Menuju Indonesia Feed The World 2045, Kementan Fokus Pertanian Ramah Lingkungan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Teknis Sosialisasi dan Daring Propaktani Menuju Indonesia Feed The World 2045 Secara Daring.

Menuju Indonesia Feed The World 2045, Kementan Fokus Pertanian Ramah Lingkungan

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani Episode 936, pada dengan mengangkat tema “Menuju Indonesia Feed The World 2045” pada hari Selasa (13/6/2023). Hal ini untuk memperkuat upaya Indonesia sebagai membangun lumbung pangan dunia sehingga menghadapi tantangan global, ketahanan pangan Indonesia kuat dan bahkan mampu mencukupi kebutuhan dunia.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, menuturkan seratus tahun Indonesia merdeka pada 2045 bisa menjadi lumbung pangan dunia. Untuk menuju lumbung pangan dunia, maka diharapkan upaya yang dilakukan saat ini bisa berlanjut terus setiap lima tahun hingga tahun 2045 dan terwujudnya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Strategi mencapai Indonesia Feed the World 2045 supaya fokus pada inovasi teknologi ramah lingkungan seperti organik, Biosaka dan pembaharuan berbasis IPTEK, didukung kapasitas SDM yang kuat, kelembagaan petani, penguatan hulu hingga hilirisasi hingga pasar, konsep efisiensi biaya dan ramah lingkungan, semuanya dikemas ke dalam sistem bioindustri dan dirancang berkelanjutan.


“Selain terwujudnya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, juga terwujudnya tanah nusantara yang harmoni, maka seluruh produk pertanian menjadi produk yang baik dan berkualitas” kata Suwandi dalam BTS Propaktani tersebut.


Lebih lanjut Suwandi mengatakan salah satu referensi dalam mewujudkan cita-cita luhur Indonesia Feed the World 2045 sudah tertuang dalam buku strategi induk pembangunan pertanian agribisnis dan bioindustri 2014-2045. Pun tertuang dalam buku yang baru dirilis berjudul Elisitor Nuswantara Biosaka.



“Terobosan baru ini yakni Buku Biosaka menguraikan teknologi ramah lingkungan dan berbasis quatum akan berkembang di masyarakat petani nantinya karena lebih efisien dan produknya lebih bagus,” paparnya.


Wakil Ketua Umum HA PSL IPB, R.S. Suroyo mengatakan harus optimis pada ulang tahun Indonesia yang ke seratus tahun yaitu Indonesia benar-benar bisa menjadi lumbung pangan dunia. Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tentunya dengan kontribusi dan dukungan dari banyak pihak.


“Semua pihak harus bahu membahu untuk Indonesia menuju lumbung pangan dunia pada tahun 2045,” ucapnya.


Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Pemuda Tani Indonesia, Bayu Dwi Apri menyebutkan kondisi existing pertanian di Indonesia saat ini petani umumnya telah menjalankan usahanya dalam waktu yang cukup lama dan melakukannya secara berulang. Kegiatan bertani bertujuan pada meminimumkan resiko bukan untuk memaksimalkan keuntungan.


“Petani bukan sepenuhnya bertindak sebagai businessman, melainkan lebih sebagai kepala rumah tangga. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah perubahan Iklim, alih fungsi lahan dan regenerasi petani,” katanya.


“Inovasi teknologi dibutuhkan untuk menjadi solusi terutama dalam permasalahan perubahan iklim, alih fungsi lahan dan regenerasi petani. Pemanfaatan lahan akan menjadi krusial ke depan dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Pertanian ke depan adalah pertanian yang berbasis kawasan dengan pemanfaatan teknologi serta kolaborasi antar stakeholder dari hulu sampai hilir,” pinta Bayu.


Ignatius Egan Jonatan selaku Head of Product Edufarmers International menjelaskan dunia sedang berhadapan dengan tiga situasi pangan kritis yang datang dalam waktu yang bersamaan. Yaitu pandemi covid 19, perang di Ukraina semakin menghambat rantai pasokan makanan yang menyebabkan naiknya harga gandum, pupuk dan energi serta perubahan iklim juga turut mempersulit produksi pangan.


Implementasi teknologi, sambungnya, menjadi kunci dalam membuka potensi agrikultur dan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Ada bermacam-macam teknologi pertanian yang dapat diterapkan oleh petani Indonesia untuk meningkatkan hasil produksi.


“Diantaranya alat dan mesin pendukung budidaya pertanian, teknologi benih unggul, teknologi dan sistem, pemanfaatan saprotan kimiawi, pemanfaatan saprotan organik, alat dan mesin pendukung panen dan pasca-panen serta teknologi industri 4.0,” papar Ignatius.


Selanjutnya, Ecologica Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan (PSL) IPB, Ratnawaty Fadilah menegaskan menuju Indonesia Feed the World 2045 bukan hanya tentang memastikan pasokan pangan yang cukup dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga melibatkan aspek keberlanjutan, keadilan sosial dan kesejahteraan ekonomi. Untuk mencapai Indonesia Feed the World 2045, diperlukan penguatan kapasitas masyarakat terkait pertanian berkelanjutan, kebijakan pengelolaan pertanian berkelanjutan dan upaya kolaboratif dari pemerintah, petani, nelayan, pelaku usaha, masyarakat sipil, univeritas dan pemangku kepentingan lainnya.


“Strategi yang holistik dan berkelanjutan perlu diadopsi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan membangun sistem pangan yang kuat, berkelanjutan dan inklusif,” tegasnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]