KTNA Kerahkan Petani Dukung Penuh Program Kementan Optimalisasi Lahan Rawa

KTNA Kerahkan Petani Dukung Penuh Program Kementan Optimalisasi Lahan Rawa
Audensi Ketua Umum KTNA Nasional, M. Yadi Sofyan Noor dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Pilarpertanian - Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produksi padi dan jagung melalui optimalisasi lahan rawa mineral yang ada di sejumlah daerah.

Ketua Umum KTNA Nasional, M. Yadi Sofyan Noor mengatakan bahwa dukungan tersebut sudah dibuktikan dengan aktivitas kerja para petani KTNA yang memanfaatkan lahan rawa di Kalimantan sebagai lokasi produktif untuk menanam kebutuhan strategis.

“Kita sudah melakukan konsolidasi dengan para petani di daerah untuk mendukung penuh program yang dicanangkan Bapak Menteri (Andi Amran Sulaiman) dalam menggarap lahan rawa 10 juta hektare. Jadi KTNA siap melaksanakannya,” ujar Sofyan usai bertemu Mentan Amran di Kantor Pusat Kementan, Jumat, 1 Desember 2023.

Menurut Sofyan, pertanian adalah sektor yang paling strategis dan memiliki dampak besar terhadap tumbuh kembangnya perekonomian nasional. Karena itu, KTNA dan pemerintah adalah satu kesatuan yang harus berjalan bersama dalam memenuhi kebutuhan pangan Indonesia.

“Selama ini kita terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal ini Kementan untuk menjaga pasokan dan mendukung peningkatan produksi pangan nasional. Insya Allah pangan kita aman dan kita bisa mencapai swasembada di tahun mendatang,” katanya.

Dari hasil kunjungan Ketum KTNA ke Provinsi Kalimantan Tengah 19-22 November 2023, dari Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah diperoleh data mengenai food estate. Pengembangan budidaya padi (on farm) mendukung food estate Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau dilaksanakan melalui kegiatan intensifikasi lahan secara bertahap seluas 30.000 ha pada tahun 2020, 30.778 ha (2021), dan 1.677 ha (2022), atau total luasan 62.455 ha.

Kegiatan intensifikasi lahan yang dilakukan pada sawah eksisting masyarakat telah meningkatkan produktivitas/produksi padi. Hasil produksi padi di kawasan food estate khususnya di Kab. Kapuas meningkat dari 37.390 ton GKG (2019) menjadi 71.800 ton GKG pada tahun 2020 dengan produktivitas berkisar 3,18 – 3,59 ton GKG/ha, sedangkan di Kabupaten Pulang Pisau meningkat dari 36.492 ton GKG (2019) menjadi 40.739 ton GKG pada tahun 2020 dengan produktivitas berkisar 3,78 – 4,22 ton GKG/ha.

“Berbeda mencetak sawah di lahan rawa, prosesnya lebih lama, tidak bisa instan. Tetapi jika ini terus dilakukan penanaman dan pengelolaan tata guna airnya, pasti produksinya secara bertahap akan terus meningkat,” kata Sofyan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa target utama tahun ini berfokus pada komoditas padi dan jagung sebagai komoditas strategis yang harus tersedia setiap hari. Bagi Mentan, dukungan semua pihak sangat penting dalam menggerakkan sektor pertanian menjadi cemerlang dan gemilang.

“Kita fokus pada komoditas padi dan jagung. Insya Allah kita bisa mencapai swasembada dengan meletakkan pondasinya dari sekarang. Ke depan, kita berharap pertanian lebih cemerlang dan gemilang,” jelasnya. (admin)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan