Pameling, Alpukat Unggulan Baru yang Prospektif
Foto : Alpukat Pameling asal Kabupaten Malang yang Siap Menjadi Unggulan Baru dan Berpontensi Ekspor

Pameling, Alpukat Unggulan Baru yang Prospektif

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kabupaten Malang memang terkenal dengan Apel Manalagi, Apel Rome Beauty, Apel Anna, dan Jeruk Keprok Batu 55. Namun ternyata tidak hanya itu, Bumi Arema ini menyimpan buah unggulan lain yaitu Alpukat Pameling.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dulu, buah asli dari Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang ini dinamai Alpukat Arjuno, yang kemudian oleh Bupati Malang diberi nama Pameling. Nama ini menunjukkan harapan warga, agar setiap orang yang telah melihat dan mencicipi kelezatannya akan terus mengingatnya (ter-eling-eling dalam bahasa Jawa).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu anggota Kelompok Tani Karya Makmur 2 Desa Wonorejo, Sunyoto mengatakan bahwa alpukat ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan alpukat kebanyakan di Kabupaten Malang. Ukuran buah ini tergolong jumbo, mulai dari 600 gram hingga 2 kg buahnya dengan bentuk buah agak lonjong.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Daging buahnya tebal, berwarna kuning mentega dan bijinya relatif kecil. Selain itu, tanaman ini memiliki produktivitas tinggi mencapai 150-200 kg/pohon dan termasuk tanaman yang genjah karena pada umur 2 tahun sudah mulai belajar berbuah. Soal rasa jangan ditanya, pulennya juara dan siap diadu dengan alpukat unggulan lainnya,” terang Sunyoto penuh semangat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keunggulan lain yang dimiliki buah ini adalah berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Tanaman ini seakan tidak pernah berhenti berbuah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam satu pohon ada cabang yang sudah berbuah, ada yang berbuah kecil, bahkan ada yang masih berbunga,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Deretan keunggulannya tersebut, mengantarkan buah ini sebagai juara II kontes buah unggulan nasional yang diselenggarakan dalam rangka PENAS di Aceh pada 2017 yang lalu. Kemudian pada 2019 alpukat Varietas Pameling ini resmi didaftarkan dan dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai alpukat unggulan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sunyoto mengaku harga pada panen raya adalah Rp 30 ribu/kg, sedangkan pada saat panennya sedikit harganya mencapai Rp 50-60 rb/kg. Harga buah ini sangat bagus dan menguntungkan bagi petani. Saat ini pemasaran alpukat Pameling baru mencapai daerah Jawa Timur saja dan sudah masuk ke pasar-pasar premium.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami berharap Alpukat Pameling ini dapat dinikmati oleh konsumen di seluruh Indonesia bahkan di ekspor ke luar negeri. Beberapa waktu lalu sudah ada calon pembeli dari Jerman dan Swiss yang ke sini dan mencicipi dan respon mereka sangat positif,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bak gayung bersambut, harapan Sunyoto mewakili petani ditangkap oleh pemerintah pusat. Pada 2020, Ditjen Hortikultura berencana akan mengalokasikan pengembangan kawasan di Kabupaten Malang seluas 100 hektare. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto pada saat ditemui mengungkapkan bahwa alpukat merupakan salah satu komoditas buah berpotensi ekspor. Komoditas ini didorong untuk dapat menembus pasar ekspor karena tinggi permintaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirjen yang biasa dipanggil Anton ini menjelaskan, angka BPS menunjukkan bahwa ekspor alpukat pada 2018 kurang lebih 200 ton dengan nilai Rp 2,4 miliar dan pada 2019 sampai dengan bulan November mengalami peningkatan menjadi lebih dari 230 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami fokus mengembangkan komoditas hortikultura yang berpotensi ekspor karena sejalan dengan program yang digaungkan oleh Menteri Pertanian, yaitu GRATIEKS (Gerakan Peningkatan Ekspor Tiga Kali Lipat) dan alpukat salah satunya. Untuk 2020, kami pilih daerah Jawa Timur dulu sebagai percontohan,” terang Anton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain pengembangan kawasan, tambah Anton, akan juga didukung untuk off farm yaitu fasilitasi pasca panen hingga pemasarannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Besar harapan kami untuk Alpukat Pameling dapat dikembangkan secara luas dan dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan keluar negeri. Kami akan fokus untuk peningkatan produksi dan mutu yang tujuannya adalah ekspor-ekspor dan ekspor terus,” tutup Anton optimistis. (bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp 410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp 410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Pilarpertanian – Kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ke Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada 27 Mei disambut antusias oleh masyarakat Sulsel. Kehadiran para petani, penyuluh, Babinsa, Babinkamtib, bupati/walikota se-Sulsel, dan masyarakat umum menambah kemeriahan acara. Dalam kunjungan ini, Mentan Amran tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga menyerahkan paket bantuan pertanian pasca-banjir dan […]

Kementan Siap Latih Jutaan Petani dan Penyuluh Antisipasi Darurat Pangan

Kementan Siap Latih Jutaan Petani dan Penyuluh Antisipasi Darurat Pangan

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) melatih jutaan petani dan penyuluh untuk mengantisipasi darurat pangan nasional. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, prioritas pemerintah saat ini adalah menggenjot produksi padi dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia. “Kalau krisis energi mungkin kita masih bisa bergerak, […]

Wujudkan Swasembada Pangan, Mentan Amran Gandeng Perhimpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia

Wujudkan Swasembada Pangan, Mentan Amran Gandeng Perhimpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak para alumni perguruan tinggi negeri se-Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) untuk turut berperan serta dalam mewujudkan swasembada pangan. Kontribusi nyata yang diharapkan adalah meningkatkan produksi hingga dapat mendorong ekspor hasil pertanian yang lebih pesat. Amran menyebutkan Himpuni terdiri dari putra-putri […]

Pilotting Mis Koltitrace Siap Membangun Ketertelusuran Data HDDAP Di Kabupaten Sumedang

Pilotting Mis Koltitrace Siap Membangun Ketertelusuran Data HDDAP Di Kabupaten Sumedang

Pilarpertanian – Direktorat Jenderal Hortikultura siap melaksanakan Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) pada tahun 2024 hingga 2028 dengan konsep digitalisasi yang dikenal dengan sistem MIS KoltiTrace. MIS Koltitrace sendiri adalah aplikasi yang di dalamnya berisi informasi produsen dan bisnis serta event manajemennya. Sistem ini akan diimplementasikan pada 13 kabupaten di lokasi HDDAP. Sebagai langkah […]

Lepas Ekspor Jagung Gorontalo ke Filipina, Mentan Harapkan Petani Sejahtera

Lepas Ekspor Jagung Gorontalo ke Filipina, Mentan Harapkan Petani Sejahtera

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina. Selain itu, Mentan juga mengirim jagung untuk pasar domestik di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam meningkatkan volume ekspor dan juga meningkatkan produktivitas jagung di Provinsi Gorontalo. “Ini luar biasa karena 5 bulan lalu […]

Direktorat Jenderal Hortikultura Bersama Petani Menemukan Teknologi Melawan Hama pada Buah Mangga

Direktorat Jenderal Hortikultura Bersama Petani Menemukan Teknologi Melawan Hama pada Buah Mangga

Pilarpertanian – Hama lalat buah menjadi salah satu masalah terbesar bagi petani mangga. Pasalnya, tanaman mangga memang cukup rentan diserang oleh hama lalat buah. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura memperkenalkan teknologi baru Methyl Eugenol (ME) Block kepada petani mangga di Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik yang mampu menjadi jawaban untuk menghadapi masalah hama lalat […]

Kementan Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian Dengan CNRRI, Lembaga Riset Terbesar Di China

Kementan Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian Dengan CNRRI, Lembaga Riset Terbesar Di China

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan penting ke China National Rice Research Institute (CNRRI), lembaga riset padi terbesar di China yang berdiri sejak tahun 1981. Kunjungan ini menandai langkah awal kerja sama strategis dalam teknologi pertanian antara Indonesia dan China. CNRRI dikenal sebagai pusat riset terkemuka yang memainkan peran kunci […]

Proyek HDDAP sebagai Langkah Penting Mendukung Pertanian Berkelanjutan dan Pengembangan Ekonomi Lokal

Proyek HDDAP sebagai Langkah Penting Mendukung Pertanian Berkelanjutan dan Pengembangan Ekonomi Lokal

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura saat ini tengah melaksanakan Proyek Pengembangan Hortikultura di Lahan Kering atau dikenal dengan Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) di 13 kabupaten dari 7 provinsi di Indonesia. HDDAP mengangkat konsep digitalisasi yang diberi nama sistem “MIS-KoltiTrace”. Sistem ini akan diimplementasikan pada seluruh kabupaten yang menjadi lokasi […]

Kendalikan Lalat Buah pada Tanaman Mangga, Kementan Kenalkan Teknologi ME Block

Kendalikan Lalat Buah pada Tanaman Mangga, Kementan Kenalkan Teknologi ME Block

Pilarpertanian – Hama lalat buah menjadi salah satu masalah terbesar bagi petani mangga. Pasalnya, tanaman mangga memang cukup rentan diserang oleh hama lalat buah. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura memperkenalkan teknologi baru Methyl Eugenol (ME) Block kepada petani mangga di Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik yang mampu menjadi jawaban untuk menghadapi masalah hama lalat […]