Peran Aktif  Indonesia Mendukung Konservasi dan Pemanfaatan Berkelanjutan SDG di ASEAN
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Peran Aktif Indonesia Mendukung Konservasi dan Pemanfaatan Berkelanjutan SDG di ASEAN

Pilarpertanian - Pilar – Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang besar (mega-biodiversity), Indonesia berkepentingan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati tersebut dan memanfaatkannya secara maksimal untuk kepentingan masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Khusus untuk sumberdaya genetik tanaman, upaya kerjasama antarnegara diperlukan untuk konservasi dan pemanfaatan sumberdaya genetik, mengingat ketergantungan antarnegara dalam hal sumberdaya genetik dan kurangnya kapasitas negara-negara berkembang di Asia Tenggara (ASEAN) dalam pemanfaatan sumberdaya genetik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kerjasama tersebut harus mengacu kepada konvensi/perjanjian internasional yang terkait tentang akses dan pembagian keuntungan dari pemanfaatan sumberdaya genetik seperti Protokol Nagoya dan Perjanjian Internasional tentang Sumberdaya Genetik untuk Pangan dan Pertanian (ITPGRFA-International Treaty on Plant Genetik Resources for Food and Agriculture), serta hukum yang berlaku di masing-masing negara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam rangka meningkatkan kapasitas negara-negara ASEAN dalam hal konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan, Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) membiayai serangkaian kegiatan lokakarya melalui proyek” Capacity Building on Conservation and Sustainable Use of Plant Genetik Resources”. Pelaksana kegiatan ini adalah MItsubushi UFJ Research Consulting (MURC) dari Jepang; sedangkan peneliti Balitbangtan, Dr Muhamad Sabran menjadi anggota komisi penasehat yang terlibat dalam perencanaan dan implementasi kegiatan ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lokakarya pertama untuk proyek ini dilaksanakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 16-19 Juli, 2018. Lokakarya pertama ini membahas tentang ketersediaan dan manajemen sumberdaya genetik di tiap negara yang berpartisipasi serta tanaman yang diprioritaskan untuk dikembangkan. Lokakarya pertama disepakati bahwa kegiatan kerjasama difokuskan pada tanaman sayuran dan tanaman hias, dengan pertimbangan bahwa kedua kelompok tanaman ini mencakup banyak spesies dan juga mempunyai peluang pasar yang luas. Disepakati juga bahwa sebagai percontohan akan disusun strategi pemuliaan bersama untuk tanaman cabai (sayuran) dan Begonia (tanaman hias).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangan strategi pemuliaan tanaman cabai dan begonia ini dibahas pada lokakarya kedua yang dilaksanakan di Vientiane, Laos pada tanggal 25-27 September 2018. Lokakarya kedua ini diikutioleh 7 negara ASEAN dan ahli dari Jepang dan Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemuliaan tanaman sayuran dan tanaman hias dalam beberapa hal berbeda dengan tanaman pangan. Misalnya sistem perbanyakan dan seleksi secara vegetatif dan tujuan pemuliaan yang difokuskan pada kualitas seperti nilai gizi, tidak pada produktifitas seperti tanaman pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Strategi pemuliaan tanaman sayuran dan tanaman hias ini harus mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya genetik, keterampilan dan pengetahuan pemulia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peluang pasar bagi produk pemuliaan tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada lokakarya kedua ini wakil dari setiap negara peserta pada umumnya menginformasikan kegiatan yang terkait dengan pemulian tanaman tanaman cabai dan Begonia. Dalam hal tanaman cabai, Indonesia secara umum lebih maju dalam hal konservasi sumberdaya genetik dan pemafaatannya melalui pemuliaan tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peneliti Balitbangtan Dr Puji Lestari melakukan tinjauan secara lengkap tentang kegiatan pemuliaan tanaman cabai di Indonesia, mulai dari keragaman sumberdaya genetik, kegiatan pemuliaan yang telah dilaksanakan dan hasilnya, serta upaya untuk melakukan pengumpulan dan pengelolaan data genomic untuk mendukung pemuliaan secara molekuler dimasa yang akan datang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam hal pengelolaan data genomic ini, Indonesia memperkenalkan Pusat Genom Pertanian Indonesia yang mendapat sertifikat kekayaan Intelektual dari Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia, dan akan menjadi pusat jejaring kerjasama pertukaran pengetahuan tentang sumber daya genetik tanaman yang mempertimbangkan Hak Kekayaan Intelektual.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jejaring kerjasama international tersebut sekarang dalam proses pengembangan konsultasi dengan beberapa negara mitra dan difasilitasi oleh Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO-World Intellectual Property Organization) tanaman cabai dijadikan sebagai proyek percontohan pengembangan kerjasama international ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan konservasi dan pemanfaatan secara bersama sumberdaya genetik tanaman memerlukan pembentukan “virtual Gene-pool” seperti yang sudah ada pada ITPGRFA. Dalam “virtual gene-pool ” negara-negara anggota memberitahukan informasi aksesi yang ada di Bank Sumber Daya Genetik yang berada dibawah kekuasaan pemerintah dan terbuka untuk diakses melalui perjanjian multilateral yang baku.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Karena tanaman hias tidak termasuk dalam daftar tanaman yang dapat diakses melalui sistem multilateral di ITPGRFA, maka pembentukan “virtual Gene-pool” ini diperlukan untuk konservasi dan pemanfaatan secara bersama sumberdaya genetik tanaman hias. Dalam hal ini Begonia, akan dijadikan sebagai tanaman contoh untuk pembentukan “gene-pool” tersebut, mengingat bahwa tanaman ini dijumpai dengan keragaman yang tinggi dan pemulian tanaman ini masih pada tahap permulaan di hampir semua negara ASEAN.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada lokakarya ketiga yang akan dilaksanakan di Vietnam pada awal Desember 2018, rencananya akan dibahas program pemuliaan bersama tanaman cabai dan pembentukan “virtual gene-pool” untuk Begonia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengalaman Indonesia dalam pemuliaan cabai dan peran aktif keterlibatan Indonesia pada ITPGRFA selama ini dapat menjadikan Indonesia sebagai pemimpin pada pemuliaan bersama tanaman cabai dan pembentukan “virtual gene-pool” tanaman Begonia. (Dr. M. Sabran)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]