Pentingnya Mutu Benih Bersertifikat untuk Meningkatkan Produktivitas, Produksi dan Mutu Hasil
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi Saat Mengikuti Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani Secara Daring.

Pentingnya Mutu Benih Bersertifikat untuk Meningkatkan Produktivitas, Produksi dan Mutu Hasil

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi pangan guna secara mandiri memenuhi kebutuhan dalam negeri, menguatkan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan petani itu sendiri. Salah satu yang mendukung tercapainya program – program andalan Kementan adalah dengan menggunakan benih yang baik dan bersertifikat yang merupakan salah satu komponen penting dalam menghasilkan produksi yang baik.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengungkapkan, “Benih merupakan pondasi pembangunan pertanian. Benih yang bagus adalah modal awal sebagai pondasi untuk menghasilkan benih berkualitas. Benih merupakan penciri produktivitas, sehingga kita cari benih yang bermutu yang memiliki label. Inilah yang menjadi acuan sehingga peredarannya kita awasi dari situ, apalagi labelnya sudah menggunakan QR code,” papar Suwandi dalam Bimbingan Teknis & Sosialisasi (BTS) Propaktani secara daring Episode 448 pada Jumat, 13 Mei 2022 mengangkat topik Pentingnya Mutu Benih Bersertifikat untuk Meningkatkan Produktivitas, Produksi dan Mutu Hasil.


Pada kegiatan pengawasan peredaran benih, saat ini sudah diterapkan kontrol pengawasan benih dengan penggunaan QR code/barcode, yang memuat identitas produsen, lokasi, serta tanggal kadaluarsa benih, yang dapat dilacak secara online.” Ini adalah inovasi yang dijalankan Kementan di era Syahrul Yasin Limpo.” Ujar Suwandi.


Disamping itu, Suwandi mengapresiasi dan menyambut baik inovasi yang dilakukan petani Blitar, di saat serba sulit masih bisa memberi solusi terhadap pupuk. Ini terbuat dari rerumputan yang dicampur dengan air lalu dihancurkan, setelah itu bisa langsung di aplikasikan di lahan untuk semua jenis tanaman. Untuk pemilihan rumput harus memakai rumput yang sehat yang tidak tercampur bahan kimia dan harus diketahui masa pertumbuhan rumput berada di fase vegetatif atau generatif. “Saya apresiasi ini dan perlu diteliti lebih lanjut.” ujar Suwandi.



Disaat serba sulit, pupuk kimia mahal, masih bisa memberi solusi dengan membuat pupuk sendiri dan tidak mengandalkan pupuk bersubsidi. Ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengharapkan bahwa petani kita harus berinovasi dalam segala hal,” lanjutnya.


Ditempat yang sama, Warjito, Kepala Balai Besar PPMBTPH mengatakan bahwa benih bersertifikat merupakan salah satu input penting dalam produksi benih yang nantinya akan menghasilkan produk yang baik. Benih bermutu merupakan benih berlabel dengan tingkat kemurnian dan daya kecambah yang tinggi. “Ciri benih bermutu adalah benih murni dari suatu varietas, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah baik, bebas dari biji gulma, penyakit, hama, atau bahan lainnya,” jelas Warjito.


“Ketersediaan benih bermutu dalam jumlah yang cukup untuk ditanam petani sangat diperlukan dalam mendukung peningkatan produksi nasional,” lanjut Warjito. Prosedur sertifikasi benih dapat dilakukan melalui tiga cara, antara lain Sertifikasi Benih Baku (benih unggul tanaman padi, jagung, serealia lain, aneka kacang, dan aneka umbi), Sertifikasi Benih melalui Pemurnian Varietas (benih unggul tanaman aneka kacang dan aneka umbi) dan Sertifikasi Benih Varietas Lokal (varietas lokal tanaman pangan).


Senada dengan Warjito, Akademisi IPB University, Rahmad Suhartanto menjelaskan bahwa memproduksi benih bermutu sama dengan memproduksi produk/pangan berkualitas sehingga perlu penguatan Penangkar Benih untuk meningkatkan mutu dan penggunaan benih bersertifikat. Program tersebut sudah terbukti memajukan pertanian (produksi dan produktivitas) dan mengurangi kemiskinan di Amerika Tengah dan Afrika. “Pentingnya menggunakan benih bermutu dan bersertifikat, antara lain: 1) Terjamin kebersihan benihnya (Mutu Fisik bagus); 2) Terjamin kebenaran Varietasnya (Mutu Genetik), karena benih bermutu jelas deskripsinya dan varietas sudah dilepas; 3) Mudah dilacak bila ada masalah atau sengketa; 4) Mudah mendapatkan informasi varietas baru yang lebih adaptif terhadap lingkungan tumbuh tertentu; 5) Meningkatkan nilai jual produk (mutu produk terjamin); 6) Meningkatkan akses petani ke lembaga keuangan; 7) Mengurangi resiko kegagalan produksi dan biaya usahatani; dan 8) Technical barriers dari serbuan benih import yang kurang bermutu,” jelas Rahmad.


Demikian halnya dengan Supriyono, Akademisi Universitas Sebelas Maret mengatakan bahwa benih bersertifikat harus lulus uji sertifikasi rutin dalam rangka pengisian label benih. “Label benih ini mencantumkan mutu genetik (nama kultivar sesuai benih), mutu fisik ketercampuran kotoran dan kultivar lain, kadar air dan mutu fisiologis daya kecambah” lanjut Supriyono.


“Masa berlaku hasil Uji Sertifikasi Benih Ortodoks adalah 6 bulan untuk hasil pengujian pertama dan 3 bulan untuk hasil pengujian ulang, seperti pengujian kadar air, persentase kotoran benih dan benih varietas lain, daya kecambah,” lanjut Supriyono. “Produktivitas akan mempengaruhi potensi hasil, kualitas/mutu akan mempengaruhi kelas produk. Sehingga kombinasi benih bersertifikat dan kondisi lingkungan ideal akan menghasilkan produktivitas tinggi dengan kelas produk yang lebih tinggi,” jelas Supriyono.


Andrias Kapila (UD. Sri Ayu) menjelaskan bahwa UD. Sri Ayu Blitar saat ini memproduksi beberapa varietas unggul benih padi inbrida untuk Klas Benih Dasar (FS), Benih Pokok (SS), Benih Sebar (ES). Beberapa alasan harus menggunakan benih bermutu, antara lain: 1) menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak; 2) menghasilkan kecambah dan tumbuh seragam; 3) ketika ditanam pindah, bibit dari benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan tegar; dan 4) memberikan hasil yang tinggi. “Kami berharap agar lebih ditertibkan peredaran galur-galur yang secara hukum belum ada legalitas yang saat ini marak beredar baik secara offline maupun online,” kata Andrias.


“Selain itu, lebih diintensifkan diseminasi varietas-varietas baru yang telah dilepas oleh Pemerintah. Dengan maksud agar petani lebih cepat mengakomodir informasi mengenai varietas-varietas baru yang mungkin sesuai dengan lahan garapannya. Saat ini varietas yang baru dilepas memerlukan waktu yang relatif lama untuk bisa dikenal oleh petani. Sayang sekali varietas yang bagus tidak ada yang tanam hanya karena masih belum ada yang kenal,” tutup Andrias.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kementan Bongkar Praktik Beras Premium Oplosan, Ini Alasannya

Kementan Bongkar Praktik Beras Premium Oplosan, Ini Alasannya

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menegaskan pentingnya registrasi produk beras menyusul terungkapnya praktik pengoplosan beras premium dengan kualitas rendah. Praktik curang ini dinilai merugikan konsumen sekaligus mencoreng tata niaga pangan nasional. Hasil investigasi Kementan bersama tim pengawasan pangan di sejumlah wilayah menemukan beras bermerek dijual dengan harga premium, namun isinya ternyata campuran dengan beras […]

Mentan Amran di Wisuda Unhas: Kerja Keras, Mimpi Besar, dan Getarkan Dunia

Mentan Amran di Wisuda Unhas: Kerja Keras, Mimpi Besar, dan Getarkan Dunia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran mengajak para lulusan Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk berani bermimpi besar dan tidak takut mulai dari nol. Hal itu disampaikan saat dirinya memberikan sambutan dan inspiring talk di wisuda Unhas yang digelar Senin (14/7/2025). Dalam sambutannya, Mentan Amran menekankan pentingnya kerja keras, keteguhan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup. […]

Demi Petani & Rakyat, Sudaryono Pastikan Koperasi Desa Merah Putih Tak Sekadar Janji

Demi Petani & Rakyat, Sudaryono Pastikan Koperasi Desa Merah Putih Tak Sekadar Janji

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono turut hadir dalam peninjauan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (13/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan kesiapan koperasi sebagai pusat distribusi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya di sektor pertanian. Dalam kunjungan ini, Wamentan Sudaryono atau yang […]

Mentan Amran: Tak Ada Ruang untuk Mafia Pangan di Indonesia

Mentan Amran: Tak Ada Ruang untuk Mafia Pangan di Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyuarakan perlawanan tanpa kompromi terhadap mafia pangan dan pelaku korupsi yang selama ini menjadi penghambat kedaulatan pangan Indonesia. “Kita harus kerja keras. Kami mohon dukungan semua pihak. Kami sedang membenahi Kementan, dan hasilnya sudah terlihat. Reformasi birokrasi meningkat tajam, predikat WTP kembali diraih, dan capaian indikator antikorupsi […]

Pemerintah Lepas 360 Ribu Ton Bansos Beras, Mentan: SPHP Harus Hati-Hati dan Tepat Sasaran

Pemerintah Lepas 360 Ribu Ton Bansos Beras, Mentan: SPHP Harus Hati-Hati dan Tepat Sasaran

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa pemerintah telah resmi menyalurkan 360 ribu ton bantuan pangan beras sepanjang Juli sebagai bagian dari program perlindungan sosial bagi keluarga rentan di seluruh Indonesia. “Ini bukan sekadar bantuan, tapi bukti nyata kehadiran negara untuk menjaga daya beli rakyat, mengurangi beban rumah tangga, dan memastikan akses terhadap […]

Festival Kopi Jember, Sudaryono Ungkap Dosa Besar Ini Jika Tak Penuhi Mau Petani

Festival Kopi Jember, Sudaryono Ungkap Dosa Besar Ini Jika Tak Penuhi Mau Petani

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi petani sebagai dasar kebijakan pemerintah. Hal itu disampaikan saat menghadiri Festival Kopi Jember di Jawa Timur, Kamis malam (10/7/2025). Dalam forum dialog terbuka bersama petani kopi, tebu, dan pelaku usaha tani lainnya, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar mendengarkan langsung keluhan […]

Diiringi Sholawat, Wamentan Sudaryono Siap Penuhi Kebutuhan Petani

Diiringi Sholawat, Wamentan Sudaryono Siap Penuhi Kebutuhan Petani

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jember, Jawa Timur dalam rangka menghadiri kegiatan Apel Solawat Tani yang digelar di Lapangan Desa Mangaran, Kecamatan Ajung pada Jumat (11/7/2025). Dalam sambutannya, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menyampaikan apresiasi atas semangat dan kontribusi masyarakat Jember dalam mendukung ketahanan pangan […]

Kunjungi Kediri, Mentan Amran Paparkan 4 Solusi Tingkatkan Produktivitas Tebu Nasional

Kunjungi Kediri, Mentan Amran Paparkan 4 Solusi Tingkatkan Produktivitas Tebu Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan produktivitas tebu nasional. Dalam sebulan terakhir, Mentan Amran tercatat telah tiga kali mengunjungi Provinsi Jawa Timur—provinsi penyumbang produksi gula terbesar di Indonesia. Kunjungan terbarunya dilakukan dalam rangka menghadiri acara Sarasehan Petani di Kebun Tebu Jengkol C5, Kediri, Selasa (15/7/2025). Dalam kesempatan tersebut, […]

RAKORNAS KAHMI 2025, Mentan Dorong Percepatan Hilirisasi Dan Swasembada Pangan

RAKORNAS KAHMI 2025, Mentan Dorong Percepatan Hilirisasi Dan Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Tahun 2025 di Jakarta. Dalam sambutannya, Mentan memaparkan kondisi pangan nasional sekaligus menyampaikan arah kebijakan strategis untuk mewujudkan swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. “Kami diperintahkan Bapak […]