Pahami Arti Swasembada dan Lihat Capaian Terkini
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pahami Arti Swasembada dan Lihat Capaian Terkini

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang Sugiharto menekankan akan perlunya memperjelas lagi mengenai arti swasembada pangan sehingga tidak simpang-siur. Pasalnya, masih banyak pihak yang belum memahami arti swasembada termasuk Prof Dwi Andreas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bambang menyebutkan berdasarkan ketetapan Lembaga Pertanian dan Pangan Dunia, Food And Agriculture (FAO) 1984, suatu negara dikatakan swasembada pangan jika produksinya mencapai 90 persen dari kebutuhan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ingat pada tahun 1984, dengan penduduk 164 juta jiwa dan kebutuhan beras 21 juta ton, saat itu Indonesia mendapat penghargaan dari FAO karena berhasil meraih swasembada pangan, meskipun saat itu ada impor beras sebanyak 414,3 ribu ton,” demikian jelas Bambang di Jakarta, Minggu (17/2).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Karenanya, sambung Bambang, penting untuk membandingkan swasembada beras 1984 dengan capaian saat ini. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2018 sebanyak 264 juta jiwa membutuhkan beras 30 juta ton dan sudah dipenuhi dari produksi dalam negeri, bahkan data BPS menyebutkan pada 2018 terjadi surplus beras 2,8 juta ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini artinya 2018 swasembada beras kita lebih mantap, surplus beras 2,8 juta ton,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Bambang, capaian swasembada ini terkonfirmasi dengan data sebelumnya, yakni Indonesia tidak impor beras medium sejak 2016-2017. Impor beras pada awal 2016 merupakan limpahan dari impor 2015. Bahkan berbagai program pembangunan pertanian, antisipasi dini dan mitigasi iklim, Indonesia berhasil melewati iklim ekstrim El Nino 2015 dan La Nina 2016 secara berurutan yang merupakan fenomena iklim terberat sepanjang 71 tahun terakhir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selanjutnya pada tahun 2018 realisasi impor beras 1,7 juta ton digunakan untuk berjaga-jaga, buktinya stock beras BULOG hingga akhir 2018 sebanyak 2,2 juta ton belum digunakan,” terang Bambang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kemudian, sebut Bambang, kemampuan cadangan beras pada 2019 siap mencukupi lebih dari 8 bulan ke depan. Yakni stock beras di Bulog tersedia 2,2 juta ton, stock di masyarakat 8 hingga 9 juta ton, pertanaman padi di lapang sampai Maret 2019 sebanyak 3,8 juta hektare setara dengan 10 juta ton beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ke depan, kemampuan mempertahankan swasembada ini tetap dijaga dan bahkan siap ekspor, seiring dengan semakin kokohnya infrastruktur pertanian yang telah dibangun selama empat tahun terakhir,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mekanisasi besar-besaran alat dan mesin pertanian (alsintan) mencapai 423.197 unit, naik 1.526 persen dari 2013, rehabilitasi jaringan irigasi 3,58 juta hektar naik 331 persen dari 2013, dibangun 10.340 embung, damparit, longstorage dan 49 bendungan baru. Dalam proses sedang dibangun 19.660 embung dan 16 bendungan baru, bahkan kini dibangun 500 ribu hektare sawah dari lahan rawa dan akan bertahap hingga 10 juta hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selanjutnya berkaitan dengan jagung, dulu 2015 impor 3,5 juta ton setara Rp 10 triliun, terus impor jagung untuk pakan menurun dan 2017 tidak ada impor. Tahun 2018, malah surplus, karena impor jagung untuk pakan hanya 99 ribu ton, dan ekspor lebih dari 341 ribu ton. Impor gandum untuk pangan tidak ada hubungannya dengan untuk pakan,” jelas Bambang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bambang membeberkan capaian utama kebijakan pembangunan 2014 hingga 2018 antara lain, pertama, inflasi bahan makanan/pangan menurun tajam dari 10,57 persen pada tahun 2014 menjadi 1,26 persen pada 2017. Kedua, ekspor produk pertanian 2016-2017 meningkat 24,5 persen yakni sebesar Rp 375 triliun pada 2016 menjadi Rp 442 triliun pada 2017.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketiga, lanjutnya, PDB Pertanian meningkat 42,5 persen yaitu sebesar Rp 995 triliun pada 2013 menjadi Rp 1.417 triliun pada 2018. Keempat, kesejahteraan petani membaik yang dilihat dari Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) meningkat 5,45 persen yaitu sebesar 106,05 pada 2014 menjadi 111,83 pada 2018 dan Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat dari 102,03 pada 2014 menjadi 102,46 pada 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelima, penduduk miskin di pedesaan menurun 10,87 persen yaitu penduduk miskin 17,74 juta jiwa pada 2013 turun menjadi 15,81 juta jiwa pada 2018. Dan keenam, pemberantasan Mafia Pangan 782 kasus, 409 tersangka, dan memblacklist 15 importir nakal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ya agar pengamat termasuk Prof Andreas berhati-hati komentar bila tidak mengerti capaian pertanian, jangan menyampaikan penyesatan informasi,” bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bila mereka ingin menjadi Menteri ya bersabar saja nunggu giliran. Karena nafsu ingin menjadi menteri, ya jangan mendown grade capaian yang ada saat ini. Faktanya pangan kita saat ini aman dan semakin baik,” tandas Bambang.(OBN)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Operasi Pasar di Palembang, Ramadan Tenang Menyenangkan

Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Operasi Pasar di Palembang, Ramadan Tenang Menyenangkan

Pilarpertanian – Pemerintah terus bergerak cepat memastikan harga pangan tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono turun langsung ke Palembang untuk mengawal operasi pasar pangan murah yang digelar di Kantor Pos Palembang, Sumatera Selatan. Dalam operasi pasar ini, berbagai bahan pokok dijual dengan harga di […]

DPR Apresiasi Produksi Beras Kuartal I/2025 Tertinggi Dalam 7 Tahun Terakhir

DPR Apresiasi Produksi Beras Kuartal I/2025 Tertinggi Dalam 7 Tahun Terakhir

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo mengapresiasi berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi beras dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, berdasarkan angka sementara BPS produksi kuartal I (Januari – April) tahun ini merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, yaitu 13,95 juta ton beras. “Saya mengapresiasi berbagai program nyata pemerintah sehingga […]

Mentan Amran Tegaskan Pemerintah Jamin Harga Pangan Tetap Stabil

Mentan Amran Tegaskan Pemerintah Jamin Harga Pangan Tetap Stabil

Pilarpertanian – Pemerintah terus menggencarkan upaya stabilisasi harga pangan menjelang Lebaran. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah akan membuka 4.800 gerai pangan di seluruh Indonesia guna menekan harga kebutuhan pokok. Gerai-gerai tersebut akan dikelola bersama oleh sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) dan kementerian terkait, termasuk RNI, Bulog, PPI, PT Pos, dan […]

Wamentan Sudaryono Ajak Kadin Perkuat Industri Peternakan untuk Kemandirian Pangan

Wamentan Sudaryono Ajak Kadin Perkuat Industri Peternakan untuk Kemandirian Pangan

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk memperkuat kolaborasi dengan peternak ayam petelur dan sapi pedaging dalam rangka mempercepat tercapainya kemandirian daging di Indonesia. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan bahwa peran organisasi pengusaha seperti KADIN sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap […]

Wamentan Sudaryono:  Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Wamentan Sudaryono: Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya peran penyuluh pertanian dalam upaya percepatan swasembada pangan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Penyerapan Gabah serta Sosialisasi Inpres Pendayagunaan Penyuluh Pertanian di Ballroom Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang, yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 penyuluh pertanian. Menurut Wamentan Sudaryono atau […]

Champion Kementan Gerakkan Aksi Stabilkan Harga Cabai di Lombok

Champion Kementan Gerakkan Aksi Stabilkan Harga Cabai di Lombok

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bergerak cepat dalam merespons gejolak harga cabai di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Champion cabai Kabupaten Lombok Timur, Haji Subhan, bersama para petani mitra yang tergabung dalam Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) menggelar aksi stabilisasi harga dengan menghadirkan cabai langsung dari petani. “Sebagaimana penugasan dari Ditjen Hortikultura, […]

Kementan Pastikan Pasokan Cabai di NTB Kembali Normal

Kementan Pastikan Pasokan Cabai di NTB Kembali Normal

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan cabai di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali normal setelah sempat berkurang akibat libur panen awal Ramadan dan faktor cuaca. Dengan pulihnya pasokan, harga cabai rawit merah di pasaran diperkirakan segera stabil. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri, menegaskan bahwa produksi cabai secara keseluruhan dalam kondisi […]

Jadwal Pemutakhiran Data e-RDKK Diumumkan, Jangan Sampai Terlewat

Jadwal Pemutakhiran Data e-RDKK Diumumkan, Jangan Sampai Terlewat

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen memperbaiki tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi serta meningkatkan akses petani terhadapnya. Salah satu langkah terbaru adalah pemutakhiran data penerima pupuk bersubsidi melalui sistem e-RDKK, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 04 Tahun 2025 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor […]

Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional

Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Sumatera Selatan (Sumsel) masuk dalam tiga besar provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia. Target ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Penyerapan Gabah serta Sosialisasi Inpres Pendayagunaan Penyuluh Pertanian untuk Mendukung Percepatan Swasembada Pangan, yang dihadiri oleh 2.000 penyuluh pertanian di Sumatera Selatan. “Dulu […]