Pengendalian Hama Terpadu Berbasis Musuh Alami Digunakan di Greenhouse Terbesar Dunia
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto Saat Mengunjungi Salah Satu Bangunan Greenhouse Terluas di Dunia, di Almeria, Spanyol.

Pengendalian Hama Terpadu Berbasis Musuh Alami Digunakan di Greenhouse Terbesar Dunia

Pilarpertanian - Uni Eropa menerapkan standar yang sangat tinggi terhadap komoditas hortikultura, khususnya yang akan dikonsumsi langsung dalam bentuk segar oleh masyarakatnya. Spanyol adalah negara ke-4 terbesar produsen sayuran ke Uni Eropa dengan omzet mencapai USD 5 miliar per tahun, di mana mereka juga sudah menerapkan sistem pengendalian hama penyakit alami (biological control) sehingga residu pestisidanya sangat rendah dan produk yang dihasilkan berkualitas.


Dalam kunjungan kerjanya ke Spanyol, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) berkesempatan berkunjung ke salah satu bangunan greenhouse terluas di dunia, yaitu di Provinsi Almeira.


Mentan SYL mengungkapkan kekagumannya atas restorasi pertanian yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian Spanyol selama 40 tahun lebih terhadap lahan tandus Almeira dan menyulap lahan marjinal kering menjadi lahan pertanian subur dengan teknologi greenhouse (GH), desalinasi air laut, serta sumur pompa air dalam.


“Ini luar biasa. Saya belum pernah melihat bangunan GH sebesar dan seluas ini, yang terbentang di hamparan tanah kering tandus,” ujar SYL. Dia menjelaskan bahwa Indonesia seharusnya mampu membuat hal yang sama karena lahan marjinal kering terhampar luas seperti di NTT.



Selain mengungkapkan kekagumannya, SYL juga melihat bagaimana GH ini menerapkan sistem pengendalian hama penyakit terpadu dengan konsep pemanfaatan musuh alami.


“Ternyata Spanyol adalah negara yang cukup maju dalam upaya pengendalian hama penyakit berbasis musuh alami sehingga mereka sangat minim sekali menggunakan pestisida,” jelas SYL.


Dalam kunjungan kerja ke Spanyol, SYL didampingi juga oleh Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto. Prihasto menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Kementerian Pertanian Spanyol di Almeira sudah seharusnya diterapkan juga di Indonesia.


“Banyak lahan pertanian Indonesia, khususnya untuk komoditas hortikultura, sudah berlebihan menggunakan pestisida. Selain mengancam kelestarian alam, residu pestisida juga menimbulkan penyakit penyakit degeneratif,” terang Prihasto dalam penjelasannya.


Prihasto juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat akan mengajak petani-petani Indonesia untuk belajar ke Spanyol bagaimana melakukan kontrol secara biologis (biological control) terhadap hama penyakit tanaman hortikultura, sehingga dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan.


“Saya ingin sekali mengirim petani milenial Indonesia untuk belajar biological control di Spanyol. Bagaimana mengembangkan konsep bisnis yang ramah lingkungan sehingga produk hortikultura Indonesia mampu berdaya saing,” pungkas Prihasto.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian siap menggelar Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’ bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada 2-4 Mei 2024 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]