KTNA: Produksi Jagung Cukup, Ini Solusi Stabilisasi Harga Pakan dan Telur
Foto : Sekjen KTNA, Ir. H. Mohamad Yadi Sofyan Noor, SH Mengatakan Kenaikan Harga Pakan dan Turunnya Harga Telur Dapat Diatasi dengan Solusi Pembenahan Tata Niaga.

KTNA: Produksi Jagung Cukup, Ini Solusi Stabilisasi Harga Pakan dan Telur

Pilarpertanian - Masa pandemi covid 19 turut memukul harga jagung dunia menjadi tinggi, sehingga berimbas pada naiknya harga pakan, termasuk dalam negeri. Namun demikian, kenaikan harga pakan ini, berbarengan dengan menurunnya harga telur ayam ras di tingkat peternak.


Tentang hal ini, Sekretaris Jenderal Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, HM Yadi Sofyan Noor menilai kenaikan harga pakan dan anjloknya harga telur dapat distabilkan dengan solusi pembenahan tata niaga.


Untuk jagung, harga di tingkat petani bervariasi antar daerah, ada sentra-sentra produksinya yang ada panen harga lebih rendah, sehingga harga di luar jawa dibawah Rp 5.000/kg.


Sementara pada sisi lain, sambung Sofyan, ada beberapa peternak di Blitar dan Kendal dan satu lokasi lain membutuhkan jagung. Dengan begitu, ini perlu mengalirkan jagung dari daerah panen ke lokasi peternak.



“Ini kan hitungan produksi jagung setiap tahun aman dan cukup. Seperti tahun 2019 sebelum pandemi itu produksi jagung kadar air 14 persen sebesar 16,7 juta ton kondisi aman tidak ada gejolak. Produksi di tahun 2020 itu 16,9 juta ton juga aman dan cukup untuk kebutuhan pakan dan konsumsi. Prediksi produksi di 2021 ini lebih dari 18,0 juta ton. Artinya ada surplus dan mestinya aman-aman saja,” demikian dikatakan Sofyan di Jakarta, Rabu (15/9/2021).


Berpatok pada produksi tersebut, Sofyan menegaskan posisi harga jagung dalam negeri saat ini sedang bagus dan memberi semangat petani untuk menanam. Di sisi lain, harus dijaga kepentingan peternak di lokasi tertentu.


“Ada di tiga lokasi itu terjadi anomali, jadi ya kita cari dan kita lacaklah bersama dimana barang yang bisa diambil. Bisa diselesaikan dengan memasok daerah panen ke tiga wilayah tadi. Ini yang menjadi solusi meredam harga pakan,” ujarnya.


Lebih lanjut Sofyan membeberkan solusi jangka menengah dan jangka panjang yakni agar peternak bisa menanam jagung sendiri di wilayahnya. Bisa juga bermitra dengan petani jagung dan bisa menyiapkan stok untuk menjadi bahan baku secara berkelanjutan.


“Seperti pabrik pakan itu punya gudang yang mampu menampung stok hingga tiga bulan berikutnya,” sebutnya.


Hal terpenting adalah ada disparitas yang tinggi antara harga telur di peternak di beberapa sentra peternak dengan harga di Jakarta dan kota besar lainnya. Harga di peternak di kisaran Rp 13.000 hingga Rp 14.000/kg tetapi harga di jakarta sekitar Rp 20.000/kg.


“Saat pandemi covid ini memang terganggu kebutuhan telur di hotel, restoran, catering, warung-warung, tapi kenapa disparitas harga dari peternak hingga ke konsumen kok tinggi banget. Ini perlu pembenahan rantai pasok tata niaga sehingga disparitasnya semakin efisien,” tutur Sofyan.


Sofyan yakin para peternak juga ingin menikmati marjin yang wajar dan di atas break event point (BEP) atau titik impas. Apabila tata niaga ini dimampatkan maka peternak akan memperoleh harga yang bagus.


“Saya sih berpendapat bahwa pembenahan tata niaga ini sehingga ke depan supaya tidak ada lagi anomali harga dan terjamin stabilitas harga telur. Sehingga hasil akhirnya adalah petani jagung enak, peternak ayam untung dan konsumen telur juga nyaman,” tandasnya.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kabar Baik Untuk Petani, Mentan Amran Pastikan Presiden Setujui Diskon Pupuk Subsidi 40 Persen

Kabar Baik Untuk Petani, Mentan Amran Pastikan Presiden Setujui Diskon Pupuk Subsidi 40 Persen

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, memastikan Presiden Joko Widodo telah menyetujui penambahan kuantum pupuk pada anggaran 2024 sebesar 9,55 juta ton. Tadinya, jumlah kuantum yang ada hanya 4,5 juta ton. Dengan penambahan ini, maka, petani akan mendapat diskon pupuk subsidi sebesar 40 persen. Menurut Mentan, penambahan ini dilakukan mengingat Jokowi memiliki perhatian […]

Upaya Mentan Amran Dorong Petani Percepat Masa Tanam 2024 Bersama Mitra Strategis

Upaya Mentan Amran Dorong Petani Percepat Masa Tanam 2024 Bersama Mitra Strategis

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani untuk segera mempersiapkan pertanaman 2024 dengan memanfaatkan sarana pompanisasi dan pipanisasi yang dibangun mitra terkait dari Universitas Pertahanan, Kementerian PUPR dan juga antisipasi bencana dari BNPB. Menurut Mentan, kolaborasi antar lembaga dalam memperkuat ketahanan pangan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan swasembada di tengah-tengah ancaman […]

Mentan Pastikan Pertanaman 2024 Aman

Mentan Pastikan Pertanaman 2024 Aman

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pertanaman tahun ini melalui program pompanisasi terhadap lahan-lahan persawahan yang terdampak el nino terus dilakukan secara masif. Hingga saat ini, kata Mentan Andi Amran Sulaiman, program pompanisasi membantu mengairi lahan persawahan di banyak lahan pertanaman di Jawa. “Karena El Nino masih ada, maka kita terus melakukan pompanisasi dan juga […]

Puluhan Desa di Purworejo Gelar Panen Raya, Siap Penuhi Kebutuhan Pasar Nasional

Puluhan Desa di Purworejo Gelar Panen Raya, Siap Penuhi Kebutuhan Pasar Nasional

Pilarpertanian – Para petani di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah terus menggelar panen raya di sejumlah desa yang menjadi sentra. Panen raya di antaranya berlangsung di Desa Laban, Desa Wonosari, Desa Jeruken, Desa Tanjungrejo, Desa Kalitanjung, Desa Wasiat, Desa Tunjungan, Desa Pejagran, Desa Wonoroto, Desa Kesidan, Desa Kumpulsari, Desa Kaliwungukidul dan Desa Awu-awu. […]

Waspada Wereng, Kementan Sigap Lakukan Pengendalian di Pidie, Aceh

Waspada Wereng, Kementan Sigap Lakukan Pengendalian di Pidie, Aceh

Pilarpertanian – Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu kendala keberhasilan pencapaian target produksi tanaman pangan. Kemampuannya dalam merusak dan mengakibatkan kehilangan hasil menjadi kekhawatiran para petani dalam berbudidaya tanaman pangan. Seperti halnya yang terjadi di Provinsi Aceh. Belum lama ini dilaporkan adanya serangan Wereng Batang Coklat (WBC) pada Januari – Februari 2024 di Kabupaten […]

Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur Semangat Mendukung Peningkatan Produksi Padi dengan Percepatan Tanam Padi

Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur Semangat Mendukung Peningkatan Produksi Padi dengan Percepatan Tanam Padi

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melakukan pengawalan terhadap luas tambah tanam (LTT) padi masa tanam Oktober 2023 – Maret 2024 guna mengamankan produksi padi tahun 2024. Luas baku lahan sawah Provinsi Sulawesi Selatan seluas 669.998 ha, dimana untuk Kabupaten Luwu Timur seluas 25.698 ha dan Luwu Utara 29.205 ha. Capaian […]

Antisipasi Serangan Wereng, Petani Jember Semangat Lakukan Pengendalian

Antisipasi Serangan Wereng, Petani Jember Semangat Lakukan Pengendalian

Pilarpertanian – Saat ini, pertanaman padi di Kabupaten Jember (Jawa Timur) telah memasuki fase pertumbuhan vegetatif dan sebagian lagi fase pertumbuhan generatif. Agar petani dapat panen dengan hasil optimal, maka perlu dilakukan upaya-upaya pengawalan, termasuk pengawalan dari serangan hama dan penyakit. Perkembangan hama penyakit atau yang disebut juga Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) erat kaitannya dengan […]

Luas Panen Terus Bertambah, Sumbawa NTB Surplus Beras

Luas Panen Terus Bertambah, Sumbawa NTB Surplus Beras

Pilarpertanian – Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah masuk masa panen padi, salah satunya di Kabupaten Sumbawa yang memiliki 24 kecamatan dengan luas lahan sawah 54.918 ha saat ini sudah tiga belas Kecamatan yang sudah melakukan panen padi di bulan Januari dan Februari 2024 yakni Kec. Sumbawa, Unter Iwes, Pelabuhan Badas, Utan, Moyo Utara, Lunyuk, Utan, […]

Kawasan Food Estate Pulang Pisau, Kalteng, Masuk Musim Panen

Kawasan Food Estate Pulang Pisau, Kalteng, Masuk Musim Panen

Pilarpertanian – Kawasan Food Estate Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai masuk masa panen raya padi. Beberapa lokasi, padi dipanen mulai dari bulan Februari sampai pertengahan Maret 2024 sebagai puncaknya. Dinas Pertanian Pulang Pisau, Godfriedson, menyebut panen raya ada di 5 Kecamatan yang baru dipanen sekitar 20 persen dari 7.164 hektare (ha). “Yang sudah […]