Mengenal Lebih Dekat Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tumbuhan
Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tumbuhan yang Berada di Bawah Binaan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Mengenal Lebih Dekat Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tumbuhan

Pilarpertanian - Dalam mencapai kesuksesan dalam bertani, tidak lepas dari kerja keras dalam pengamanan produksinya. Dimulai dari semai atau tanam hingga panen, ancaman yang dapat mengganggu proses produksi akan selalu mengintai dari dekat. Salah satu ancaman tersebut adalah hama dan penyakit pada tumbuhan. Untuk mengantisipasi dan memitigasi potensi serangan hama dan penyakit pada tumbuhan telah dibentuk kelembagaan/institusi baik di pusat dan daerah untuk bertugas menghadapi dan menangani ancaman tersebut.


Salah satu kelembagaan/institusi tersebut adalah Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP). LPHP merupakan institusi perlindungan tanaman yang berada di bawah binaan langsung Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi. LPHP membina kelompok tani dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) pada lebih dari satu Kabupaten/Kota.


Koordinator Data dan Kelembagaan POPT, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Kementan, Lilik Retnowati menyampaikan peran penting LPHP dalam pengawalan dan pengamanan produksi pangan nasional. “Saat ini terdapat 107 unit LPHP yang tersebar di 32 Provinsi Indonesia. LPHP memiliki tugas dan fungsi yaitu melaksanakan pengamatan, peramalan, diagnosis dan identifikasi kerusakan tanaman akibat serangan OPT dan DPI; melaksanakan peramalan OPT dan DPI; melakukan kajian teknologi terapan spesifik lokasi; melakukan pengembangan agens hayati/nabati dan metode pengamatan spesifik lokasi; melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat terutama petani; melakukan pemantauan, peredaran dan penggunaan pupuk dan sarana pengendalian; menyebarluaskan data dan informasi teknologi pengendalian OPT dan DPI; dan sosialisasi penggunaan agens hayati dan pestisida nabati”, jelas Lilik.


Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yuliana Yulinda selaku Kepala Unit Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. “Jika Petugas POPT bisa kita ibaratkan sebagai dokter tanaman yang dapat membantu menyembuhkan penyakit pada tanaman, maka LPHP adalah rumah sakit tempat para POPT tersebut berkantor dan menjalankan fungsinya sebagai dokter tanaman”, sebut Yuliana.



Keberadaan LPHP yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia juga diakui memiliki peran yang sangat vital dalam pengamanan produksi pangan nasional. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan akan melakukan gebrakan penting untuk LPHP pada tahun ini. “Mulai tahun 2022 dan seterusnya, Kami akan terus mendorong agar LPHP menjadi laboratorium berstandar nasional bahkan internasional melalui sertifikasi ISO 9001 (sistem manajemen mutu) dan akreditasi ISO 17025 (kompetensi laboratorium pengujian dan kaliberasi)”, ungkap Mohammad Takdir Mulyadi, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan.
“Pada tahun 2022 ini akan dilakukan sertifikasi ISO 9001 di 4 LPHP yaitu LPHP Medan Johor (Sumatera Utara), LPHP Pontianak (Kalimantan Barat), LPHP Serang (Banten) dan LPHP Jember (Jawa Timur). Bahkan lebih lanjut lagi kami bercita-cita agar ada LPHP yang memiliki laboratorium berstandar internasional dengan melakukan akreditasi ISO 17025 di 2 LPHP yaitu LPHP Pekanbaru Riau dan LPHP Bantul (DI Yogyakarta). Hal yang sama akan terus digencarkan proses sertifikasi dan akreditasinya untuk LPHP lainnya di tahun-tahun berikutnya”, jelas Takdir.


“Dengan sertifikasi dan akreditasi ini diharapkan fungsi LPHP dalam melakukan pelayanan pada masyarakat akan semakin meningkat. Serta mampu menghasilkan output yang sesuai target, bermutu, akurat dan akuntabel. Dan pada akhirnya ikut berkontribusi maksimal membantu petani dalam pengamanan produksi pangan”, tambah Takdir.


Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mengungkapkan bahwa Kementan akan terus membantu petani menghadapi permasalahan hama dan penyakit di lahan pertaniannya dan mengawal kegiatan-kegiatan pengamanan produksi tanaman pangan.


Hal ini juga sejalan dengan harapan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang menyatakan bahwa pertanian kita harus Maju, Mandiri dan Modern. “Kembangkan dan gunakan berbagai teknologi pengendalian OPT untuk mengamankan pertanaman pangan kita di lapangan. Kita harus yakin kalau kita mampu memberikan andil dalam meningkatkan produksi padi nasional”, ungkap Syahrul.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Agar Lebih Efektif, Zulhas Tegaskan Penelitian Benih Harus Diurus Kementan Bukan di BRIN

Agar Lebih Efektif, Zulhas Tegaskan Penelitian Benih Harus Diurus Kementan Bukan di BRIN

Pilarpertanian – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengkritik kinerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pengembangan benih unggulan di Indonesia. Menurutnya, pengalihan tugas dari Kementerian Pertanian (Kementan) ke BRIN dapat menghambat produksi benih kualitas unggul. Dalam rapat koordinasi Kemenko Pangan di Gedung Pakuan, Bandung pada Selasa, (24/12/2024), Zulhas menilai bahwa peran BRIN […]

Kementan Dan Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi, 1 Januari 2025 Sudah Siap Disalurkan

Kementan Dan Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi, 1 Januari 2025 Sudah Siap Disalurkan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) melakukan penandatanganan kontrak pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2025. Penandatanganan kontrak antara Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) dan PT Pupuk Indonesia dilakukan di Hotel Aston, Jakarta, Selasa 24 Desember 2024. Kontrak tersebut menjadi bagian dari upaya Kementan untuk memperbaiki tata […]

Pupuk Bersubsidi 2025 Dialokasikan 46,8 T, Jatim 8 T, Jateng 6 T dan Sulsel 4T. Volume Meningkat 100%

Pupuk Bersubsidi 2025 Dialokasikan 46,8 T, Jatim 8 T, Jateng 6 T dan Sulsel 4T. Volume Meningkat 100%

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian melalui program pupuk bersubsidi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 644 Tahun 2024, pemerintah mengalokasikan pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton dengan kebutuhan total nilai subsidi mencapai Rp 46,8 triliun untuk didistribusikan ke seluruh Provinsi di Indonesia. “Kami memastikan distribusi […]

Wapres Gibran Dorong Mekanisasi dan Teknologi Pertanian untuk Akselerasi Pertanaman Padi di Langkat

Wapres Gibran Dorong Mekanisasi dan Teknologi Pertanian untuk Akselerasi Pertanaman Padi di Langkat

Pilarpertanian – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat yang diambil oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam menanggapi berbagai persoalan di sektor pertanian. “Fokus Kabinet Merah Putih jelas, swasembada pangan dan kesejahteraan petani. Itulah kenapa Pak Menteri Amran intens ke lapangan untuk mempermudah pekerjaan bapak ibu,” kata Wapres […]

Wamentan Sudaryono Dukung PT Pindad Produksi Alsintan Demi Kemandirian Pangan Indonesia

Wamentan Sudaryono Dukung PT Pindad Produksi Alsintan Demi Kemandirian Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyampaikan komitmennya untuk mendorong percepatan kemandirian pangan Indonesia melalui penguatan alat dan mesin pertanian (alsintan) buatan dalam negeri. Dalam pertemuan dengan jajaran direksi PT Pindad (Persero) di Bandung, Jawa Barat pada Selasa (24/12/2024), Sudaryono menegaskan pentingnya peran perusahaan strategis nasional dalam mendukung sektor pertanian. “PT Pindad memiliki kapasitas […]

Wapres Gibran Apresiasi Gerak Cepat Mentan Amran di Sektor Pertanian

Wapres Gibran Apresiasi Gerak Cepat Mentan Amran di Sektor Pertanian

Pilarpertanian – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat yang diambil oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam menanggapi berbagai persoalan di sektor pertanian. “Fokus Kabinet Merah Putih jelas, swasembada pangan dan kesejahteraan petani. Itulah kenapa Pak Menteri Amran intens ke lapangan untuk mempermudah pekerjaan bapak ibu,” kata Wapres […]

Per 1 Januari 2025, Pupuk Subsidi Sudah Siap Disalurkan

Per 1 Januari 2025, Pupuk Subsidi Sudah Siap Disalurkan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan pupuk bersubsidi pada 2025 sudah bisa disalurkan dan ditebus mulai 1 Januari 2025. Percepatan penyaluran pupuk bersubsidi ini merupakan komitmen pemerintah untuk memastikan petani bisa secepatnya menggunakan pupuk subsidi. “Alhamdulillah untuk pupuk persiapannya sudah matang, semua sudah tanda tangan. Terima kasih kepada gubernur, bupati/walikota dan seluruh kepala dinas, serta […]

Bupati Langkat Salut Mentan Amran Selesaikan Masalah Irigasi dalam Waktu Kurang dari Satu Jam

Bupati Langkat Salut Mentan Amran Selesaikan Masalah Irigasi dalam Waktu Kurang dari Satu Jam

Pilarpertanian – Bupati Langkat, Faisal Hasrimy, mengapresiasi langkah cepat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam menyelesaikan persoalan irigasi di Kabupaten Langkat. Masalah yang dikeluhkan petani, termasuk waduk yang sudah lama dibangun tetapi belum mengairi lahan sawah, berhasil ditindaklanjuti dan diselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam. Bupati Faisal menyampaikan hal tersebut saat menghadiri kegiatan […]

Agar Petani Tak Merugi, Wamentan Sudaryono Minta Bulog Serap Hasil Panen Raya

Agar Petani Tak Merugi, Wamentan Sudaryono Minta Bulog Serap Hasil Panen Raya

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, meminta Perum Bulog untuk segera mempersiapkan diri dalam menghadapi musim panen raya yang diperkirakan akan terjadi pada Februari 2025. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menekankan pentingnya penyerapan hasil panen petani agar para petani tidak mengalami kerugian, terutama jika harga gabah jatuh akibat tidak ada yang […]