ODICOFF Turki Gaet Puluhan Buyer Lakukan Kontrak Kerja Sama Perdagangan, Capai Rp 115 Miliar Lebih

ODICOFF Turki Gaet Puluhan Buyer Lakukan Kontrak Kerja Sama Perdagangan, Capai Rp 115 Miliar Lebih
Foto : Kegiatan One Day with Indonesia Coffee, Fruits, and Floriculture di Turki.

Pilarpertanian - Turki menjadi negara yang juga disambangi Tim DELRI Kementerian Pertanian melaksanakan One Day with Indonesian Coffee Fruits Floriculture (ODICOFF). Kegiatan Kementerian Pertanian ini sebagai wadah mempertemukan eksportir Indonesia dengan buyer dan wholesaler. Mengikutsertakan 12 pelaku usaha/produsen/eksportir Indonesia, pada gelaran tersebut memamerkan berbagai produk seperti kopi, rempah, olahan buah, dan pangan.

Hasilnya telah ditandatangani 20 kontrak perdagangan yakni 6 bentuk MoU dan 14 dalam bentuk Letter of Intent. Komoditas yang menjadi bagian kerja sama ini diantaranya kopi, beras premium, rempah, pupuk organik, black garlic dan produk pertanian lainnya. Beberapa MoU bahkan sudah menyebutkan volume dengan total 2.494 ton produk pertanian dan nilai sekitar Rp 115 Miliar.

Konsul Jenderal RI di Turki, Imam As’ari dalam kesempatan tersebut menyebutkan pihaknya memfasilitasi dan mendukung penuh penyelenggaraan Odicoff. “Ajang pameran ini dalam rangka meningkatkan produk pertanian Indonesia. Konsepnya membangun bisnis matching untuk pemahaman lebih akan produk kita,” sebut Imam.

Menurut Imam, kegiatan kali ini merupakan pencapaian luar biasa walaupun hanya sehari namun hasilnya sangat memuaskan dengan melibatkan lebih dari 50 importir. “Sekali lagi hari ini kita tidak hanya memamerkan produk saja namun kita memperkuat business matching,” tandas Imam.

Sementara itu Ilhan Erdal, Ketua Forum Kerja Sama Bisnis Indonesia Turki menyebutkan Turki adalah pangsa pasar potensial. Ia berharap Konjen RI dan MUSIAD mendukung investasi Indonesia dan Turki.

“Ada persamaan kultur Turki dan Asia maka perlu kita bangun relasi yang baik, kita bangun bersama. Sebelum mengembangkan pasar harus tahu dulu orangnya, maka dengan bisnis matching ini kita bisa saling mengenal,” ujarnya.

Hal sama disampaikan Neslihan Alper, Border Control of Plant and Plant Product Department Head. Ia sangat antusias pada produk-produk Indonesia yang sangat bervariasi. “Yang kita inginkan hari ini adalah bisa membangun pasar, dan hari ini saya lihat produk yang luar biasa dari Indonesia bisa jadi trigger ke depan. Dan saya berharap bisa menjadi peluang baik ke depan,” tandasnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi selaku Ketua Tim DELRI Kementan mengucapkan apresiasi atas dukungan Konjen RI di Turki untuk membuka peluang pasar masuknya produk Indonesia ke Turki. “Hari ini pertemuan bisnis matching membahas hal-hal teknis. Hal menarik ada juga tawaran untuk investasi di Indonesia. Kita sama-sama bersinergi dengan baik untuk memperluas jenis dan volume pasar ekspor Indonesia,” sebutnya.

Neraca perdagangan pertanian Indonesia dengan Turki pada tahun 2020 mengalami surplus bagi Indonesia senilai Rp 5,1 Triliun. Ekspor pertanian Indonesia ke Turki pada tahun 2020 mencapai Rp 5,8 Triliun dengan komoditas ekspor utama yaitu kelapa sawit, karet, kelapa dan kakao.

Sementara Impor Indonesia dari Turki pada tahun 2020 senilai Rp 689 Miliar yang meliputi produk-produk utama seperti tembakau, gandum/meslin, obat hewan, kulit dan jangat.

Sebelumnya tim DELRI bertemu dengan anggota MUSIAD dan beberapa produk Indonesia terutama kopi, herbal dan buah-buahan menjadi produk yang paling banyak diminati. Dan Indonesia membuka peluang investasi sebagai bagian kerja sama perdagangan pertanian.(PW)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan