Mengotimalkan Pemanfaatan Alat dan Mesin Pertanian
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Mengotimalkan Pemanfaatan Alat dan Mesin Pertanian

Pilarpertanian - Pilar-Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian terus mengembangkan mekanisasi pertanian melalui bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani (Gapoktan).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebab, fasilitas bantuan alsintan ini menjadi pemicu transformasi teknologi kepada petani menuju pertanian yang lebih modern, efektif, dan ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Sekretaris Ditjen PSP Abdul Majid, pengembangan mekanisasi pertanian, diarahkan untuk meningkatkan produksi, mutu hasil pertanian yang berdaya saing tinggi guna mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani,” kata Abdul Majid ketika meninjau Brigade Alsintan UPT KPK dan UPJA Tani Makmur di Desa Simerejo Kab.Tuban Jawa Timur, Rabu (11/10/2017).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Abdul Majid menjelaskan, penerapan mekanisasie pertanian dapat menghasilkan percepatan peningkatan mutu pengelolaan tanah, peningkatan intensitas pertanaman (IP), efisiensi biaya produksi, penyelamatan kehilangan hasil, peningkatan mutu hasil, dan peningkatan pendapatan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Majid menambahkan, sepanjang tahun 2012 sampai 2017, bantuan alsintan pra-panen kepada petani di seluruh Indonesia sebanyak 314.188 unit, terdiri dari traktor roda dua, traktor roda empat, cultivator, pompa air, transplanter, dan hand sprayer.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara untuk alat pasca-panen berjumlah 41.816 unit, berupa combine harvester kecil, combine harvester sedang, combine harvester besar, dryer, power threseher, power thresher multiguna, corn sheller, corn combine harvester, dan rice miling unit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian tidak hanya memberikan bantuan alsintan, tapi juga rekruitmen SDM pengawas alsintan, penguat laboratorium uji mutu alsintan dan kemampuan sertifikasi alsintan oleh laboratorium atau unit yang terakreditasi di pusat dan daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Majid , strategi pemanfaatan alsintan dengan menggunakan Pola Brigade yang dialokasikan pada Kodim, dapat mengoptimalkan pemanfaatan Alsintan. Sebab, jumlah kelompok tani yang banyak dengan jumlah alsintan yang terbatas, melalui Brigade Alsintan, penggunaan alsintan dapat dikelilingkan pada kelompok-kelompok tani secara tertip dan dikawal oleh Babinsa dan penyuluh”, jelas Abdul Majid ketika mengajak beberapa wartawan melihat langsung pemanfaatan alsintan oleh petani di Tuban Jawa Timur, Rabu-Jum'at (11-13/10/2017).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun menurut Majid, bagi petani atau kelompok yang ingin menggunakan alsintan dapat mengambilnya atau meminjamnya langsung di tempat penyimpanan. Sedangkan untuk bahan bakar dan biaya operasionalnya ditanggung oleh yang menggunakan alsintan tersebut. “Ini polanya bukan sewa dan non komersil. Hanya saja biaya operasionalnya dibiayai oleh petani atau kelompo tani (Poktan)”, tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya ada pola kata Majid. Pada pola kedua ini alsintan dialokasikan kepada petani dan Poktan melalui Usaha Pelayanann Jasa Alsintan (UPJA).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelompok petani penerima bantuan alsintan harus membentuk UPJA yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Ini bertujuan untuk optimalisasi penggunaan alsintan. Dengan adanya UPJA Kelompoktani mendapat keuntungan usaha, baik di dalam maupun di luar kelompok tani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harapan kita UPJA ini bisa tumbuh dan berkembang menjadi pusat bisnis kelompok tani. Namun kenyataannya masih banyak kelompok tani, setelah menggarap lahan kelompoknya, alatnya dibersihkan, kemudian disimpan, tidak dikomersilkan ke kelompok yang lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Inilah tugas kita, bagaimana memberdayakan Kompok tani atau Gapoktan agar mampu mengelola alsintan secara bisnis melalui pembentukan UPJA”, katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk menumbuhkan dan mengembangkan UPJA, Menteri Pertanian tahun 2008 sudah menerbitkan Pedoman Menumbuhkan dan Mengembangkan UPJA melalui Permentan No. 25 Tahun 2008. Kemudian dilengkapi dengan Pedoman Pengelolaan Brigade Alsintan oleh Dinas Pertanian Daerah dan Kelompoktani/Gapoktan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Abdul Majid menje-laskan, indikator bahwa brigade tidak komersil yakni dari penggunaannya. “Untuk penggunaan alsintan dari brigade harus lebih murah biayanya dibanding dengan UPJA”, imbuhnya. (Aji)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Petani Muda Jambi Raup Rp20 Juta per Bulan, Brigade Pangan Kementan Jadi Langkah Strategis Regenerasi dan Swasembada

Petani Muda Jambi Raup Rp20 Juta per Bulan, Brigade Pangan Kementan Jadi Langkah Strategis Regenerasi dan Swasembada

Pilarpertanian – Program Brigade Pangan (BP) yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2023 terus menunjukkan dampak signifikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, khususnya generasi muda. Salah satu kisah sukses datang dari Awalludin Fajar (31), pemuda asal Desa Simpang Datuk, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Sebagai Ketua Brigade Simpang Datuk 3, Awalludin memimpin 15 […]

RI Punya 64 Balai Rahasia! Wamentan Sudaryono: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia

RI Punya 64 Balai Rahasia! Wamentan Sudaryono: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian melalui penguatan riset, inovasi, dan modernisasi. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Taman Sains Pertanian (TSP) Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar (BRMP TRI) di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Wamentan Sudaryono yang akrab […]

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Pilarpertanian – Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum BULOG per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 3,7 juta ton, menjadikannya angka tertinggi sepanjang sejarah bahkan sejak badan ini berdiri pada 1969. Bahkan dalam beberapa hari ke […]

Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN

Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN

Pilarpertanian – Sektor pertanian Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia diproyeksi menyentuh angka 34,6 juta ton, tumbuh 4,8% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah ini menempatkan Indonesia di atas negara-negara ASEAN lainnya dalam produksi beras. Di bawah Indonesia, Vietnam menempati urutan kedua dengan produksi beras sebesar […]

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bangga melihat kemajuan sektor pertanian di Desa Gunung Mulia, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, saat ini para petani di wilayah tersebut sudah menerapkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern dalam pengembangan sektor pertanian utamanya untuk produksi pangan. “Model pertanian yang kita lakukan […]

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Pilarpertanian – Sektor ketahanan pangan nasional kembali mencatatkan pencapaian luar biasa. Bertepatan dengan HUT Bulog ke-58, hingga 10 Mei 2025, Perum Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal—angka tertinggi dalam sejarah serapan Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog. Hal ini tentu menjadi kabar baik dan kado istimewa bagi bangsa Indonesia. Pencapaian ini menandai […]

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Pilarpertanian – Indonesia melesat menuju kemandirian pangan dengan langkah luar biasa. Per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tembus 3.701.006 ton, menandai rekor tertinggi sejak BULOG berdiri pada 1969. Sekejap setelah Presiden Prabowo Subianto mengucapkan “tidak ada lagi impor beras” pada awal 2025, impor benar-benar stop, menandai era baru ketahanan […]

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menerima kunjungan Anggota DPD RI asal Kalimantan Barat (Kalbar), sekaligus petinju dunia, Daud Yordan, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta pada Kamis (8/5/2025). Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya di Kalimantan Barat. Dalam suasana hangat, Daud Yordan yang […]

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi capaian luar biasa petani milenial asal Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abimayu, yang sukses mengelola pertanian modern dan meraup pendapatan hingga Rp 24 juta per bulan. Abimayu merupakan bagian dari Brigade Pangan yang dibentuk melalui program Petani Milenial sejak tahun 2023. “Kami terharu ada petani […]