Penyuluh Ajak Petani Move On Dan Bebas Rentenir Dengan KUR

Penyuluh Ajak Petani Move On Dan Bebas Rentenir Dengan KUR
Foto : Manfaatkan KUR untuk Kehidupan dan Kesejahteraan Petani Yang Lebih Baik

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kesejahteraan petani di beberapa Desa/Kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat sangat dipengaruhi oleh kinerja usahatani terutama produksi padi (hasil panen). Rata-rata hasil panen digunakan untuk menghidupi anggota keluarga dalam beberapa bulan berikutnya, serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendidikan dan kesehatan keluarga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peranan lembaga keuangan di perdesaan tidak cukup kuat pengaruhnya dalam memberikan kontribusi bagi suksesnya kinerja usahatani di perdesaan. Oleh karena itu, dulu petani sering memanfaatkan rentenir atau tengkulak/ijon untuk memperlancar usaha sawah atau kehidupan sehari-harinya, namun kini semua itu telah berubah dan menjadi kenangan pahit dan hidup lebih baik serta terbebas dari hutang yang menggunung pada rentenir semenjak penyuluh memberikan informasi adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Kementerian Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adanya program KUR makin diminati para petani di desa Lembor Kabupaten Manggarai Barat, pasalnya manfaat KUR mulai dirasakan oleh para petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL), merumuskan target-target pembangunan pertanian hingga 2024 nanti. Tagline yang diusung adalah Pertanian Maju, Mandiri dan Modern. Untuk mencapainya, Kementan telah mensinergikan berbagai skema pembiayaan usaha pertanian, di antaranya asuransi petani dan KUR.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan SYL mendorong petani agar berani memanfaatkan layanan program KUR yang disediakan negara, sebagai upaya negara meningkatkan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia. “Kementan saat ini sudah menyiapkan anggaran KUR sekitar Rp 50 triliun. Saya sangat mendorong penggunaan KUR ini, karena itu petani juga harus berani mengambil KUR agar produksi meningkat dan losses-nya berkurang dengan penggunaan Alsintan. Intinya, kita tidak boleh pura-pura atau bohong mengurus pertanian ini. Sebab negara sudah banyak membantu,” ujar Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kredit Usaha Rakyat ini dapat dimanfaatkan para petani dan penangkar. Dengan bunga yang hanya 6 persen per tahun ditambah kemudahan dalam mengakses pinjaman, skema KUR dinilai ramah bagi petani.” Lanjut Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan juga mengalokasikan dana KUR tersebut bagi lulusan fakultas pertanian di seluruh Indonesia mengikuti program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dengan alokasi Rp 15 hingga Rp 30 juta per orang untuk modal bisnis pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala BPPSDMP Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan memiliki program KUR sebesar Rp 50 triliun, bunga 6% per tahun yang dapat dimanfaatkan oleh petani milenial pemula, dan diharapkan para bupati dapat mendorong mereka memanfaatkan KUR yang disalurkan melalui bank-bank milik BUMN seperti Bank BRI dan BNI.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“BPPSDMP Kementan juga menyediakan dana KUR bagi lulusan fakultas pertanian mengikuti program PWMP dengan alokasi Rp 15 hingga Rp 30 juta per orang sebagai modal bisnis di sektor pertanian. Tentunya, semua program Kementan membutuhkan pendampingan oleh penyuluh di BPP, dinas lingkup pertanian kabupaten, kota dan provinsi,” kata Dedi Nursyamsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Turunnya suku bunga KUR akan menjadi angin segar bagi petani. Dimana KUR untuk petani skemanya berbeda dengan KUR pada umumnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Muhamad Sabdir, selaku Penyuluh Kecamatan Lembor mengatakan, “senang sekali melihat para petani dan Poktannya tidak lagi terbius omongan tengkulak, dimana mereka menjadi menderita karena pinjaman dengan bunga yang sangat besar, dengan adanya KUR mereka lebih baik kehidupannya dan usahanya dengan bunga yang rendah dan terjamin kepastiannya, yang terpenting mereka berusaha semaksimal mungkin agar setelah jatuh tempo mereka bisa melunasinya dengan lancar,” ujar Sabdir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua Kelompok Tani Tekad Makmur, Samsudin, yang berlokasi di Desa Diru, Kecamatan Lembor mengatakan, para petani anggota kelompoknya banyak yang mengambil pinjaman KUR, khususnya untuk modal awal usahataninya, dan untuk pengembaliannya pun cukup lancar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Alhamdulillah program KUR ini sangat membantu petani khususnya dalam menyediakan permodalan di awal usaha tani, yaitu biaya pengolahan tanah dan penanaman, apalagi dengan adanya penurunan suku bunga menjadi 6 persen,” ujar Samsudin.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya selalu menekankan kepada anggota, bahwa dana yang disalurkan adalah dana yang wajib dikembalikan,” ungkapnya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan