Pengembangan Korporasi Kedelai di Grobogan Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Foto : Petani di Kecamatan Ngaringan Menanam Kedelai dengan Menerapkan Sistem Tanpa Olah Tanam (TOT).

Pengembangan Korporasi Kedelai di Grobogan Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Pilarpertanian - Kabupaten Grobogan merupakan daerah penghasil kedelai terbesar di Jawa Tengah dengan kontribusi sebesar 30 persen untuk Jawa Tengah dan 4,9 persen untuk kebutuhan nasional. Ngaringan merupakan salah satu Kecamatan penghasil kedelai terbesar di Grobogan. Petani di Kecamatan Ngaringan yang menanam kedelai dengan menerapkan sistem Tanpa Olah Tanam (TOT). Biasanya setelah panen padi, petani langsung sebar benih. Hal ini untuk menghemat biaya tenaga kerja tanam dan lebih efisien.


Petani di Ngaringan menanam kedelai pada awal Agustus lalu hingga akhir musim tanam (MT) III ini terdapat tanaman kedelai seluas 535 hektar (ha) di Kecamatan Ngaringan. Terdiri dari Desa Belor 196 ha, Desa Ngarap-arap 209 ha dan Desa Tanjungharjo 130 ha. Varietas yang ditanam Varietas Grobogan, Gepak Ijo dan Anjasmoro.


“Alhamdulillah tahun ini, petani bersemangat tanam kedelai walau kondisi masih pandemi Covid-19. Cuaca juga mendukung, ketersediaan air cukup karena pada awal tanam masih ada hujan kiriman,” kata Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Ngaringan, Moh Matamari di Desa Belor, Grobogan, Selasa (8/9/2020).


Matamari menambahkan, kendala yang dihadapi petani kedelai saat ini adalah persiapan yang belum optimal karena adanya pembangunan jaringan. Selain itu, serangan OPT seperti ulat penggulung daun, penggerek polong dan lainnya, serta ketersediaan benih varietas Gepak Ijo yang bersertifikat sulit didapat.



“Jaringan pipa masih diperbaiki, untuk pengendalian OPT, kami sudah koordinasi dengan POPT untuk dilakukan pengendalian OPT secara bijak dan menggunakan agensia hayati,” katanya.


Sukron, Ketua Poktan Pangudi Makmur saat kami temui di lahan kedelai miliknya mengatakan, “hasil dari pertanaman kedelai kami sampai saat ini cukup menguntungkan, hasil panen biasanya kami jual ke pabrik untuk diolah menjadi susu kedelai, makanan ringan dan sebagian lagi khususnya varietas Gepak Ijo kami jual ke Pasar Tradisional untuk dijadikan kecambah”.


“Kami juga sangat bergembira dengan adanya rencana Kementerian Pertanian melaksanakan program korporasi kedelai di Desa kami, walaupun hasil panen kami selalu ada yang membeli tapi dengan adanya program ini, kami mengharapkan akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari penjualan kedelai kami” ujar Sukron.


Terpisah, Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Amirudin Pohan menyatakan pertumbuhan tanaman kedelai di Kecamatan Ngaringan saat ini cukup memuaskan sehingga perkirakan produktivitasnya tinggi. Saat ini, kebutuhan kedelai nasional sangat besar, jadi tidak bisa terus-menerus memenuhi kebutuhan kedelai tersebut dengan mengimpor kedelai dari luar negeri.


“Kedelai lokal adalah solusi terbaiknya. Untuk itu, salah satu upaya yang kami lakukan adalah mengembangkan korporasi petani kedelai, dimana nantinya petani dapat secara mandiri meningkatkan kualitas pertanaman sampai dengan kerja sama yang solid dalam pemasaran hasil yang tentunya akan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri,” jelas Amir.


Amir mengaku bangga dengan semangat petani kedelai di Kecamatan Ngaringan. Oleh karena itu, Kementan akan terus mengawal agar produksi kedelai tercukupi melalui program-program pemerintah, baik dari pusat maupun daerah.


“Melalui pengembangan korporasi ini, petani dapat mengelola usaha budi daya kedelai secara komprehensif mulai dari hulu sampai hilir, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya,” cetus Amir.


Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi menjelaskan penumbuhan dan pengembangan korporasi petani diyakini mampu mewujudkan kelembagaan ekonomi petani yang bersifat korporat (badan usaha) di kawasan pertanian. Hal ini bertujuan untuk menjadikan petani berdaulat dalam mengelola keseluruhan rantai produksi usaha tani. Petani tidak hanya berdaulat dalam pengelolaan on farm, tetapi juga pengolahan atau off farm dan pemasaran hasil usaha tani.


“Seluruh jajaran Kementan dari pusat sampai daerah harus bahu membahu untuk aktif membantu petani dalam mengembangkan korporasi petani kedelai ini,” katanya.


Suwandi menegaskan, hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa pengembangan komoditas pertanian seperti kedelai, jagung dan komoditas perkebunan seperti kelapa harus dikelola dengan model korporasi petani. Semua pelaku usaha mendapat manfaat dari program ini terutama peningkatan kesejahteraan petani.


“Petani memperoleh layanan sarana produksi dan modal, terlindungi asuransi dan ada kepastian pasar dan jaminan harganya,” tandasnya.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Hasil Panen Jagung Maret-April Melimpah, Ini 10 Kabupaten Produsen Terbesar

Hasil Panen Jagung Maret-April Melimpah, Ini 10 Kabupaten Produsen Terbesar

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data potensi luas panen jagung pipilan kering periode Januari–April 2024. Luas panen jagung pada bulan Maret diperkirakan 405 hektar dengan produksi 2,29 juta ton pipil kering dan April seluas 318 hektar dengan produksi 1,76 juta ton. Terkait panen raya jagung Maret-April tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian […]

Mentan: Merah Putih Memanggil Kita Segera Turun Ke Sawah

Mentan: Merah Putih Memanggil Kita Segera Turun Ke Sawah

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengingatkan saatnya para Kepala Dinas Pertanian untuk segera turun ke sawah untuk percepatan tanam. Hal ini disampaikan Mentan saat memberikan arahan bagi 700 orang lebih pejabat pertanian seluruh Indonesia, Sabtu (9/3/2024). Mentan Amran meminta para pejabat dan dinas pertanian seluruh Indonesia bersinergi dengan TNI dan Kepolisian, mengejar pertanaman […]

Memasuki Musim Panen, Harga Gabah dan Beras di Berbagai Wilayah Mulai Turun

Memasuki Musim Panen, Harga Gabah dan Beras di Berbagai Wilayah Mulai Turun

Pilarpertanian – Sejumlah daerah mulai memasuki musim panen, salah satu di antaranya Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Gudang-gudang pun mulai dipenuhi oleh gabah petani. Akibatnya, harga gabah petani di Dompu mulai mengalami tren penurunan. Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, harga gabah petani sudah menyentuh Rp5.600 per kg untuk gabah kering panen […]

Mentan-KSAD Sepakat Perluas Areal Tanam Melalui Pompanisasi

Mentan-KSAD Sepakat Perluas Areal Tanam Melalui Pompanisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak sepakat untuk memperkuat Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui kegiatan pompanisasi di lahan-lahan pertanian yang ada di Pulau Jawa. Penguatan ini, menurut Mentan, merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional. Mentan menargetkan sebanyak […]

Kementan Pastikan Tanaman Padi di Polewali Mandar-Sulbar Aman Dari Hama Ulat

Kementan Pastikan Tanaman Padi di Polewali Mandar-Sulbar Aman Dari Hama Ulat

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan bekerja sama dengan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sulawesi Barat merespon cepat laporan serangan OPT Penggerek Batang Padi (PBP) yang terjadi di Kabupaten Polewali Mandar melalui monitoring lapangan intensif dan kegiatan gerakan pengendalian. Kemarin (8/3), tim BPTPH melalui petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan […]

Mentan Pastikan Pasokan Beras di Bulan Maret, April dan Mei Dalam Kondisi Aman

Mentan Pastikan Pasokan Beras di Bulan Maret, April dan Mei Dalam Kondisi Aman

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman. Artinya, kata Mentan, masyarakat tak perlu khawatir akan kekurangan beras pada bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri mendatang. Mentan mengatakan, kepastian ini merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait panen raya […]

Panen Raya, Jawa Barat Siap Hasilkan 737 Ribu Ton Beras

Panen Raya, Jawa Barat Siap Hasilkan 737 Ribu Ton Beras

Pilarpertanian – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Provinsi Jawa Barat memperkirakan pada panen raya April nanti, provinsinya akan menghasilkan sekitar 737 ribu ton beras. Angka ini didapat dari 224 ribu hektare sawah yang akan panen pada April mendatang. “Dengan perhitungan sawah seluas 224 ribu hektare dilakukan produktivitas sekitar 5,7 ton maka akan dihasilkan 1.276.800 […]

Pacu Produksi Beras, Kementan Tanam Padi Gogo Integrasi Kelapa di Sukabumi

Pacu Produksi Beras, Kementan Tanam Padi Gogo Integrasi Kelapa di Sukabumi

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penanaman padi gogo integrasi dengan tanaman kelapa seluas 1 hektar di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini merupakan implementasi program terobosan dalam mendukung akselerasi peningkatan produksi padi nasional, dimana Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menargetkan penanaman 500 ribu hektar padi gogo tahun 2024 di lahan perkebunan sawit […]

Amankan Produksi Padi, Kementan Gerak Cepat dan Masif Lakukan Pengendalian Tikus

Amankan Produksi Padi, Kementan Gerak Cepat dan Masif Lakukan Pengendalian Tikus

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penanganan cepat dan masif terhadap pengendalian hama tikus dan jamur yang menyerang pertanaman padi. Ini guna menjamin produksi padi 2024 dengan hasil yang optimal sehingga ketersediaan beras melimpah. “Hari ini Tim Gerdal (gerakan pengendalian) tikus dan jamur Kementerian Pertanian kemarin turun ke lapangan di Jawa Timur khususnya Kabupaten Madiun. […]