Mini Expo Anggrek: Kolaborasi dan Edukasi di Industri Florikultura Jawa Barat

Mini Expo Anggrek: Kolaborasi dan Edukasi di Industri Florikultura Jawa Barat
Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman Saat Menghadiri Mini Expo Anggrek dan Pencintanya di Sekretariat DPD PAI Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat.

Pilarpertanian - Dalam rangka memperingati Perhimpunan Anggrek Indonesia ke-67, Dewan Pengurus Daerah Pencinta Anggrek Indonesia (DPD PAI) Jawa Barat menyelenggarakan Mini Expo Anggrek dan Pencintanya dengan tema “Bersama Membangun Silaturahmi, Kolaborasi dan Sinergitas untuk mendukung Peranggrekan Jabar Juara.” Acara yang berlangsung pada 18 – 21 November 2023 di Sekretariat DPD PAI Jabar, wilayah Cigadung Kota Bandung, merupakan upaya memperkuat hubungan antar komunitas anggrek dan mendukung industri anggrek di Jawa Barat.

Romlah, Ketua DPD PAI Jabar, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperkuat jaringan antar komunitas anggrek, tetapi juga bertujuan sebagai wadah edukasi dalam pengembangan industri perbenihan dan budidaya anggrek.

“Mini Expo Anggrek ini menyuguhkan beragam acara, termasuk pameran kontes anggrek, lomba batik lukis anggrek, bursa florikultura, talkshow, edukasi pengembangan anggrek, dan lelang florikultura. Kami berharap, hal ini dapat meningkatkan pendapatan petani serta ekonomi di wilayah tersebut,” ujar Romlah.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman mengungkapkan bahwa budidaya anggrek memiliki prospek bisnis yang menguntungkan karena tidak memerlukan lahan yang luas. Potensi bisnis anggrek sangat luas, mulai dari penjualan benih, seedling, hingga tanaman dewasa, baik dalam bentuk bunga potong maupun rangkaian bunga anggrek.

“Produksi anggrek secara nasional mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2022, produksi anggrek mencapai 14.699.959 tangkai, naik 25% dari tahun 2020. Hal ini disebabkan segmentasi pasar yang baik dan harga yang relatif stabil,” terang Liferdi.

Dalam konteks pelestarian, Dedek Setia Santoso, seorang breeder anggrek berpengalaman, menekankan bahwa anggrek merupakan kekayaan plasma nutfah yang harus dilestarikan.

“Pameran dan pelatihan ini sebagai kunci penting untuk menjaga eksistensi anggrek nusantara. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi krusial dalam mendukung kebijakan pengembangan Kampung Flori oleh Kementerian Pertanian,” kata Dedek.

Dedek mendorong agar penangkar, pecinta dan kolektor anggrek aktif meningkatkan kualitas sumber daya manusia, demi mendukung kebijakan pemerintah dan perkembangan industri anggrek di Indonesia.(PW)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan