung limpahan sinar matahari diyakini membuat virus Corona tidak berkutik. Asalkan jaga jarak, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir,” pesan nya.( Lilik Winarti/Hevy Mailinda)(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan