Pemerintah Tegaskan Terus Berupaya Solusi Terbaik Perunggasan Nasional
Foto : Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Mengatakan Bahwa Pemerintah Selalu Berupaya Memberi Solusi Terbaik Bagi Perunggasan Nasional.

Pemerintah Tegaskan Terus Berupaya Solusi Terbaik Perunggasan Nasional

Pilarpertanian - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan pemerintah selalu berpihak pada peternakan rakyat. Keberpihakan pemerintah pada peternak rakyat menurutnya tidak perlu diragukan. Semua potensi dan sumber daya di Kementan berupaya memberikan solusi maksimal permasalahan peternakan nasional.


“Saya rasa kita ini berjuang untuk merah putih. Apalagi di masa pandemi ini, pemerintah akan selalu hadir untuk setiap golongan masyarakat, termasuk para peternak rakyat,” tegas Mentan di Jakarta, Selasa (27/7/2021).


Mentan mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah mencari solusi terbaik bagi persoalan peternakan nasional. Namun tentu tidak setiap kebijakan akan memuaskan semua pihak, atau memberikan dampak yang instan di lapangan.


“Saya berharap kita saling membantu dan mendorong terjadinya kestabilan supply dan demand. Ujungnya kestabilan harga dapat tercapai,” lanjut Mentan.



Sinergi berbagai pihak dan kepentingan di sektor peternakan menjadi keharusan, baik pemerintah pusat dan daerah, organisasi peternak, swasta nasional dan stakeholder lainnya. Mentan melanjutkan, sebagai sektor yang krusial sebagai sumber protein hewani bagi rakyat, sinergi dan harmonisasi di level kebijakan hingga lapangan menjadi keharusan.


“Kebijakan pemerintah saya pastikan untuk kepentingan semua pihak. Dan semua kita pemangku kepentingan harus bersatu. Kita selesaikan lah dengan baik dan cepat soal ini. Swasta dan peternak rakyat saling sinergi dengan peran masing-masing,” kata Mentan.


Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah mengatakan, pemerintah selama ini terus melakukan upaya serius memecahkan permasalahan peternakan rakyat. Bahkan evaluasi kebijakan selalu melibatkan pelaku usaha, asosiasi peternak, dan peternakan rakyat/UMKM.


“Kita selalu mendengar masukan berbagai pihak. Bahkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 juga merupakan hasil dari masukan semua pihak. Kita akomodir kepentingan mereka,” tegas Nasrullah.


Ia memastikan sampai saat ini pihaknya terus aktif berkomunikasi mendengarkan masukan dari beberapa Asosiasi Perunggasan seperti GPPU, PINSAR dan GOPAN.


“Mereka juga merupakan representatif dari para peternak dan pengusaha secara nasional. Forum dan kegiatan Rembug peternak, pemerintah pun selalu hadir. Ini karena kita ingin paham dan mendalami apa harapan mereka,” papar Nasrullah.


Upaya Strategis Pemerintah


Di sisi lain, Nasrullah merespon adanya gugatan terhadap pemerintah oleh salah satu peternak rakyat. Ia menyebut, pemerintah secara resmi belum menerima pemberitahuan atas gugatan tersebut.


“Pemerintah sangat memahami bahwa masa pandemi ini bukanlah sesuatu yang mudah, semua pihak terdampak. Pemerintah terus berusaha meminimalisir dampak pandemi di semua sektor, tidak terkecuali sektor perunggasan,” jelasnya.


Nasrullah melanjutkan, sejatinya pemerintah telah menerapkan kebijakan dari hulu ke hilir untuk mengatasi persoalan perunggasan nasional. Misalnya kebijakan di hulu dengan pengaturan dan pengendalian DOC.


Selain itu, ada juga pengaturan mutu benih bibit yang bersertifikat, menyeimbangkan supply and demand dalam hal pengaturan impor GPS, segmentasi usaha ayam layer (petelur) dimana sebagian besar usaha budi daya untuk peternak (98%) dan perusahaan (2%). Lalu, pembentukan tim analisa dan pengawasan (audit) dalam mendukung pelaksanaan Permentan 32 tahun 2017.


Di sisi hilir, menurut Nasrullah pemerintah mendorong tumbuhnya usaha pasca panen, diantaranya pemotongan dan penyimpanan yang disertai dengan fasilitas rantai dingin. Pemerintah berharap usaha peternakan tidak lagi dijual dalam bentuk livebird (LB) atau daging ayam segar, melainkan dalam bentuk ayam beku dan ayam olahan.


“Harapannya lebih tahan terhadap gejolak harga, dan kini terbukti dengan harga karkas ayam selalu stabil,” jelas Nasrullah.


Untuk pemantauan terhadap para integrator, sejak 1 Maret 2019 Kementan telah mewajibkan para integrator menyampaikan laporan produksi DOC setiap bulan melalui pelaporan online, termasuk pendistribusiannya. Dengan ini, pemerintah bisa memantau dengan lebih mudah.


“Terkait pengawasan, selama ini Ditjen PKH telah bekerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk melakukan optimalisasi pengawasan terhadap pelaksanaan kemitraan usaha peternakan. Termasuk juga dengan Kemendag untuk pemantauan harga”, terang dia.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional

Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Sumatera Selatan (Sumsel) masuk dalam tiga besar provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia. Target ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Penyerapan Gabah serta Sosialisasi Inpres Pendayagunaan Penyuluh Pertanian untuk Mendukung Percepatan Swasembada Pangan, yang dihadiri oleh 2.000 penyuluh pertanian di Sumatera Selatan. “Dulu […]

Wamentan Sudaryono Ajak Kadin Perkuat Industri Peternakan untuk Kemandirian Pangan

Wamentan Sudaryono Ajak Kadin Perkuat Industri Peternakan untuk Kemandirian Pangan

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk memperkuat kolaborasi dengan peternak ayam petelur dan sapi pedaging dalam rangka mempercepat tercapainya kemandirian daging di Indonesia. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan bahwa peran organisasi pengusaha seperti KADIN sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap […]

DPR Apresiasi Produksi Beras Kuartal I/2025 Tertinggi Dalam 7 Tahun Terakhir

DPR Apresiasi Produksi Beras Kuartal I/2025 Tertinggi Dalam 7 Tahun Terakhir

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo mengapresiasi berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi beras dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, berdasarkan angka sementara BPS produksi kuartal I (Januari – April) tahun ini merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, yaitu 13,95 juta ton beras. “Saya mengapresiasi berbagai program nyata pemerintah sehingga […]

Mentan Amran dan Gubernur Maluku Utara Bahas Optimalisasi Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan

Mentan Amran dan Gubernur Maluku Utara Bahas Optimalisasi Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan

Pilarpertanian – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, bertemu dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk membahas langkah strategis dalam memaksimalkan potensi tanaman pangan, peternakan, dan perkebunan di Maluku Utara guna mewujudkan swasembada pangan di wilayah tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Sherly menekankan pentingnya pemetaan wilayah Maluku Utara yang memiliki potensi lahan pertanian agar dapat […]

Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Operasi Pasar di Palembang, Ramadan Tenang Menyenangkan

Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Operasi Pasar di Palembang, Ramadan Tenang Menyenangkan

Pilarpertanian – Pemerintah terus bergerak cepat memastikan harga pangan tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono turun langsung ke Palembang untuk mengawal operasi pasar pangan murah yang digelar di Kantor Pos Palembang, Sumatera Selatan. Dalam operasi pasar ini, berbagai bahan pokok dijual dengan harga di […]

Kementan dan UNS Perkuat Kolaborasi Riset untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Kementan dan UNS Perkuat Kolaborasi Riset untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima audiensi dari Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Hartono, pada Senin, 3 Maret 2025, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan. Pertemuan ini membahas sinergi antara Kementan dan UNS dalam mendukung pengembangan pertanian berbasis riset dan inovasi. Dalam audiensi tersebut, Mentan Amran menegaskan pentingnya kolaborasi […]

Wamentan Sudaryono:  Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Wamentan Sudaryono: Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya peran penyuluh pertanian dalam upaya percepatan swasembada pangan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Penyerapan Gabah serta Sosialisasi Inpres Pendayagunaan Penyuluh Pertanian di Ballroom Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang, yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 penyuluh pertanian. Menurut Wamentan Sudaryono atau […]

BPS: Produksi Beras Januari – April Tertinggi Selama 7 Tahun, ASEM

BPS: Produksi Beras Januari – April Tertinggi Selama 7 Tahun, ASEM

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras pada Januari hingga April 2025 diperkirakan sebesar 13,95 juta ton. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa potensi produksi di periode ini akan menjadi yang tertinggi dalam sejarah produksi beras nasional selama 7 tahun terakhir. Angka ini masih merupakan angka sementara (ASEM) yang […]

Kementan Pastikan Pasokan Cabai di NTB Kembali Normal

Kementan Pastikan Pasokan Cabai di NTB Kembali Normal

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan cabai di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali normal setelah sempat berkurang akibat libur panen awal Ramadan dan faktor cuaca. Dengan pulihnya pasokan, harga cabai rawit merah di pasaran diperkirakan segera stabil. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri, menegaskan bahwa produksi cabai secara keseluruhan dalam kondisi […]