Komoditas Hortikultura Andil Mengerem Inflasi di Indonesia
Salah Satu Komoditas Hortikultura yaitu Sektor Bawang Merah Dalam Negeri Berperan dalam Menekan Inflasi yang Terjadi di Indonesia.

Komoditas Hortikultura Andil Mengerem Inflasi di Indonesia

Pilarpertanian - Sektor pertanian memberikan andil yang cukup signifikan dalam menekan gejolak inflasi yang terjadi di Indonesia beberapa waktu ini, salah satunya adalah komoditas hortikultura. Komoditas yang dominan memberikan andil dalam menahan lajunya inflasi (deflasi) adalah bawang merah (-0,06%); cabai merah (-0,05%); tomat (-0,02%); dan cabai rawit (-0,02%).


Sektor pertanian terbukti sebagai penyumbang angka untuk menekan laju inflasi yang cukup signifikan. Tekanan inflasi kelompok volatile food (VF) menurun pada September 2022, meski tidak sedalam bulan sebelumnya. Kelompok VF mencatatkan penurunan inflasi sebesar 0,79% (mtm), lebih rendah dibandingkan pada Agustus 2022 yang sebesar 2,90% (mtm).


“Penurunan inflasi VF terutama dipengaruhi oleh komoditas bawang merah, aneka cabai dan minyak goreng. Penurunan harga komoditas pertanian, utamanya cabai dan bawang merah ini karena sudah mulai menghadapi panen raya di bulan November. Harapannya, penurunan harga komoditas cabai dan bawang merah masih terkontrol dan tetap menguntungkan petani hortikultura,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto saat ditemui di ruangannya, Senin (31/10).


Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah pada Senin (31/10) secara virtual, Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari menyatakan bahwa ketersediaan pasokan pangan strategis hingga akhir 2022 cukup aman.



“Secara umum, ketersediaan pasokan pangan pada September 2022 terjaga dan secara nasional, ketersediaan pangan strategis selama Januari – Desember 2022 cukup aman,” jelas Retno selaku wakil dari Kementerian Pertanian.


Sejauh ini, nilai inflasi Indonesia masih dalam tahap aman dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika, Turki, Argentina dan beberapa negara lain di Eropa dan Amerika.


“Tingkat inflasi Indonesia pada September 2022 (Y-on-Y) sebesar 5,95%. Indonesia saat ini masih bisa mempertahankan tingkat inflasi di bawah 6%,” lanjut Retno.


Retno menambahkan bahwa, dalam menekan laju inflasi khususnya dari komoditas pertanian, Kementerian Pertanian telah melakukan beberapa strategi baru menghadapi krisis pangan dunia.


“Untuk menghadapi krisis pangan dunia, Kementerian Pertanian telah melakukan beberapa strategi. Pertama, dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi pangan untuk komoditas pengendali inflasi seperti cabai dan bawang merah; serta untuk mengurangi impor seperti kedelai, jagung, gula tebu, dan daging sapi. Kedua, melakukan pengembangan pangan substitusi impor seperti ubi kayu, sorgum, dan sagu untuk substitusi gandum; domba/kambing dan itik untuk substitusi daging sapi dan terakhir mendorong peningkatan ekspor seperti sarang burung walet, porang, ayam dan telur,” terang Retno.


Acara yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dalam sambutannya, Tito mengatakan bahwa rakor ini bertujuan untuk membahas langkah konkret pengendalian inflasi di daerah sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden RI.


Tito mendorong semua Kementerian/Lembaga dan Kepala Daerah kabupaten/kota saling bahu-membahu untuk menjadikan isu inflasi ini sebagai fokus utama.


Menurut Tito, tingginya inflasi dunia dipengaruhi oleh pembatasan sosial akibat Covid-19 yang memicu terjadinya keterbatasan suplai barang serta kelangkaan komoditas ditambah konflik Rusia-Ukraina membuat harga komoditas energi melambung, dan turut menaikkan harga pangan hingga produk industri. Perang ini berimbas pada situasi ekonomi dunia dan juga keadaan keuangan dunia, sehingga banyak negara yang menahan pangannya masing-masing untuk kepentingan rakyatnya.


Tito juga meminta seluruh kepala daerah dan jajarannya di Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memonitor harga bahan pokok di pasar setiap hari.


“Kepada Kepala Daerah, jangan ragu-ragu menggunakan instrumen keuangan APBD, di samping mengaktifkan satgas pangan dan TAPD masing-masing,” tegas Tito.


Senada dengan Tito, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono membeberkan sejalan dengan inflasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, maka ditetapkan 20 komoditas pangan terpilih yang dijadikan patokan kinerja pengendalian inflasi TPIP dan TPID.


“Kita perlu berkonsentrasi pada 20 komoditas pangan yang trennya naik seperti beras dan bawang di beberapa daerah dan ini bisa menjadi catatan kita sebagai data mingguan dalam pencegahan inflasi,” jelasnya.


Margo menambahkan inflasi bahan makanan perlu menjadi perhatian lebih.


“Komoditas cabai merah dan bawang merah, kedelai, tahu dan tempe perlu dipantau perkembangan harganya agar di bulan berikutnya tidak memberikan dorongan inflasi,” tutup Margo.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran Memupus Mimpi Ekonom Pro-Mafia Pangan Seperti Defiyan Cori

Mentan Amran Memupus Mimpi Ekonom Pro-Mafia Pangan Seperti Defiyan Cori

Pilarpertanian – Oleh: M. Yadi Sofyan NoorKetua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Tulisan RMOL berjudul “Isapan Jempol Swasembada Beras Amran Sulaiman” karya Defiyan Cori memperlihatkan betapa sebagian ekonom masih terperangkap dalam cara pandang lama: menganggap swasembada sebagai mitos dan impor sebagai keniscayaan. Mereka menulis dengan nada pesimis, seolah Indonesia tidak akan pernah bisa […]

Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Oktober 2025 secara umum terjadi inflasi 0,28 persen akan tetapi justru terjadi sebaliknya untuk komoditas beras yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen (m-to-m). Kondisi ini berbeda dari tren dua tahun sebelumnya, di mana beras justru mengalami inflasi pada Oktober 2022 dan 2023. Adapun deflasi pada Oktober […]

Presiden Prabowo dalam KTT APEC: Indonesia Capai Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah Merdeka

Presiden Prabowo dalam KTT APEC: Indonesia Capai Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah Merdeka

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan capaian bersejarah Indonesia dalam produksi beras nasional yang mencapai tingkat tertinggi sejak kemerdekaan. Capaian tersebut, menurut Presiden, merupakan hasil nyata dari transformasi besar-besaran di sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi modern dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 Sesi Kedua di […]

Lapor Pak Amran’, Langkah Tegas Mentan Jaga Petani

Lapor Pak Amran’, Langkah Tegas Mentan Jaga Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan layanan Whatsapp “Lapor Pak Amran” dengan nomor 082311109390. Melalui kanal ini, seluruh petani dan kelompok tani dapat melapor langsung kepada Mentan jika menemukan penyimpangan harga pupuk di lapangan. Mentan Amran mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan sebagai langkah cepat pemerintah menindak praktik kecurangan dalam distribusi pupuk bersubsidi. […]

Produksi Beras 2025 Melonjak Tinggi 34,77 Juta Ton

Produksi Beras 2025 Melonjak Tinggi 34,77 Juta Ton

Pilarpertanian – Produksi beras nasional tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan dan menandai langkah besar Indonesia menuju swasembada pangan. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Januari–Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,14 juta ton atau naik 13,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, […]

Puncak Musim Hujan, BMKG : Momentum Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Puncak Musim Hujan, BMKG : Momentum Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Pilarpertanian – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan puncak musim hujan akan berlangsung pada November 2025 hingga Februari 2026, dengan intensitas curah hujan normal hingga di atas normal di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi ini diharapkan menjadi momentum emas bagi sektor pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam keterangan resminya, […]

Kementan Perkuat Literasi Digital Petani Muda Lewat Jejaring Agripreneur

Kementan Perkuat Literasi Digital Petani Muda Lewat Jejaring Agripreneur

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian melalui Biro Komunikasi Layanan Informasi menggelar kegiatan Jejaring Agripreneur bertema “From Field to Feed: Menghubungkan Petani dan Pasar Lewat Jejaring Komunikasi”, yang berlangsung di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran dan inspirasi bagi generasi muda pertanian untuk memahami bagaimana komunikasi dan jejaring digital dapat memperkuat […]

Dalam Festival Sapi APPSI di Jember, Mentan Amran Dorong Kemandirian Daging Nasional

Dalam Festival Sapi APPSI di Jember, Mentan Amran Dorong Kemandirian Daging Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menghadiri Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 yang digelar di Kabupaten Jember, Sabtu (1/11/2025), dan memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya ajang bergengsi yang dipimpin Ketua APPSI (Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia), Dadang. Menurutnya, festival ini bukan sekadar kontes, melainkan simbol kebangkitan peternakan rakyat sekaligus […]

Ketua MPR dan Mentan Sidak Kios Pupuk, Petani Gembira Harga Makin Murah

Ketua MPR dan Mentan Sidak Kios Pupuk, Petani Gembira Harga Makin Murah

Pilarpertanian – Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur (1/11). Dalam kunjungan tersebut, keduanya mendapati para petani yang bahagia setelah kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen benar-benar diterapkan di lapangan. Muzani dan Mentan Amran berdialog langsung dengan petani serta […]