Pandemi Covid-19 Tak Halangi Pelatihan PPHT Jeruk
Foto : Kegiatan Pelatihan Penerapan Pengendalian Hama Penyakit Terpadu (PPHT) di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Pandemi Covid-19 Tak Halangi Pelatihan PPHT Jeruk

Pilarpertanian - Indonesia dikenal memiliki banyak varietas jeruk lokal yang populer secara nasional, di antaranya Siam Pontianak dan Keprok Terigas yang berasal dari Provinsi Kalimantan Barat. Dua puluh tahun silam, jeruk sambas yang merupakan sentra jeruk terbesar di Kalimantan Barat mengalami keterpurukan karena adanya serangan penyakit yang menyebabkan Kabupaten Sambas sebagai endemis CVPD. Meski demikian, secara bertahap pengembangan jeruk di Kabupaten Sambas kembali bangkit.


Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan memberikan arahan tentang pentingnya pengembangan pertanian ramah lingkungan. Direktorat Jenderal Hortikultura merealisasikannya melalui Gedor Horti yaitu Gerakan Mendorong Produksi, daya Saing dan Ramah Lingkungan, yang bertujuan meningkatkan kualitas produksi dan daya saing hortikultura.


Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa misi pertanian ramah lingkungan yang tertuang dalam Gedor Horti adalah menjamin produk yang sehat dan lingkungan yang alami serta lestari. Pengelolaan budi daya maupun pengendalian OPT harus memperhatikan dampaknya pada lingkungan dan diri kita sebagai konsumen karena produk yang sehat berasal dari bahan baku yang sehat, ungkapnya.


Anton menambahkan bahwa salah satu bentuk kegiatan terkait pencapaian Gedor Horti adalah membentuk Klinik Pengelolaan Hama Terpadu (PHT).



“Pengimplementasinya dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Penerapan Pengendalian Hama Penyakit Terpadu (PPHT),” ujarnya.


Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Yuliana Yulinda menjelaskan bahwa saat ini Provinsi Kalimantan Barat intensif dalam mendukung program Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) yang bertujuan mengembalikan kejayaan agribisnis jeruk di Kabupaten Sambas.


“Pada 2020 ini, program PPHT Jeruk yang berada di Kabupaten Sambas dialokasikan di tiga kecamatan yakni Tebas, Selakau dan Salatiga,” jelasnya.


Yuliana menambahkan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan PPHT jeruk ini adalah mendorong petani untuk tidak selalu berorientasi pada penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian OPT.


“Kita berikan pemahaman kepada petani bahwa penggunaan pestisida kimia adalah pilihan terakhir dalam pengendalian OPT,” paparnya.


Menurutnya, selama masih bisa menggunakan cara lain yang sederhana, murah dan yang ramah lingkungan diharapkan petani menggunakan cara-cara tersebut.


“Yang dorong bukan hanya peningkatan kuantitas produksinya namun juga kualitasnya yang ramah lingkungan dan menyehatkan bagi yang mengkonsumsinya,” lanjutnya.


Salah satu contoh kegiatan PPHT Jeruk yang saat ini sedang dilaksanakan adalah di Kelompok Tani Darma Tani II, Desa Pusaka, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Pada kegiatan tersebut, petani jeruk diajak untuk bersama-sama melakukan pengamatan agroekosistem tanaman serta populasi dan intensitas serangan OPT. Hasil dari pengamatan tersebut kemudian dipresentasikan dan didiskusikan bersama. Hal ini bertujuan agar petani mengetahui kapan waktu yang tepat perlunya dilakukan pengendalian OPT.


Selain itu, petani juga diajak untuk menanam refugia, pembuatan MOL dan pestisida organik dan juga pemasangan perangkap likat kuning untuk pengendalian OPT.


“Kami mencoba mengajak petani menciptakan ekosistem lingkungan yang berbeda atau tidak disukai oleh OPT sehingga dapat menekan penggunaan pestisida,” jelas POPT Kecamatan Tebas, Anita selaku pemandu kegiatan PPHT tersebut.


Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas mendukung program produksi buah-buahan berorientasi ekspor. Pada 2021, diharapkan petani dapat menerapkan Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) yang berkaitan dengan kualitas buah dan residu pestisida.


Oleh karena itu, diharapkan petani jeruk dapat lebih bijaksana melakukan pengendalian OPT dan tidak selalu mengandalkan pestisida kimia namun bisa dengan melakukan rekayasa ekosistem atau penggunaan pestisida organik. Diharapkan dari kegiatan PPHT ini dapat membantu petani dalam mengendalikan serangan OPT secara bijaksana dan pengamanan produksi sehingga meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri.


Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf mengapresiasi antusiasme petani serta dedikasi petugas BPTPH Provinsi Kalimantan Barat yang tetap bersemangat di masa pandemi Covid-19.


”Petugas sangat berjasa dalam membantu petani menyiapkan bahan pengendali OPT maupun memberikan arahan terkait pembuatan agens hayati. Walaupun tidak bertemu secara langsung, prosesnya dapat berhasil dengan baik. Saya harap petani yang berkumpul tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mengikuti arahan jaga jarak,” jelas direktur yang biasa dipanggil Yanti ini.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]