Mentan SYL Panen Padi Aplikasi Biosaka di Blitar, Produktivitas 8,9 Ton
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Tengah) bersama Bupati Blitar, Rini Syarifah (Kiri) Melakukan Panen Padi Aplikasi Biosaka di Desa Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Mentan SYL Panen Padi Aplikasi Biosaka di Blitar, Produktivitas 8,9 Ton

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) terus membuktikan berlangsungnya panen padi dalam negeri di akhir tahun sehingga ketersediaan beras 2022 melimpah. Kali ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Bupati Blitar, Rini Syarifah melakukan panen padi aplikasi Biosaka di Desa Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar seluas 57 ha dengan produktivitas 8,9 ton per hektar (ha) gabah kering panen (GKP), Kamis (10/11/2022).


“Saya hadir di Blitar ini untuk mengatakan bahwa mau ada climate change dan tantangan apapun ke depan, tapi pertanian kita tetap terjaga berkat pertanian Blitar yang hebat. Kita tinggal butuh kerja keras memitigasi alam dan pupuk mengalami kelangkaan di dunia. Makanya kita bersyukur memiliki aplikasi Biosaka sehingga tidak bergantung pada pupuk kimia,” demikian dikatakan Mentan SYL pada acara panen padi tersebut.


Ia menjelaskan Biosaka adalah Bio artinya tumbuhan dan Saka singkatan dari selamatkan alam kembali ke alam. Biosaka itu bukan pupuk, tapi merupakan campuran pupuk yang dibuat dari ramuan diremes manual tangan dari bahan minimal 5 jenis rumput/daun yang sehat sempurna di sawah yang dicampur air, tanpa campuran apapun hingga menjadi ramuan homogen, harmoni dan koheren lalu disemprot ke tanaman dan sisanya bisa disimpan hingga 5 tahun.


“Hari ini saya diajarkan petani Blitar membuat Biosaka. Bahannya dari rumput sekitar dan produksi padi di Blitar mencapai 9 ton per hektar menggunakan Biosaka. Penggunaan Biosaka ini bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia di atas 50 persen. Ini bisa dikerjakan oleh siapa saja, termasuk ibu-ibu tani,” terangnya.



“Penggunaan Biosaka ini sangat cocok sekali di Pulau Jawa yang unsur haranya sudah bertahun-tahun diendapkan bahan kimia. Dengan Biosaka, kesuburan tanah bisa dikembalikan,” imbuh SYL.


Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan Biosaka itu bukan pupuk, bukan pestisida, tetapi elisitor yang berperan sebagai signaling bagi tanaman tumbuh dan berproduksi lebih bagus, hemat pupuk kimia sintetis, meminimalisir hama penyakit, lahan menjadi lebih subur.
Pengaplikasian Biosaka di Blitar dimulai tahun 2019 oleh Anshar, petani muda penggagas asli Blitar yang sampai saat ini sudah mencapai 12.000 ha di 22 kecamatan dan mulai menyebar ke daerah lain di Indonesia.


“Satu genggam rumput diremes dicampur dengan air 5 liter cukup untuk menyemprot 3 sampai 4 hektar semusim untuk padi, jagung kedelai singkong sorgum, ubi, kacang, sayuran buah dan lainnya sangat efisien. Ramuan biosaka efektif dalam area wilayah setempat dan terjauh radius 20 kilo meter, tidak efektif diaplikasikan di wilayah lain karena pengenalan agroekosistem,” jelasnya.


Sementara itu, Bupati Blitar, Rini Syarifah mengatakan beras di Blitar mengalami surplus 64 ribu per tahun. Untuk menjaga ketersediaan beras surplus, perlu peningkatan prasarana dan sarana pertanian, salah satu permasalahanya adalah kurangnya alokasi pupuk bersubsidi sehingga diperlukan inovasi dengan menggunakan pupuk organik yang murah, efisien dan mudah diaplikasikan petani.


“Karena itu, kami apresiasi dukungan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong aplikasi Biosaka yang dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen. Untuk itu, saya menyambut baik inovasi ini dan berharap dapat diterapkan di semua lahan pertanian,” ujarnya.


Perlu diketahui, pada acara ini Mentan SYL bersama Bupati Blitar dan 500 petani Blitar serta petani di daerah lainnya secara virtual melakukan praktek pembuatan Biosaka. Selain di Blitar, aplikasi Biosaka sudah dikaji dan demplot ujicoba di Blora, Sragen, Klaten Grobogan, Jatisari dan daerah lainnya dengan hasil yang bagus oleh Tim Perguruan Tinggi dan Kementerian Pertanian.


Manfaat ramuan Biosaka yakni biaya nol rupiah, gratis buatan sendiri, tidak ada risiko kerugian bagi petani, dan menghemat biaya pupuk kimia 50 sampai 90%, sehingga petani normal pakai pupuk biasanya Rp 3 juta/ha/musim menjadi cukup Rp 0,3 hingga 1,5 juta/ ha/ musim serta meminimalisir atau mengurangi serangan hama penyakit dan lahan pun menjadi subur sehingga produksi lebih bagus.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Pilarpertanian – Kondisi cuaca yang memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, dapat memicu munculnya serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa wilayah. Salah satunya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang belum lama dilaporkan pertanaman padinya terserang hama wereng batang coklat (WBC). Menyadari kondisi ini, para petani yang tergabung dalam […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]