Kunjungi BPP Banyuurip, Kepala BPPSDMP: Semua Ada di Alam, Pahami Lalu Improvisasi dan Modifikasi
Pilarpertanian - Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP mengajak petani dan penyuluh memanfaatkan kekayaan yang disediakan alam untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan saat Kepala BPPSDMP mengunjungi lokasi penerima program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Purworejo, yaitu BPP Banyuurip, yang menyandang sebagai penanggung jawab penerima program SIMURP terbesar di Jawa Tengah, Minggu (24/9/2023).
SIMURP merupakan proyek yang bersumber dari Loan Agreement antar Pemerintah Indonesia dengan World Bank (WB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Tujuan proyek SIMURP adalah optimalisasi dan modernisasi layanan sistem irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proyek SIMURP adalah Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim, mengurangi risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta meningkatkan pendapatan petani, khususnya di Daerah Irigasi Proyek SIMURP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan alam sudah menyediakan segalanya untuk umat manusia.
“Manusia hanya tinggal memanfaatkannya dengan baik. Bahan pangan, air, sinar matahari, dan semua yang dibutuhkan pertanian sudah disiapkan alam. Ayo manfaatkan dengan baik,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dalam kunjungan kerjanya BPP Banyuurip, Purworejo, mengatakan para petani harus berbahagia karena keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
“Petani menyediakan pangan dari ternak maupun tanaman pangan, oksigen juga banyak dihasilkan dari tanaman. Semoga para petani dilancarkan semua urusan nya karena apa yang dilakukan selama ini sangat mulia,” ujarnya.
Dalam arahannya, Dedi juga berpesan agar sinergitas pemerintah, penyuluh dan petani jangan sampai terhambat. Agar upaya dan program apapun dapat dimengerti dan terlaksana dengan mudah apabila semua insan saling bersinergi.
Menurutnya, pembangunan pertanian ditujukan untuk menyediakan pangan, utamanya untuk seluruh warga Indonesia.
“Peningkatan produktivitas juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas, jika tidak seimbang juga tidak laku dan akhirnya dijual dengan harga rendah,” tegas Dedi.
Untuk mensiasati hal tersebut, Dedi juga berpesan agar penggunaan Smart Farming sudah wajib diterapkan.
“Kalau tanaman pangan mulai dari benih yang berkualitas dan kalau hewan ternak mulai dari bibit yang berkualitas juga, termasuk pembenah tanah, pengontrol pupuk sudah ada sekarang, jadi terapkan Smart Farming mulai dari sekarang,” katanya.(ES/PW)