Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Mentan Mengingatkan Pentingnya Persatuan Demi Masa Depan Indonesia

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Mentan Mengingatkan Pentingnya Persatuan Demi Masa Depan Indonesia
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Saat Memimpin Acara Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Auditorium Gedung F, Kementerian Pertanian, Jakarta.

Pilarpertanian - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memimpin acara peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Auditorium Gedung F, Kementerian Pertanian. Dalam acara ini, Mentan mengajak semua orang untuk meneladani akhlak Rasulullah, terutama untuk mempererat kesatuan demi Indonesia.

“Rasulullah itu adalah orang yang selalu mau menyetarakan orang dengan yang lain. Pada saat mengembalikan Hajar Aswad ke Baitullah, semua umat, apapun kastamu, agamamu, bersama-sama mengangkat satu kain untuk dibawa dan diletakkan secara bersama-sama secara sederajat. Bukan satu orang, tapi bersama-sama. Apapun perbedaannya, semuanya bisa dilakukan atas nama kepentingan bersama.”

Dalam menghadapi ancaman krisis pangan global akibat efek pandemi COVID-19, climate change, dan juga ketegangan politik antar negara, Mentan mengajak semua orang untuk terus bersama membangun pertanian Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan.

Sesuai dengan tema “Meneladani Akhlak Rasulullah akan Menjadikan Pribadi yang Cerdas dan Berakhlakul Karinah”, Mentan juga menghimbau masyarakat untuk tetap kuat menghadapi ketidakpastian masa depan seperti ajaran Nabi.

“Rasulullah katakan bahwa kamu boleh kuat dan memang harus kuat. Orang yang beriman memang harus kuat, tidak boleh lemah. Tetapi, kekuatanmu tidak boleh menjadi kezoliman. Ini peringatan kepada para pejabat. Jadi kita ini tidak boleh menjadi sombong terhadap jabatan, tidak boleh semena-mena. Kuat tapi tidak sombong.”

Acara perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini diisi dengan Tausiyah dari Ustaz Syamsuddin Nur Makka serta memberikan santunan kepada anak yatim dari Yayasan Nurul Iman.

Selain itu diadakan juga lomba menghias Sajian Maulid sesuai dengan kearifan lokal dari Sulawesi Selatan, yaitu Gebehan Kaddo Minyak. Seluruh peserta acara peserta bersuka ria mengambil dan menikmati sajian Maulid Nabi.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan