Pemanfaatan Agens Pengendali Hayati (APH) Dalam Gerakan Pengendalian Preemtif Amankan Pangan di Bantul
Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah dan Stakeholder Melakukan Kegiatan Pengendalian OPT Tanaman Pangan di Desa Gilang Harjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Jawa Tengah.

Pemanfaatan Agens Pengendali Hayati (APH) Dalam Gerakan Pengendalian Preemtif Amankan Pangan di Bantul

Pilarpertanian - Dalam rangka menerapkan pertanian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan agens hayati dan nabati sebagai bahan pengendali OPT, Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah dan stakeholder pertanian terus melakukan upaya-upaya salah satunya melalui dana desa untuk perbanyakan agens pengendali hayati dan nabati kepada kelompok-kelompok tani di salah satu desa di Kabupaten Bantul yang mendukung perbanyakan APH untuk pengendalian OPT tanaman pangan adalah Desa Gilang Harjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.


Untuk itu dilaksanakan Gerakan Pengendalian secara Preemtif dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH) Beauveria bassiana, Paenibacillus polymyxa dan PGPR oleh Kelompok Tani Margo Rukun di Dusun Kadisoro. Kegiatan Gerakan Pengendalian dihadiri oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Kepala UPTD BPTP DIY, Kepala LPHP Bantul dan seluruh staf, BPP Kabupaten Bantul, Perwakilan dari Koramil dan Polsek, Kepala Desa dan jajarannya, Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan juga penyuluh.


Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sugeng Purwanto menyatakan bahwa pembangunan pertanian ramah lingkungan menjadi salah satu prioritas dalam upaya untuk meningkatkan produksi pangan, menjaga ketersediaan dan keamanan pangan Provinsi DIY umumnya dan Kabupaten Bantul khususnya. Masyarakat sudah mulai memahami arti penting pangan sehat yang harus dihasilkan melalui produksi pangan yang sehat, pengelolaan pertanian sehat yang ramah lingkungan sebagai bentuk ibadah kita dalam menjaga keseimbangan semua makhluk ciptaan Allah. “Saat ini, Sebagian besar petani di Kabupaten Bantul khususnya, sudah banyak yang mengenal APH sebagai bahan pengendali dan telah menerapkan dalam praktek budidaya terutama pada tanaman pangan,” tutur Sugeng Purwanto.


Sejalan dengan pernyataan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Joko Waluyo, menyampaikan bahwa salah satu program prioritas Kabupaten Bantul adalah pertanian ramah lingkungan disamping program prioritas lainnya. Hal ini diwujudkan melalui dukungan dana untuk pengembangan agens hayati mulai dari desa atau dana desa.



Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Mohammad Takdir Mulyadi, dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bantul yang telah memberikan dukungan untuk menerapkan pertanian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan agens hayati dan nabati sebagai bahan pengendali OPT. “Pangan harus kita amankan, kita harus selalu menyiapkan pangan, karena itu kita harus menjaga produksi dan produktivitas melalui pengelolaan pertanian yang ramah lingkungan. OPT yang menjadi salah satu kendala dalam peningkatan produksi harus kita kelola secara ramah lingkungan dengan menggunakan bahan pengendali hayati maupun nabati. Saat ini LPHP Bantul telah terakreditasi ISO 17025, artinya LPHP Bantul telah mendapat pengakuan secara nasional dan internasional untuk memproduksi dan mengembangkan agens-agens hayati dan bahan lainnya untuk pengendalian hama dan penyakit secara alami dan ramah lingkungan,” tegas Takdir Mulyadi.


Selanjutnya Takdir Mulyadi menambahkan, bahwa penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk kimia dan pestisida kimia secara berlebihan dan terus-menerus dapat menyebabkan degradasi kesuburan tanah dan cemaran lingkungan. Degradasi kesuburan tanah menyebabkan kandungan bahan organik tanah rendah, mikroorganisme bermanfaat di dalam tanah rendah, pH rendah dan beberapa unsur hara menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Hasil pengujian kesuburan tanah rutin sampel tanah yang diambil dari beberapa wilayah yang masif menggunakan bahan-bahan kimia sintetik menunjukkan memiliki kandungan bahan organik rendah, pH masam, kadar P di dalam tanah tinggi namun tidak dapat diserap oleh tanaman. Oleh karena itu, kita harus terus secara bersama-sama menjaga kesehatan tanah dan keseimbangan ekosistem pertanian dengan menggunakan bahan-bahan pengendali OPT ramah lingkungan dan menggunakan bahan-bahan organik seperti pupuk organik, PGPR, untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan hasil perbanyakan sendiri, akan menurunkan biaya produksi dan tentu saja dalam jangka panjang akan semakin meningkatkan kesuburan tanah dan akan berdampak pada peningkatan produksi.


“Kita akan jadikan Bantul sebagai wilayah percontohan penerapan pengelolaan pertanian ramah lingkungan dengan memanfaatkan APH dan bahan-bahan ramah lingkungan lainnya. Jadi kita harus membentuk mindset petani untuk berbudidaya tanaman padi sehat tanpa APH gak marem. Pemanfaatan APH merupakan kesiapan manajemen logistik APH di masing-masing daerah. Agar dimasifkan dan dipersiapkan dengan baik oleh petani,” tutur Takdir.


Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyatakan sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa pembangunan pertanian ke depan harus dilaksanakan secara cerdas dengan memanfaatkan semua sumber daya disekitar kita. “Alam kita ini sangat kaya dengan berbagai keragaman dan populasi baik hayati maupun nabati, kita akan terus mendukung dan mendorong pengembangan bahan-bahan pengendali hayati maupun nabati untuk pengelolaan pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tegas Suwandi.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian siap menggelar Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’ bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada 2-4 Mei 2024 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]