Mentan Optimis Produksi Bawang Putih Dalam Negeri Naik
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Bersama Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto Saat Mengikuti Acara Sosialisasi Permentan 05 Tahun 2022 dan Aplikasi SIAP-RIPH yang Dilaksanakan di Kantor Pusat Ditjen Hortikultura.

Mentan Optimis Produksi Bawang Putih Dalam Negeri Naik

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menginisiasi aplikasi SIAP-RIPH atau Sistem Informasi Wajib Tanam dan Produksi Bawang Putih untuk Pelaku Usaha yang mendapat rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH). Dengan aplikasi ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimis mampu meningkatkan produksi bawang putih dalam negeri sekaligus memberikan pengawasan wajib tanam bagi importir.


“Dalam melaksanakan kebijakan, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dan memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk asosiasi dan pelaku usaha,” ucap Mentan Syahrul pada acara Sosialisasi Permentan 05 Tahun 2022 dan aplikasi SIAP-RIPH yang dilaksanakan di Kantor Pusat Ditjen Hortikultura, Kamis (9/6).


Mentan menambahkan adanya aplikasi SIAP-RIPH dinilai merupakan langkah tepat untuk saling membantu dan turut menjaga produksi dan produktivitas komoditas yang ada di dalam negeri.


“Kebijakan publik bisa efektif jika saling bertemu satu dan lainnya, sehingga masalah bisa terselesaikan,” ungkap Mentan SYL.



Mentan SYL melanjutkan, ada 2 (dua) cara untuk menjaga ketersediaan, yakni meningkatkan produksi/produktivitas dan membuka impor. Namun, Mentan SYL menyatakan, Kementan akan terus berupaya memenuhi kebutuhan pangan dengan produksi sendiri di dalam negeri.


“Seperti bawang putih misalnya. Kita tahu kalau bawang putih tumbuh baik di negara sub tropis. Namun, masih bisa juga tumbuh di pegunungan Indonesia dengan berbagai macam teknologi yang ada,” paparnya.


Dengan adanya Permentan 05 Tahun 2022 dan didukung oleh aplikasi SIAP-RIPH, Mentan SYL mengharapkan adanya upaya dari masyarakat Indonesia untuk menghasilkan pangannya sendiri dan tidak mengandalkan impor dari negara lain, termasuk bawang putih.


Menurut SYL, saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan dan krisis energi. Beberapa negara mengalami laju inflasi yang tinggi. Namun, tidak dengan Indonesia. Hal tersebut karena sektor pertanian Indonesia menjadi penyangga yang luar biasa dalam menekan laju inflasi, termasuk penyelamat pada saat pandemi.


“Tahun ini ekspor pertanian cukup signifikan, yakni mencapai 38,4 persen, termasuk dukungan dari buah dan tanaman hias yang selama ini dikelola dengan baik oleh Ditjen Hortikultura,” ujar Mentan SYL.


Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengatakan bahwa Permentan Nomor 05 Tahun 2022 tidak hanya sekedar pengawasan keamanan pangan tetapi juga sebagai perlindungan terhadap petani. Hal ini dikarenakan produk hortikultura yang akan diimpor harus memenuhi syarat dan kriteria sesuai standar mutu rakyat Indonesia serta memenuhi perlindungan tenaga kerja, terutama anak-anak.


“Filosofi RIPH tidak semata-mata hanya memenuhi Good Agricultural Practices saja, namun ada filosofi mendasar yang tidak hanya tentang analisis laboratorium,” ujar Prihasto.


Lebih lanjut, Prihasto menambahkan, khusus untuk bawang putih, sudah ada kewajiban tanam sejak tahun 2018, namun masih banyak kendala yang dihadapi, di antaranya terkait dengan risiko terjadinya tumpang tindih lokasi wajib tanam di lapangan.


“Pengajuan RIPH merupakan syarat mutlak bagi pelaku usaha impor bawang putih,” tegas Prihasto.


Langkah ini ditempuh Ditjen Hortikultura untuk memberikan kemudahan kepada para importir dalam melaksanakan komitmen penanaman bawang putih di dalam negeri, sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2019 dan Permentan Nomor 46 Tahun 2019 yang masih mensyaratkan bagi pelaku usaha yang mendapatkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH).


“Khususnya untuk bawang putih pelaku usaha diwajibkan menanam bawang putih di dalam negeri sekurang-kurangnya 5% dari volume pengajuan impornya,” ucap Prihasto.


Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari menyampaikan bahwa SIAP-RIPH adalah fitur komitmen wajib tanam yang menyatu dengan aplikasi sistem RIPH yang sudah berjalan. Tujuan fitur SIAP-RIPH adalah untuk mencegah terjadinya tumpang tindih penggunaan lahan wajib tanam bawang putih, mempertegas komitmen wajib tanam dan produksi oleh importir, serta mempermudah pengawasan, monitoring, dan evaluasi wajib tanam/produksi bawang putih.


“Untuk mendukung aplikasi SIAP-RIPH, Ditjen Hortikultura sudah menyiapkan lahan 7.208 hektar mencakup 503 kelompok tani yang terletak di Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Tegal, Banyuwangi, Lombok Timur, Sukabumi, Karanganyar dan Magelang, dan 12 penangkar benih yang tersebar di Temanggung, Malang, Kota Batu, Tegal, Magelang dan Lombok Timur” tutup Retno.


Untuk diketahui, dalam fitur SIAP-RIPH telah disiapkan data penangkar benih bawang putih yang siap mendukung penyediaan bawang putih. Saat ini sudah ada setidaknya 12 penangkar benih bawang putih, yaitu dari Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang Jawa Timur masing-masing 1 penangkar, serta di Jawa Tengah terdapat 4 penangkar dari Magelang, 3 penangkar dari Temanggung dan 1 penangkar dari Tegal.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP, Mentan Amran: Harga Harus Terkendali

Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP, Mentan Amran: Harga Harus Terkendali

Pilarpertanian – Pemerintah resmi menyalurkan 1,3 juta ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) untuk digelontorkan secara bertahap ke seluruh Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa langkah ini diambil guna menekan gejolak harga beras di masyarakat. “Hasil Rakortas adalah yang pertama kita melepas 360 ribu ton untuk bantuan sosial. Yang kedua […]

Usai Rakortas Pangan, Mentan : Pupuk ZA Sudah  Bisa di Gunakan Petani Tebu Plasma

Usai Rakortas Pangan, Mentan : Pupuk ZA Sudah Bisa di Gunakan Petani Tebu Plasma

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan kabar menggembirakan bagi petani tebu di seluruh Indonesia. Usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bidang pangan bersama sejumlah kementerian dan lembaga, pemerintah memutuskan bahwa pupuk ZA subsidi kini sudah dapat diberikan kepada petani tebu plasma. “Untuk petani tebu seluruh Indonesia, ZA sudah bisa diberikan. Itu pupuk subsidi. […]

Mentan Amran Kuliah Umum di Unsulbar: Generasi Muda Penentu Masa Depan Pertanian Indonesia

Mentan Amran Kuliah Umum di Unsulbar: Generasi Muda Penentu Masa Depan Pertanian Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa keberhasilan sektor pertanian masa depan sangat ditentukan oleh peran generasi muda. Hal tersebut ia sampaikan dalam kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa, dosen, dan pimpinan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Sabtu (19/7/2025). Dalam paparannya di kuliah umum yang mengangkat tema “Inovasi dan Teknologi dalam Meningkatkan Produktivitas […]

Mentan Tegaskan Produksi Jagung Nasional Surplus

Mentan Tegaskan Produksi Jagung Nasional Surplus

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa produksi jagung nasional dalam kondisi surplus dan sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini sekaligus menunjukkan kekuatan sektor pertanian Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya untuk komoditas jagung yang strategis. “Jagung Indonesia kuat. Produksinya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Ini adalah […]

Mas Dar Gandeng Petani Milenial Jateng Tembus Pasar Dunia, Ekspor Ubi dan Sayur Cuan Miliaran Rupiah

Mas Dar Gandeng Petani Milenial Jateng Tembus Pasar Dunia, Ekspor Ubi dan Sayur Cuan Miliaran Rupiah

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono resmi melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp1,335 miliar pada rangkaian kegiatan Pekan Agro Digital dan Inovasi (PADI) 2025. Ia menegaskan komitmen penuh pemerintah untuk mendukung ekspor melalui fasilitas akses pasar, pelatihan, dan lainnya. “Kita ingin menempatkan komoditas hortikultura, perkebunan, dan pertanian Indonesia menjadi juara dunia. Jawa Tengah selain […]

Mentan Amran Canangkan Majene Jadi “Kabupaten Bawang” di Sulawesi Barat, Pasok Kawasan Timur Indonesia

Mentan Amran Canangkan Majene Jadi “Kabupaten Bawang” di Sulawesi Barat, Pasok Kawasan Timur Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mencanangkan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sebagai calon sentra baru produksi bawang merah nasional. Dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Banggae, Sabtu (19/7/2025), Mentan Amran menyampaikan rencana visioner pengembangan kawasan hortikultura di Majene, menjadikannya sebagai Kabupaten Bawang di wilayah timur Indonesia. “Kita akan menjadikan (Majene) ini Kabupaten Bawang. Kita […]

Beras Food Station Cipinang Diperiksa di 5 Laboratorium Berbeda: Tidak Sesuai Standar Mutu dan Dijual di Atas HET

Beras Food Station Cipinang Diperiksa di 5 Laboratorium Berbeda: Tidak Sesuai Standar Mutu dan Dijual di Atas HET

Pilarpertanian – Menanggapi munculnya respons terkait temuan kualitas beras produksi PT Food Station Tjipinang Jaya, Kementerian Pertanian melalui Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Moch Arief Cahyono, menegaskan bahwa sampel beras dari Food Station telah diuji di lima laboratorium yang berbeda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sejumlah merek beras seperti Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra […]

Harga Lebih Terjangkau, Warga Apresiasi Gerakan Pangan Murah Beras SPHP

Harga Lebih Terjangkau, Warga Apresiasi Gerakan Pangan Murah Beras SPHP

Pilarpertanian – Upaya pemerintah menstabilkan harga beras melalui penyaluran beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Melalui Gerakan Pangan Murah Beras SPHP, warga dapat membeli beras dengan harga yang lebih terjangkau. Salah satunya disampaikan oleh Diah, ibu rumah tangga asal Pondok Labu. Ia mengungkapkan sangat terbantu dengan adanya beras SPHP. Dengan […]

Presiden Prabowo: Pelaku Kecurangan Beras adalah Vampir Ekonomi, Menikam Rakyat dari Belakang

Presiden Prabowo: Pelaku Kecurangan Beras adalah Vampir Ekonomi, Menikam Rakyat dari Belakang

Pilarpertanian – Presiden Prabowo Subianto, menyampaikan peringatan tegas terhadap para pelaku usaha yang terlibat dalam praktik curang di sektor pangan. Saat peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KMP) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Presiden menyebut para pelaku kecurangan beras sebagai pengkhianat bangsa dan vampir ekonomi yang merugikan rakyat demi keuntungan segelintir kelompok. Presiden Prabowo […]